PENGENALAN
ALAT-ALAT LABORATORIUM
(Laporan praktikum mikrobiologi
pertanian)
Oleh
Harina
wahyuningsih
1514121114
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum mulai melakukan praktikum di
laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua
peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium. Selain itu praktikan juga harus tahu cara menggunakannya
dengan teknik dan prosedur yang benar. Walaupun mungkin sudah mengenal alat
yang sejenis, tetepi perlu diingat bahwa tiap alat terkadang mempunyai prosedur
yang telah dicantumkan oleh pabrik pembuatnya. Untuk mempermudah mengenal alat alat
laboratorium,
digunakan pengelompokan yang umum dipakai dalam dunia laboratorium .Hal inilah
yang melatarbelakangi tersusunnya Laporan Pengenalan Alat-alat Laboratorium,
yang dimana setiap alat laboratorium mempunyai karakteristik, fungsi, maupun
cara kerja yang berbeda. Keselamatan dalam laboratorium dipengaruhi oleh apakah
kita mengenal alat-alat di laboratorium dengan baik dan benar atau tidak, sehingga kita sebagai pratikan
dapat menggunakan alat-alat praktikum sesuai dengan prosedur dan
fungsinya.
1.2 tujuan
percobaan
adapun tujuan diadakannya praktikum ini
antara lain sebagai berikut:
1. mengenal
berbagai macam jenis peralatan standar yang ada di dalam laboratorium
2. mengetahui
nama,fungsi, dan prinsip kerja dari masing-masing alat yang ada di dalam
laboratorium
II.
METODOLOGI
PERCOBAAN
2.1
Alat dan bahan
Adapun alat dan
bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain:
-
Cawan petri
-
Pipet ukur
-
Pipet tetes
-
Tabung reaksi
-
Labu erlenmeyer
-
Mortal
-
Gelas beker
-
Gelas ukur
-
Drygalski
-
Bunsen
-
Jarum ose
-
PH meter
-
Pinset
-
Skapel
-
Rubber bulb
-
Mikropipet
-
Jarum ent
-
Mikroskop stereo
-
Mikroskop compoun
-
Polony couter
-
Specfotometer
-
Orbital shaker
-
Oven
-
Autoclaf
-
Waterdestiler
-
Inkubator
-
Rotamixer
-
Magnetik stirer
-
Hot plate
-
Tabung durham
-
UV lamp
-
Jarum preparat
-
Laminar Air Flow
2.2
Prosedur kerja
adapun prosedur
kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. mengamati
dengan baik dan menggambar setiap alat yang sudah disiapkan di dalam
laboratorium
2. memberikan
keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya
3. memberikan
penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting yang diamati
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Data pengamatan
No.
|
Foto
|
Keterangan
|
1.
|
Cawan
petri
|
Cawan petri berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan mikriba secara kuantitatif dan sebagai tempat
pengujian sampel
|
2.
|
Pipet
ukur
|
Pipet ukur berfungsi
untuk mengambil atau memindahkan larutan dengan volume yang di ketahui
|
3.
|
Pipet
tetes
|
Pipet tetes berfungsi
untuk memindahka atau mengambil larutan dengan volume yang tidak diketahui
|
4.
|
Tabung
reaksi
|
Tabung reaksi
berfungsi sebagai alat untuk meletakkan cairan
|
5.
|
Labu erlenmayer
|
Erlenmeyer berfungsi
untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan komposisi media
|
6.
|
Mortar
dan alu
|
Digunakan untuk
menumbuk dan menghancurkan materi sebelum diproses lebih lanjut
|
7.
|
Gelas
beaker
|
Digunakan untuk
mengukur dan mencampurkan bahan yang akan dianalisa di laboratorium
|
8.
|
Gelas
ukur
|
Berfungsi untuk
mengukur volume suatu cairan
|
9.
|
Drygalski
|
Berfungsi untuk
maratakan larutan yang ada
|
10.
|
Bunsen
|
Bunsen berfungsi
untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang
terbuat dari platina dan nikom seperti jarum platina dan ose
|
11.
|
Jarum
ose
|
Berfungsi untuk
menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob, serta untuk mengambil
dan menggores MO
|
12.
|
Pinset
|
Bahan yang akan
diambil dijepit menggunakan pinset dengan menekan bagian tengahnya
|
13.
|
Skapel
|
Berfungsi untuk membelah dan memotong
bahan-bahan sesuai kebutuhan
|
14.
|
Rubbet
bulb
|
Berfungsi untuk
menyedot larutan yang dapat di pasang padi tangkai pipet ukur
|
15.
|
Mikropipet
|
alat ini berfungsi
untuk memindahkan atau mengambil cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 ml
|
16.
|
Jarum
ent
|
Berfungsi untuk
memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba yang berbentuk benang
|
17.
|
Inkubator
|
Berfungsi
untuk Tempat
menyimpan hasil penanaman mikroba.
|
18.
|
Mikroskop
stereo
|
Untuk menghitung atau
mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang tumbuh pada
cawan petri
|
19.
|
Mikroskop
majemuk
|
Digunkan untuk melihat
objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata telanjang
|
20.
|
colony
couter
|
Digunakan untuk
menhitung jumlah koloni mikroba secara manual dengan menekan koloni yang
terlihat
|
21.
|
Specfotometer
|
Berfungsi untuk
mengukur kekeruhan suspensi sel
|
22.
|
Orbital
shaker
|
Alat yang berfungi
untuk menhomogenkan larutan dengan kecepatan yang dapat di atur
|
23.
|
Oven
|
Disebut juga
sterilisasi kering. Yang berfungsi untuk steririlisasi alat-alat yang tahan
terhadap panas tinggi
|
24.
|
Magnetik
strirer
|
untuk menghomogenkan larutan yang berada di
dalam gelas beaker. dengan menyambungkan alat ke arus listrik
|
25.
|
Rotamixer
|
Alat untuk
menghomogenkan larutan dalam wadah yang lebih kecil (tabung reaksi)
|
26.
|
Timbangan
elektrik
|
Alat yang digunakan
untuk menhitung masa benda secara mekanik. Dengan menyambungkan alat ke arus
listri
|
27.
|
Autoclaf
|
Berfungsi untuk mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan dalam praktikum, dengan menggunakan uap air panas yang
bertekanan 1atm dan suh u 121°c
|
28.
|
Water
destilator
|
Air ditampung dalam
sebuah tangki berisolasi yang dilengkapi dengan pipa berelemen panas listrik
yang melingkar, sehingga didapatkanlah air yang telah disterilisasi
|
29.
|
Laminar
air flow
|
Berfungsi untuk
mensterilakan media atau bahan penumbuh bakteri dan memindahkan tanaman dalam
satu botol ke botol yang lain dalam kultur invitro
|
30
|
Hotplate
|
berfungsi
untuk memanaskan suatu larutan
|
31
|
PH Meter
|
Berfungsi
untuk mengukur PH ( derajat keasaman ) suatu cairan
|
32
|
Jarum Preparat
|
Berfungsi
untuk menggeser media pada preparat agar keberadaan media yang akan di amati
tepat
|
33
|
UV Lamp
|
Berfungsi
untuk membunuh kuman dan bakteri
|
3.2 pembahasan
Didalam
laboratorium terdapat berbagai macam alat dengan fungsi yang berbeda beda.
Alat-alat yang dapat ditemukan di laboratorium mikrobiologi antara lain:
1. Cawan
petri
Cawan petri adalah alat yang digunkan
untuk membiakkan mikroba. Yang digunakan dengan cara :
-
Meletakkan medium di
dalam cawa petri, kemudian
-
Menutup cawan petri
dengan penutup cawan
2. Pipet
ukur
Adalah alat yang berbentuk silinder
kecildan panjang mirip dengan sedotan,pembuatan pipet ukur dari bahan gelas
yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter(ml), yang berfungsi untuk
memindahkan larutan ke dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume
(anonim,2015)
Cara penggunaan pipet ukur ini yaitu:
-
Masukkan larutan yang
akan di pindahkan kedalam sebuah wadah
-
Pipet larutan dengan
menggunkan pipet ukur dengan memencet karet pada pangkal pipet ukur
-
Pindahkan larutan , dan
keringkan ujung pipet ukur dengan menggunakan kertas hisap (anonim,2011)
3. Pipet
tetes
Sama seperti pipet ukur, akan tetapi
pipet tetes ini tidak dilengkapi dengan ukuran volume larutan. Penggunaan pipet
tetes yang tepat adalahdengan menekan bagian karet untuk mengeluarkan udaranya
terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam zat cair. Jika bagian karet ditekan
pada saat pipet didalam zat cair, maka udara yang keluar dari pipet mungkin
saja bereakasi dengan zat cair yang akan di ambi
4. Tabung
reaksi
Tabung reaksi ini adalah wadah untuk
mereaksikan dua atau lebih larutan atau bahan kimia. Selaain itu juga dapat
difungsikan sebagai wadah pengmbangan mikroba , misalnya dalam pengujian jumbal
bakteri. Untuk mengfungsikan tabung reaksi ini sebaiknya tabung reaksi di
sterilisasi terlebih dahulu, kemudian letakkan tabung reaksi yang telah di
sterilkan pada rak tabung reaksi agar mudah dalam memasukkan larutan, dan
masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.
5. Tabung
erlenmeyer
Tabung erlenmeter ini memiliki fungsi
sebagai penampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi
mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu erlenmeyer terdapat beberap
pilihan berdasarkan voolume cairan yang dapat di tampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml,250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya. Adapun cara untuk
menggunakan erlenmeyer yaitu:
-
Menyiapkan erlenmeyer
yang sudah bersih
-
Isi dengan benda cair
dengan jumlah besar dan berskala
6. Mortar
dan alu
Ialah alat yang terbuat dari porselen
digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi sebelum diproses lebih
lanjut. Prinsip kerja dari alat ini adalah menggerus atau menumbuk bahan yang
akan digunakan yang berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk.
7. Gelas
beaker
Digunakan untuk mengukur dan
mencampurkan bahan-bahan yang akan dianalisa di laboratorium. Tingkat
ketelitian beaker glass untuk mengukur volume hanya dalam akurasi 10%. Gelas
beaker kebanyakan terbuat dari kaca berosilikat, meski bahan lainnya dapat
digunakan. Bagian bawah datar dan cerat akan membuat bagian dari gelas stabil
di bangku laboratorium atau hotplate. Pun mudah untuk menuangkan cairan tanpa
membuat berantakan serta mudah dalam membersihkan gelas (irianto, 2007).
8. Gelas
ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas yang
memiliki fungsi sebagai pengukur volume suatu larutan yang akan digunakan.
Gelas ukur ini terdapat beberapa jenis berdasarkan skalavolumenya. Pada saat
mengukur volume larutan menggunakan alat ini sebaiknya volume tersebut
ditentukian berdasarkan meniskus cekung larutan. Sebelum alat ini digunakan
untuk memasukkan zat cair yang akan diukur kedalanya sebaiknya alat ini
dibersihkan terlebih dahulu dengan aquades sebanyak 3 kali.
9. Drygalski
Menyebarkan suatu biakan atau cairan
dipermukaan mediannya. Berbentuk segitiga kecil dan biasanya digunakan untuk
meratakan suatu media dalam praktikum. Drygalski terbuat dari kaca dengan
bentuk pipa lurus namun pada salah atu bagian ujungnya berbentuk segitiga
(anonim, 2015).
10. Bunsen
Yaitu alat yang berfungsi untuk
memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari
platina dan nikrom seperti jarum platina dan jarum ose. Adapun cara munggunakan
bunsen ialah:
-
Menyalakan bunsen dengan
korek
-
Memanaskan alat-alat
tersebut diatas sampai api pijar
11. Jarum
ose
Berfungsi untuk menginokulasi kultur
mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode steak juga untuk mengambil dan
menggores MO, terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk
menggores MO yang biasanya berbetuk zig-zag (hedieotomo, 2005).
12. Pinset
Berfungsi untuk mengambil benda dengan
menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Bahan yang akan
diambil,dijepit dengan pinset bagian tengah pinset ditekan.
13. Skapel
Ialah alat untuk membelah atau meotong
bahan sesuai kebutuhan.
14. Rubber
bulb
Ialah alat untuk menyedot larutan yang
akan dipasang pada pangkal pipet ukur. Pada rubber bulb terdapat filler yang memiliki 3 saluran yang
masing-masing saluran memiliki katup.
Berikut langkah-langkah ketika
memindahkan larutan dengan menggunakan pipet filler:
-
Pipet larutan sampai
melewati batas skala pada pipet
-
Tempelkan ujung pipet
kedinding gelas kimia yang dimiringkan(posisi pipet harus tegak lurus dan batas
skala pada pipet sejajar dengan mata)
-
Keluarkan larutan
sampai tepat di batas skala
-
Pindahkan pipet kewadah
lain yang akan dimasukkan larutan tersebut
-
Keluarkan isi larutan
dalam pipet
-
Biarkan sisa larutan
yang ada diujung pipet, jangan ditiup (suriawiria, 2005).
15. Mikropipet
Ialah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 ml.
Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat
diatur volume pengambilannya yaitu antara 1 ml
sampai 20 ml atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya(hanya tersedia satu ilihan volume, misalnya mikropipet 5 ml
dalam penggunaannya. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Tip yang
sudah disterilkan dengan air panas tidak boleh disentuh oleh tangan karena akan
menyebabkan kontaminasi,
16. Jarum
ent
Berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil koloni suatu mikroba yang berbentuk benang, dengan cara meletakkan
benang pada bakteri lalu diambil biakan tersebut.( Wanmustafa, 2011)
17. Spatula
Ialah alat yang digunakan untuk menhomogenkan
larutan secara manual
Cara menggunakan nya adalah
memutar mutar spatula pada larutan higga
homogen
18. Mikroskop
stereo
Ialah alat yang digunakan untuk
menhitung atau mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang
tunbuh pada cawan petri (irianto, 2007).
Cara menggunakan mikroskop stereo ini
ialah sebagai berikut :
_ Letakkan spesimen/
preparat di stage plate, jepit bila
perlu
_ Atur
pembesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar zoom control knob, kemudian dicari fokusnya denga memutar focussing knob
_ Jika ingin mendapatkan
bayangan yang lebih besar, putar zoom
control cnob
ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya
19. Mikroskop
majemuk
Alat berlensa yang digunakan untuk
melihat objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata telanjang.
Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut :
-
Letakkan potongan objek
yang akan diamati pada kaca obyek dan tutup dengan kaca penutup
-
Amati dengan perbesaran
lemah (10 * 10)
20. Colony
counter
Adalah alat yang dibuat untuk
mempermudah penghitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi didalam cawan
karena adanya kaca pembesar.
Adapun cara untuk menggunakan alat ini
adalah sebagai berikut :
-
Hubungkan kabel power
kesumber listrik
-
Tekan tombol disebelah
kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
-
Letakkan cawan petri
dengan posisi terbalik
-
Tekan tombol set agar angka dapat dispay
menunjukkan angka 0
-
Hitung jumlah koloni
mikroba dengan menekan koloni yang terlihat
-
Jika ukuran koloni
sangat kecil, gunakan alat bantu mikroskop yang terdapat pada colony counter
ini
-
Jumlah yang tertera
pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah dihitung ( sodik, 2014).
21. Specfotometer
Berfungsi untuk mengukur kekruhan
suspansi sel. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet
yang berisi sample (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian
lagi akan di serap. Saat pemasangan kupet kedalam spektometri tidak boleh
menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada
kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.
22. Orbital
shaker
Suatu alat yang digunakan untuk
menghomogenkan larutan dengan kecepatan yang dapat di atur (irianto, 2007).
Cara menggunakan alat ini ialah dengan
menaruh bahan yang akan dihomogenkan diatas orbital shaker, kemudian apit wadah
tersebut agar tidak jatuh saat proses menghomogenkan terjadi, atur waktu dan
kecepatannya, dan mulai proses homogen larutan tersebut.
23. Magnetik
strirer
Ialah alat yang berfungsi untuk
menhomogenkan larutan dengtan pengadukan. Cara menggunakan alat ini ialah
sebagai berikut:
-
Tombol logam untuk
menghidupkan alat
-
Ambil strirer(batang
magnet) dan masukkan pada larutan(ditempatkan dalam erlenmeyer/ gelas beaker)
yanga akan dihomogenkan.
-
Letakkan tepat dibagian
tengah papan besi dengan hati-hati
-
Ubah tombol disebelah
kanan untuk mengatur kecepatan
-
Ubah tombol di sebelah
kiri untuk mengatur suhu
-
Waktu penggunaan sesuai
dengan kebutuhan
-
Setelah selesai, tombol
kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat
-
Ambil batang magnet
dari larutan yang telah homogen, cuci dan letakkan kembali diatas papan besi
(anonim, 2011).
24. Rotamixer
Memiliki fungsi yang sama dengan
magnetik trirer. Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut :
-
Tabung reaksi yang
berisi larutan diletakkan pada lubang tempat tabung
-
Tekan tombol power
hingga tempat meletakkan tabung bergerak
25. Timbangan
elektrik
Ialah alat yang berfungsi untuk
menimbang bahan yang akan digunkan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian
yang tinggi. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
-
Meletakkan bahan pada
timbangan tersebut
-
melihat angka yang
tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang ( Mustafa, 2007 ).
26. oven
digunkan untuk mensterilkan alat-alat
yang tahan terhadap panas tinggi, misalnya cawan petri, tabung reaksi,
erlenmeyer dan sebagainya (hadieutomo, 2005).
Cara menggunakan alat ini adalah sebagai
berikut:
-
masukkan alat-alat yang
akan di sterilisasi
-
sambungkan oven dengan
listrik
-
setel waktu dan suhunya
-
biarkan beberapa saat
sesuai dengan waktu yang di tentukan
-
bila sudah selesai,
oven dapat dibuka dan alat-alat tersebut dapat disterilkan
27. autoclaf
berfungsi untuk mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan dalam praktikum, menggunakan uap air panas dengan tekanan
1atm dan suhu 121°c
untuk membunuh dan menhilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat
atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
28. Quoter
destilator
Air ditampung dalam sebuah tangki
berisolasi yang dilengkapi dengan pipa berelemen pemanas listrik yang melinkar
29. Laminar
airflow
Berfungsi untuk mensterilakan media atau
bahan penumbuh bakteri dan memindahkan tanaman dalam satu botol ke botol yang
lain dalam kultur invitro. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
-
Nyalakan lampu UV,
minimum selama 30 menit . hindarkan sinarnya dari badan dan mata
-
Siapkan semua alat-alat
steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan kedalam laminar
airflow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 70% atau spiritus.
-
Meja dan dinding dalam
LAF disemprot dengan alkohol 70% atau
dengan spiritus untuk menghasilkan LAF
-
Blower pada LAF
dihidupkan untuk menjalankan airflow
-
Nyalakan lampu dalam
LAF
-
LAF sudah siap
digunakan ( muchtaridi, 2006).
30. Hotplate
Berfungsi untuk memanaskan suatu larutan. Biasanya untuk larutan yang
mudah terbakar. Cara penggunaan alat ini adalah sebagai berikut:
_ Menyambungkan socket kabel ke
power
_ menghidapkan nya dengan
memutar posisi kearah ON
_ Memutar
sampai dengan lampu heat menyala sesuai dengan derajat kepanasan yang
diinginkan
_ Memutar kearah OFF setelah
selesai menggunakan
31. PH Meter
Berfungsi untuk mengukur
derajat keasaman atau basa suatu cairan yang akan di amati. Cara menggunakan
alat ini adalah sebagai berikut:
_ Menyiapkan larutan yang akan di ukur
derajat keasamannya
_ Menyamakan suhu larutan yang telah di
kalibrasi dengan suhu larutan yang
akan di amati
_ Membuka penutup elektroda pada alat PH
dengan menggunakan air khusus, kemudian membersihkannya dengan tisu hingga
kering
_ Menghidupkan alat PH lalu mencelupkan
elektroda kedalamcairan yang akan di ukur, kemudian memutar mutar elektroda
hingga homogeny.
_ Menekan tombol dan akan muncul angka yang
menunjukkan kadar PH larutan yang di amati (Idang,2012).
32. Jarum preparat
Berfungsi untuk menggeser
media apabila media kurang tepat keberadaanya di dalam preparat. Cara
menggunakan alat ini adalah:
_
Memegang pangkal jarum dan mengarahkan ujung jarum pada media yang akan d amati hingga terletak pada
posisi yang tepat.
33. UV Lamp
Berfungsi untuk membunuh
kuman atau bakteri ataupun untuk mebuktikan sebuah uang, uang asli atau palsu.
Cara menggunakan alat ini adalah :
_ Menyambungkan kabel pada sumber arus
listrik, lebih baik jika
menggunakan stabilizer.
_ Menekan tombol On/Off dan memanaskannya
selama 15 menit.
_ Mengatur panjang gelombang sesuai yang
diinginkan
_ Memasukkan sample yang akan di amati
_ Mengamati warna yang berpendar
_ Menekan tombol On/Off setelah selesai
_
Mencabut dari sumber arus listrik
(Anton, 2013).
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah di laksanakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Alat-alat
pada laboratorium penyakit
tumbuhan terbagi
2. Alat-alat
yang berada di dalam laboratorium memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda.
3. Alat
yang biasanya digunakan untuk sterilisasi yaitu autoclaf, bunse dan oven
4. Alat bahan yang di perkenalkan adalah alat yang
biasanya di gunakan dalam praktikum.
Bagian-bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non optik meliputi antara lain kaki, meja objek dan lengan.
Keterangan gambar :
1. Lensa okuler
2. tabung
3. Pengatur kasar/makrometer
4. Pengatur halus/mikrometer
5. Revolver
6. Lensa objektif
7. Lengan
8. MejaObjek
Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata (biasanya pembesaraanya 5 kali, 10 kali, 15 kali)
Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada revolver, lensa ini dengan pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya. Misalnya 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa konensor.
Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi memantulkan sinar dari sumber sinar.
Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non optik meliputi antara lain kaki, meja objek dan lengan.
Keterangan gambar :
1. Lensa okuler
2. tabung
3. Pengatur kasar/makrometer
4. Pengatur halus/mikrometer
5. Revolver
6. Lensa objektif
7. Lengan
8. MejaObjek
Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata (biasanya pembesaraanya 5 kali, 10 kali, 15 kali)
Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada revolver, lensa ini dengan pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya. Misalnya 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa konensor.
Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi memantulkan sinar dari sumber sinar.
Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop
majemuk adalah salah satu contoh dari suatu mikroskop yang telah ada seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.
Lensa yang
berada terdekat dengan benda disebut lensa objektif, sedang lensa yang berada
terdekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler. Lensa objektif
membentuk bayangan benda yang sejati, diperbesar dan terbalik (lihat Gambar 3).
Lensa mata digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan
yang dibentuk oleh obyektifnya. Posisi lensa mata ditentukan sehingga bayangan
yang dibentuk oleh lensa obyektifnya jatuh di titik fokus pertama dari lensa
mata.
Jarak antara titik fokus kedua lensa objektif dan titik fokus pertama lensa mata disebut panjang tabung L. Panjang tabung dibuat tetap. Benda yang akan dilihat ditempatkan di luar titik fokus lensa objektif sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tersebut akan diperbesar dan berada di titik fokus pertama lensa mata berjarak L + fo dari lensa objektif, dengan fo adalah panjang fokus lensa objektif.
Jarak antara titik fokus kedua lensa objektif dan titik fokus pertama lensa mata disebut panjang tabung L. Panjang tabung dibuat tetap. Benda yang akan dilihat ditempatkan di luar titik fokus lensa objektif sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tersebut akan diperbesar dan berada di titik fokus pertama lensa mata berjarak L + fo dari lensa objektif, dengan fo adalah panjang fokus lensa objektif.
lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2015. http://andi-ais-areations.blogspot.ae/
diakses pada tanggal 26 maret 2016 pukul 21.41.
Pukul
20.45
Hadiutomo,
2007. Mikrobiologi dasarjilid I.
Erlangga. Jakarta.
Hadieutomo,
R.S.2005. mikrobiologi dasar dalam teknik
dan prosedur dasar laboratorium. Gramedia. Jakarta.
Idang,2012. Kimia Dasar Jilid 1. Erlannga. Jakarta.
Irianto,
koes. 2007. Mikrobiologi. Yrama
widya. Bandung.
Muhtaridi,justiana,2006. Kimia 1.Gramedia. Jakarta.
Suriawiria,
U. 2005. Mikrobiologi dasar. Papas
sinar sinanti. Jakarta
Wanmustafa,2011. Pengertian dan fungsi
laboratorium. http://wanmustofa.wordpress.com/ di akses pada tanggal 26 Maret 2016 pukul 21:25.
Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat
Laboratorium”. Aneka : Solo.
Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar Jilid I”.
ITB : Bandung.
Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
Diakses
pada 16 Oktober 2012.
Walton. 1998. “Pengenalan
Alat-Alat Laboratorium”.
Diakses
pada 2 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar