Minggu, 13 November 2016

laporan pengenalan alat alat laboratorium



PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
(Laporan praktikum mikrobiologi pertanian)






Oleh

Harina wahyuningsih
1514121114











JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016



I.                   PENDAHULUAN



1.1  Latar  Belakang


Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium. Selain itu praktikan juga harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar. Walaupun mungkin sudah mengenal alat yang sejenis, tetepi perlu diingat bahwa tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah dicantumkan oleh pabrik pembuatnya. Untuk mempermudah mengenal alat alat laboratorium, digunakan pengelompokan yang umum dipakai dalam dunia laboratorium .Hal inilah yang melatarbelakangi tersusunnya Laporan Pengenalan Alat-alat Laboratorium, yang dimana setiap alat laboratorium mempunyai karakteristik, fungsi, maupun cara kerja yang berbeda. Keselamatan dalam laboratorium dipengaruhi oleh apakah kita mengenal alat-alat di laboratorium dengan baik dan benar atau tidak, sehingga kita sebagai pratikan dapat menggunakan alat-alat  praktikum sesuai dengan prosedur dan fungsinya.

1.2  tujuan percobaan

adapun tujuan diadakannya praktikum ini antara lain sebagai berikut:
1.      mengenal berbagai macam jenis peralatan standar yang ada di dalam laboratorium
2.      mengetahui nama,fungsi, dan prinsip kerja dari masing-masing alat yang ada di dalam laboratorium





II.                METODOLOGI PERCOBAAN




  2.1            Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain:


-        Cawan petri
-        Pipet ukur
-        Pipet tetes
-        Tabung reaksi
-        Labu erlenmeyer
-        Mortal
-        Gelas beker
-        Gelas ukur
-        Drygalski
-        Bunsen
-        Jarum ose
-        PH meter
-        Pinset
-        Skapel
-        Rubber bulb
-        Mikropipet
-        Jarum ent
-        Mikroskop stereo
-        Mikroskop compoun
-        Polony couter
-        Specfotometer
-        Orbital shaker
-        Oven
-        Autoclaf
-        Waterdestiler
-        Inkubator
-        Rotamixer
-        Magnetik stirer
-        Hot plate
-        Tabung durham
-        UV lamp
-        Jarum preparat
-        Laminar Air Flow






  2.2            Prosedur kerja

adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      mengamati dengan baik dan menggambar setiap alat yang sudah disiapkan di dalam laboratorium
2.      memberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya
3.      memberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting yang diamati






III.             HASIL DAN PEMBAHASAN




3.1  Data pengamatan

No.
Foto
Keterangan
1.


Cawan petri
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikriba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel
2.


Pipet ukur
Pipet ukur berfungsi untuk mengambil atau memindahkan larutan dengan volume yang di ketahui
3.


Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk memindahka atau mengambil larutan dengan volume yang tidak diketahui
4.


Tabung reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai alat untuk meletakkan cairan
5.


Labu erlenmayer
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan komposisi media
6.

Mortar dan alu
Digunakan untuk menumbuk dan menghancurkan materi sebelum diproses lebih lanjut
7.


Gelas beaker
Digunakan untuk mengukur dan mencampurkan bahan yang akan dianalisa  di laboratorium
8.

Gelas ukur
Berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan
9.


Drygalski
Berfungsi untuk maratakan larutan yang ada
10.


Bunsen
Bunsen berfungsi untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikom seperti jarum platina dan ose
11.


Jarum ose
Berfungsi untuk menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob, serta untuk mengambil dan menggores MO
12.


Pinset
Bahan yang akan diambil dijepit menggunakan pinset dengan menekan bagian tengahnya
13.


Skapel
Berfungsi untuk membelah dan memotong bahan-bahan sesuai kebutuhan
14.


Rubbet bulb
Berfungsi untuk menyedot larutan yang dapat di pasang padi tangkai pipet ukur
15.


Mikropipet
alat ini berfungsi untuk memindahkan atau mengambil cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 ml
16.

Jarum ent
Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba yang berbentuk benang
17.


Inkubator
Berfungsi untuk Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.

18.


Mikroskop stereo
Untuk menghitung atau mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang tumbuh pada cawan petri
19.


Mikroskop majemuk




Digunkan untuk melihat objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata telanjang
20.


colony couter
Digunakan untuk menhitung jumlah koloni mikroba secara manual dengan menekan koloni yang terlihat
21.


Specfotometer
Berfungsi untuk mengukur kekeruhan suspensi sel
22.


Orbital shaker
Alat yang berfungi untuk menhomogenkan larutan dengan kecepatan yang dapat di atur
23.


Oven
Disebut juga sterilisasi kering. Yang berfungsi untuk steririlisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi
24.

Magnetik strirer
 untuk menghomogenkan larutan yang berada di dalam gelas beaker. dengan menyambungkan alat ke arus listrik
25.


Rotamixer
Alat untuk menghomogenkan larutan dalam wadah yang lebih kecil (tabung reaksi)
26.


Timbangan elektrik
Alat yang digunakan untuk menhitung masa benda secara mekanik. Dengan menyambungkan alat ke arus listri
27.


Autoclaf
Berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan dalam praktikum, dengan menggunakan uap air panas yang bertekanan 1atm dan suh u 121°c
28.


Water destilator
Air ditampung dalam sebuah tangki berisolasi yang dilengkapi dengan pipa berelemen panas listrik yang melingkar, sehingga didapatkanlah air yang telah disterilisasi
29.


Laminar air flow
Berfungsi untuk mensterilakan media atau bahan penumbuh bakteri dan memindahkan tanaman dalam satu botol ke botol yang lain dalam kultur invitro
30


           Hotplate
berfungsi untuk memanaskan suatu larutan
31

         PH Meter
Berfungsi untuk mengukur PH ( derajat keasaman ) suatu cairan
32


      Jarum Preparat
Berfungsi untuk menggeser media pada preparat agar keberadaan media yang akan di amati tepat
33

   
         UV Lamp
Berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri



3.2  pembahasan

Didalam laboratorium terdapat berbagai macam alat dengan fungsi yang berbeda beda. Alat-alat yang dapat ditemukan di laboratorium mikrobiologi antara lain:
1.      Cawan petri
Cawan petri adalah alat yang digunkan untuk membiakkan mikroba. Yang digunakan dengan cara :
-        Meletakkan medium di dalam cawa petri, kemudian
-        Menutup cawan petri dengan penutup cawan

2.      Pipet ukur
Adalah alat yang berbentuk silinder kecildan panjang mirip dengan sedotan,pembuatan pipet ukur dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter(ml), yang berfungsi untuk memindahkan larutan ke dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume (anonim,2015)
Cara penggunaan pipet ukur ini yaitu:
-        Masukkan larutan yang akan di pindahkan kedalam sebuah wadah
-        Pipet larutan dengan menggunkan pipet ukur dengan memencet karet pada pangkal pipet ukur
-        Pindahkan larutan , dan keringkan ujung pipet ukur dengan menggunakan kertas hisap (anonim,2011)

3.      Pipet tetes
Sama seperti pipet ukur, akan tetapi pipet tetes ini tidak dilengkapi dengan ukuran volume larutan. Penggunaan pipet tetes yang tepat adalahdengan menekan bagian karet untuk mengeluarkan udaranya terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam zat cair. Jika bagian karet ditekan pada saat pipet didalam zat cair, maka udara yang keluar dari pipet mungkin saja bereakasi dengan zat cair yang akan di ambi

4.      Tabung reaksi
Tabung reaksi ini adalah wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan atau bahan kimia. Selaain itu juga dapat difungsikan sebagai wadah pengmbangan mikroba , misalnya dalam pengujian jumbal bakteri. Untuk mengfungsikan tabung reaksi ini sebaiknya tabung reaksi di sterilisasi terlebih dahulu, kemudian letakkan tabung reaksi yang telah di sterilkan pada rak tabung reaksi agar mudah dalam memasukkan larutan, dan masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.

5.      Tabung erlenmeyer
Tabung erlenmeter ini memiliki fungsi sebagai penampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu erlenmeyer terdapat beberap pilihan berdasarkan voolume cairan yang dapat di tampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml,250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya. Adapun cara untuk menggunakan erlenmeyer yaitu:
-        Menyiapkan erlenmeyer yang sudah bersih
-        Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala

6.      Mortar dan alu
Ialah alat yang terbuat dari porselen digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi sebelum diproses lebih lanjut. Prinsip kerja dari alat ini adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan yang berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk.

7.      Gelas beaker
Digunakan untuk mengukur dan mencampurkan bahan-bahan yang akan dianalisa di laboratorium. Tingkat ketelitian beaker glass untuk mengukur volume hanya dalam akurasi 10%. Gelas beaker kebanyakan terbuat dari kaca berosilikat, meski bahan lainnya dapat digunakan. Bagian bawah datar dan cerat akan membuat bagian dari gelas stabil di bangku laboratorium atau hotplate. Pun mudah untuk menuangkan cairan tanpa membuat berantakan serta mudah dalam membersihkan gelas (irianto, 2007).

8.      Gelas ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas yang memiliki fungsi sebagai pengukur volume suatu larutan yang akan digunakan. Gelas ukur ini terdapat beberapa jenis berdasarkan skalavolumenya. Pada saat mengukur volume larutan menggunakan alat ini sebaiknya volume tersebut ditentukian berdasarkan meniskus cekung larutan. Sebelum alat ini digunakan untuk memasukkan zat cair yang akan diukur kedalanya sebaiknya alat ini dibersihkan terlebih dahulu dengan aquades sebanyak 3 kali.

9.      Drygalski
Menyebarkan suatu biakan atau cairan dipermukaan mediannya. Berbentuk segitiga kecil dan biasanya digunakan untuk meratakan suatu media dalam praktikum. Drygalski terbuat dari kaca dengan bentuk pipa lurus namun pada salah atu bagian ujungnya berbentuk segitiga (anonim, 2015).

10.  Bunsen
Yaitu alat yang berfungsi untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan jarum ose. Adapun cara munggunakan bunsen ialah:
-        Menyalakan bunsen dengan korek
-        Memanaskan alat-alat tersebut diatas sampai api pijar

11.  Jarum ose
Berfungsi untuk menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode steak juga untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbetuk zig-zag (hedieotomo, 2005).

12.  Pinset
Berfungsi untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Bahan yang akan diambil,dijepit dengan pinset bagian tengah pinset ditekan.

13.  Skapel
Ialah alat untuk membelah atau meotong bahan sesuai kebutuhan.

14.  Rubber bulb
Ialah alat untuk menyedot larutan yang akan dipasang pada pangkal pipet ukur. Pada rubber bulb terdapat filler yang memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup.
Berikut langkah-langkah ketika memindahkan larutan dengan menggunakan pipet filler:
-        Pipet larutan sampai melewati batas skala pada pipet
-        Tempelkan ujung pipet kedinding gelas kimia yang dimiringkan(posisi pipet harus tegak lurus dan batas skala pada pipet sejajar dengan mata)
-        Keluarkan larutan sampai tepat di batas skala
-        Pindahkan pipet kewadah lain yang akan dimasukkan larutan tersebut
-        Keluarkan isi larutan dalam pipet
-        Biarkan sisa larutan yang ada diujung pipet, jangan ditiup (suriawiria, 2005).

15.  Mikropipet
Ialah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 ml. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya yaitu antara 1 ml sampai 20 ml atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya(hanya tersedia satu ilihan volume, misalnya mikropipet 5 ml dalam penggunaannya. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Tip yang sudah disterilkan dengan air panas tidak boleh disentuh oleh tangan karena akan menyebabkan kontaminasi,

16.  Jarum ent
Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba yang berbentuk benang, dengan cara meletakkan benang pada bakteri lalu diambil biakan tersebut.( Wanmustafa, 2011)

17.  Spatula
Ialah alat yang digunakan untuk menhomogenkan larutan secara manual
Cara menggunakan nya adalah memutar mutar spatula pada  larutan higga homogen

18.  Mikroskop stereo
Ialah alat yang digunakan untuk menhitung atau mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang tunbuh pada cawan petri (irianto, 2007).
Cara menggunakan mikroskop stereo ini ialah sebagai berikut :
_     Letakkan spesimen/ preparat di stage plate, jepit bila perlu
_    Atur pembesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar zoom control knob, kemudian dicari fokusnya denga memutar focussing knob
 _    Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar zoom control    cnob ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya

19.  Mikroskop majemuk
Alat berlensa yang digunakan untuk melihat objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata telanjang. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut :
-        Letakkan potongan objek yang akan diamati pada kaca obyek dan tutup dengan kaca penutup
-        Amati dengan perbesaran lemah (10 * 10)

20.  Colony counter
Adalah alat yang dibuat untuk mempermudah penghitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi didalam cawan karena adanya kaca pembesar.
Adapun cara untuk menggunakan alat ini adalah sebagai berikut :
-        Hubungkan kabel power kesumber listrik
-        Tekan tombol disebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
-        Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik
-        Tekan  tombol set agar angka dapat dispay menunjukkan angka 0
-        Hitung jumlah koloni mikroba dengan menekan koloni yang terlihat
-        Jika ukuran koloni sangat kecil, gunakan alat bantu mikroskop yang terdapat pada colony counter ini
-        Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah dihitung ( sodik, 2014).

21.  Specfotometer
Berfungsi untuk mengukur kekruhan suspansi sel. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sample (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan di serap. Saat pemasangan kupet kedalam spektometri tidak boleh menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.

22.  Orbital shaker
Suatu alat yang digunakan untuk menghomogenkan larutan dengan kecepatan yang dapat di atur (irianto, 2007).
Cara menggunakan alat ini ialah dengan menaruh bahan yang akan dihomogenkan diatas orbital shaker, kemudian apit wadah tersebut agar tidak jatuh saat proses menghomogenkan terjadi, atur waktu dan kecepatannya, dan mulai proses homogen larutan tersebut.

23.  Magnetik strirer
Ialah alat yang berfungsi untuk menhomogenkan larutan dengtan pengadukan. Cara menggunakan alat ini ialah sebagai berikut:
-        Tombol logam untuk menghidupkan alat
-        Ambil strirer(batang magnet) dan masukkan pada larutan(ditempatkan dalam erlenmeyer/ gelas beaker) yanga akan dihomogenkan.
-        Letakkan tepat dibagian tengah papan besi dengan hati-hati
-        Ubah tombol disebelah kanan untuk mengatur kecepatan
-        Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu
-        Waktu penggunaan sesuai dengan kebutuhan
-        Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat
-        Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen, cuci dan letakkan kembali diatas papan besi (anonim, 2011).

24.  Rotamixer
Memiliki fungsi yang sama dengan magnetik trirer. Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut :
-        Tabung reaksi yang berisi larutan diletakkan pada lubang tempat tabung
-        Tekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak

25.  Timbangan elektrik
Ialah alat yang berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunkan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
-        Meletakkan bahan pada timbangan tersebut
-        melihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang ( Mustafa, 2007 ).

26.  oven
digunkan untuk mensterilkan alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi, misalnya cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer dan sebagainya (hadieutomo, 2005).
Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
-        masukkan alat-alat yang akan di sterilisasi
-        sambungkan oven dengan listrik
-        setel waktu dan suhunya
-        biarkan beberapa saat sesuai dengan waktu yang di tentukan
-        bila sudah selesai, oven dapat dibuka dan alat-alat tersebut dapat disterilkan

27.  autoclaf
berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan dalam praktikum, menggunakan uap air panas dengan tekanan 1atm dan suhu 121°c untuk membunuh dan menhilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum.

28.  Quoter destilator
Air ditampung dalam sebuah tangki berisolasi yang dilengkapi dengan pipa berelemen pemanas listrik yang melinkar

29.  Laminar airflow
Berfungsi untuk mensterilakan media atau bahan penumbuh bakteri dan memindahkan tanaman dalam satu botol ke botol yang lain dalam kultur invitro. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
-        Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit . hindarkan sinarnya dari badan dan mata
-        Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan kedalam laminar airflow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 70% atau spiritus.
-        Meja dan dinding dalam LAF  disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk menghasilkan LAF
-        Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan airflow
-        Nyalakan lampu dalam LAF
-        LAF sudah siap digunakan ( muchtaridi, 2006).

30.  Hotplate
Berfungsi untuk memanaskan suatu larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. Cara penggunaan alat ini adalah sebagai berikut:
_    Menyambungkan socket kabel ke power
_    menghidapkan nya dengan memutar posisi kearah ON
_    Memutar sampai dengan lampu heat menyala sesuai dengan derajat kepanasan yang diinginkan
_    Memutar kearah OFF setelah selesai menggunakan

31.  PH Meter
Berfungsi untuk mengukur derajat keasaman atau basa suatu cairan yang akan di amati. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
_    Menyiapkan larutan yang akan di ukur derajat keasamannya
_    Menyamakan suhu larutan yang telah di kalibrasi dengan suhu larutan     yang akan di amati
_    Membuka penutup elektroda pada alat PH dengan menggunakan air khusus, kemudian membersihkannya dengan tisu hingga kering
_   Menghidupkan alat PH lalu mencelupkan elektroda kedalamcairan yang akan di ukur, kemudian memutar mutar elektroda hingga homogeny.
_    Menekan tombol dan akan muncul angka yang menunjukkan kadar PH larutan yang di amati (Idang,2012).

32.  Jarum preparat
Berfungsi untuk menggeser media apabila media kurang tepat keberadaanya di dalam preparat. Cara menggunakan alat ini adalah:
_ Memegang pangkal jarum dan mengarahkan ujung jarum pada media    yang akan d amati hingga terletak pada posisi yang tepat.
33.  UV Lamp
Berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri ataupun untuk mebuktikan sebuah uang, uang asli atau palsu. Cara menggunakan alat ini adalah :
_    Menyambungkan kabel pada sumber arus listrik, lebih baik jika              menggunakan stabilizer.
_    Menekan tombol On/Off dan memanaskannya selama 15 menit.
_    Mengatur panjang gelombang sesuai yang diinginkan
_    Memasukkan sample yang akan di amati
_    Mengamati warna yang berpendar
_    Menekan tombol On/Off setelah selesai
_    Mencabut dari sumber arus listrik (Anton, 2013).
























IV.             KESIMPULAN




Berdasarkan praktikum yang telah di laksanakan maka dapat diambil kesimpulan   bahwa:
1.     Alat-alat pada laboratorium penyakit tumbuhan terbagi
2.     Alat-alat yang berada di dalam laboratorium memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda.
3.     Alat yang biasanya digunakan untuk sterilisasi yaitu autoclaf, bunse dan oven
4.     Alat bahan yang di perkenalkan adalah alat yang biasanya di gunakan dalam praktikum.










Bagian-bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non optik meliputi antara lain kaki, meja objek dan lengan.

Keterangan gambar :
1. Lensa okuler
2. tabung
3. Pengatur kasar/makrometer
4. Pengatur halus/mikrometer
5. Revolver
6. Lensa objektif
7. Lengan
8. MejaObjek
Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata (biasanya pembesaraanya 5 kali, 10 kali, 15 kali)
Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada revolver, lensa ini dengan pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya. Misalnya 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa konensor.
Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi memantulkan sinar dari sumber sinar.
Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.


Mikroskop majemuk adalah salah satu contoh dari suatu mikroskop yang telah ada seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Sketsa mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa positif
Lensa yang berada terdekat dengan benda disebut lensa objektif, sedang lensa yang berada terdekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler. Lensa objektif membentuk bayangan benda yang sejati, diperbesar dan terbalik (lihat Gambar 3). Lensa mata digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh obyektifnya. Posisi lensa mata ditentukan sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektifnya jatuh di titik fokus pertama dari lensa mata.

Jarak antara titik fokus kedua lensa objektif dan titik fokus pertama lensa mata disebut panjang tabung L. Panjang tabung dibuat tetap. Benda yang akan dilihat ditempatkan di luar titik fokus lensa objektif sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tersebut akan diperbesar dan berada di titik fokus pertama lensa mata berjarak L + f
o dari lensa objektif, dengan fo adalah panjang fokus lensa objektif.

















lampiran






DAFTAR PUSTAKA




Anonim, 2011. http://amydahlia.workpress.com/diakses pada tanggal 26 maret 2016 pukul 15.30.

Anonim, 2011. http://satyadislaw.blogspot.ae/ diakses pada tanggal 26 maret 2016 pukul  21.00.

Anonim, 2015. http://www.alatlabo.com/ diakses pada tanggal 26 maret 2016 pukul 20.05.

Anonim, 2015. http://andi-ais-areations.blogspot.ae/ diakses pada tanggal 26 maret 2016 pukul 21.41.

Anton, 2013. http://antonkimia.blogspot.com/ diakses pada tanggal 26 maret 2016  
        Pukul 20.45

Hadiutomo, 2007. Mikrobiologi dasarjilid I. Erlangga. Jakarta.

Hadieutomo, R.S.2005. mikrobiologi dasar dalam teknik dan prosedur dasar laboratorium. Gramedia. Jakarta.

Idang,2012. Kimia Dasar Jilid 1. Erlannga. Jakarta.

Irianto, koes. 2007. Mikrobiologi. Yrama widya. Bandung.

Muhtaridi,justiana,2006. Kimia 1.Gramedia. Jakarta.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi dasar. Papas sinar sinanti. Jakarta

Wanmustafa,2011. Pengertian dan fungsi laboratorium.    http://wanmustofa.wordpress.com/ di akses pada tanggal 26 Maret 2016 pukul 21:25.

Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Aneka : Solo.

Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar Jilid I”. ITB : Bandung.

Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
                                http://www.yudhiart.blogspot.com
                                Diakses pada 16 Oktober 2012.

Walton. 1998. “Pengenalan  Alat-Alat Laboratorium”.
                                http://www.wordpress.co.id
                                Diakses pada 2 Oktober 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar