Senin, 28 November 2016

hijrahmu berbeda dengan hijrahku

kau tanyakan padaku kenapa kau selama ini belum melihat proses hijrahku...
ya memang... karna hijrah yang aku mulai bukan lah dari fisik yang terlihat.. tapi bagaimana aku membenahi hatiku yang sudah mengkacau seperti benang kusut... mungkin aku salah.... karena perihal berhijab itu adalah kewajiban dan memperbaiki hatimu dapat di jalankan seiring berjalannya waktu... ya mungkin aku salah... tapi ini lah proses yang aku jalani ... mungkin aku tak bisa sesignifikan itu berhijrah sepertimu... tapi aku hanya akan memiliki beban ketika akhlak dan hatiku belum sepadan dengan hijabku yang sempurna.... aku takut jika aku telah berhijab secara sempurna namun akhlak dan hatiku belum memadainya... aku takut memalukan agamaku... jadi... biarlah aku berproses secara perlahan... hingga kau akan melihat titik akhirku nanti...

Senin, 21 November 2016

kumpulan ceramah singkat



TUGAS KE 1

Nama Penceramah      : Ust. Muhammad Arifin Ilham
Hari / tanggal/ pukul   : Rabu, 9 september 2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat                        : Radio Lanugraha FM
Kategori                      : Kuliah Subuh

INFAK SEBAGAI PINTU REZEKI

Rosululloh SAW bersabda : “ hendaklah kalian mencari rezeki dengan bersedekah”. Mungkin sekilas hadis ini membingungkan, bagaimana mungkin dengan sedekah akan mendapat rezeki , sebab menurut hukum matematika dan ilmu ekonomi, mengeluarkan sesuatu dari milik kita pasti akan mengurangi milik kita. Namun begitulah logika matematika dan ilmu ekonomi, ini adalah paradigma sekuler, sangat berbeda dengan paradigma iman.
Paradigma iman menyatakan bahwa seluruh rezeki yang di dapat oleh makhluk di muka bumi ini di atur oleh maha pemberi rezeki. Bukan hanya manusia saja, semut yang berada di sekitar kita yang jumlahnya tidak lagi triliun tetapi rezekinya diatur, di bagi oleh allah SWT. Apalagi kita makhluk yang sempurna ini. Maka kesadaran iman menyatakan bahwa rezekiku dari maha pemberi rezeki dan sebagai rasa terima kasih, rasa syukur setelah menerima rezeki itu maka kitaakan mengasih, memberikannya di jalan allah SWT. Dengan demikian Allah tegas menyatakan bahwa “ pasti ku tambah rezekiku untukmu” berarti kita tambah di percaya oleh Allah SWT.
Dengan sedekah kita akan mendapatkan rezeki, semakin sering bersedekah, semakin banyak rezeki yang kita dapat . nampaknya rezeki itu ada pintunya dan pintu itu hanya terbuka dengan sedekah . semakin sering kita bersedekah semakin sering pula pntu rezeki terbuka, semakin bayak kita bersedekah semakin lebar pintu rezekimu terbuka.
Rezeki itu bukan hanya uang, boleh jadi orang mendapat uang tapi tidak dapat rezeki atau ia tidak dapat uang tapi  dapat rezeki atau ia mengeluarkan uang tapi dapat rezeki. Contohnya mencuri, korupsi, menipu, itu mendapat uang tapi tidak mendapat rezeki. Dan ketika ia jujur, konsisten dengan pendapatannya dengan sikap untuk tidak menerima sogokan, ia tidak mendapat duit tapi ia mendapat rezeki . dan boleh jadi ia keluarkan uangnya di jalan allah SWT itu mengurangi duit tapi justru ia mendapat rezeki. Rezeki adalah ketenangan kedamaian, husnul hotimah, anak ank sholeh, suami soleh, istri yang sholehah, teman yang baik, pekerjaan yang baik, dll. Klimaksnya rezeki itu tanpa pernah kita lihat, tanpa pernah kita dengar, tanpa pernah kita duga , tanpa pernah kita rasakan itu adalah syurga dan itu adalah titik akhir dari rezeki .
Sebagaimana telah difirmankan Allah diawal Surah Al-Baqarah bahwa salah satu ciri dari orang yang bertaqwa itu adalah mereka yang menafkahkan sebahagian dari rejeki yang telah dianugerahkan Allah swt kepadanya dan sudah tentu dijalan Allah. Sementara itu disurat lain Allah swt berfirman: “Katakanlah: "Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. “(QS. 34:39) dan bahkan dalam Surah Al-Hadid (57) ayat 11, Allah swt menyatakannya dengan kata “meminjamkan hartanya”, padahal sebenarnya “harta” yang kita punya tersebut adalah milikNya. Karena itu, jika Allah swt menghendaki dengan paksa Allah akan dapat mengambil semua harta yang kita punyai itu dalam sekejap. Tetapi… Allah swt tidak begitu, dia Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Bijaksana dan Maha Pemberi Rejeki kepada hamba hambanya di muka bumi ini.

Maka terbuktilah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw bahwa: “Carilah rejeki dengan berinfak”. Memang sekilas pernyataan ini aneh karena berinfak kan berarti mengeluarkan sesuatu dari yang kita punyai, khan bukannya bertambah… berkurang donk… Nach.. saudaraku logika seperti ini adalah sebenarnya logika sekuler alias logika syeitan. Karena logika ini berangkat dari pengertian bahwa dari ada menjadi tiada. Padahal jika dilihat dari kacamata iman seharusnya kita berangkat dari kita tidak mempunyai apa-apa (atau tiada), dan diberi oleh Allah swt rejeki atau menjadi ada, nach jika Allah swt minta sedikit untuk meratakannya dengan saudara-saudara kita yang lain wajar donk.. Justru lebih dari 2.5 persen yang diminta Allah swt itu sangat amatlah wajar .

Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan keistimewaan berinfak yang berkaitan dengan imbalan yang akan diberikan Allah swt, diantaranya yaitu: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. 2:261).
Maka dapat kita katakan disini bahwa merugilah orang-orang yang tidak mau menafkahkan sebahagian dari hartanya dijalan Allah. Dan juga patut kita ingat bahwa banyak juga kecaman-kecaman yang diingatkan Allah swt terhadap orang-orang yang bakhil, diantaranya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:180). Dan juga di ayat lain: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. 9:34)



















TUGAS KE 2

Nama Penceramah      : Ust. Yusuf Mansyur
Hari / tanggal/ pukul   : Senin, 14 september 2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat                        : Radio Lanugraha FM
Kategori                      : Kuliah Subuh

DETIK DETIK KEPERGIAN ROSULULLAH SAW

Pada suatu subuh rosulullah SAW memanggil Imam Ali, rupanya saat itu rosululloh SAW merasa kedinginan yang luar biasa, beliau merasa tidak sanggup melangkahkan kaki untuk memimpin sholat subuh berjamaah, sehingga beliau memutuskan memanggil imam ali untuk member pesan kepada abu bakar agar mengimami sholat subuh berjamaah. Sampai 3 kali imam ali meminta abu bakar untuk mengimami sholat subuh seperti perintah rosululloh SAW dan 3 kali juga abu bakar menolak dan abu bakar berkata “ kalau masih ada rosulullah SAW tidak lah pantas saya mengimami sholat subuh”. Hingga kemudian rosululloh memaksakan diri untuk menjadi imam yang diriwayatkan itu adalah sholat subuh terakhirnya.
Berangkatlah rosululloh SAW berjalan untuk menjadi imam sholat subuh di dalam sebagian riwayat dikisahkan ketika rosululloh mengucapkan salam, beliau langsung menghadapkan wajahnya kepada para jamaah serta sahabatnya yang ketika itu sudah berlinang air mata semua. Karena mereka merasa jangan jangan rosululloh SAW sudah akan meninggalkan mereka. Lalu ketika telah berhadapan rosululloh membacakan ayat terakhir yaitu surah al kahfi ayat 110 :
Artinya ” katakanlah muhammad sesungguhnya aku ini hanya manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya tuhan kamu adalah tuhan yang maha esa, maka barang siapa mengharap pertemuan dengan tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada tuhannya”.


Para sahabat yang mendengar ayat tersebut dan paham akan isinya kemudian semakin menangis tak henti, diantaranya ialah abu bakar a.s, melalui ayat tersebut seolah olah rosululloh SAW ingin menyampaikan kepada kita semua umatnya, bahwa beliau juga manusia biasa seperti kita yang butuh makan, butuh minum, manusia yang hidup, yang suatu saat akan meninggal dunia.
Setelah selesai menyampaikan pesannya kepada para jamaah dan umatnya, rosululloh SAW pun pulang kerumahnya, tidak berapa lama kemudian ada suara dari pintu dan mengucap salam. Dijawablah salam itu oleh khadijah istri rosululloh SAW, tamu itu pun berkata “ katakanlah kepada muhammad bahwa saya telah datang”. Di sampaikanlah oleh fatimah kepada ayahandanya bahwa didepan ada tamu, rosululloh SAW menjawab “tamu yang kamu maksut sudah ada disini “ fatimah pun bingung karena tidak ada yang bisa dia lihat disitu tetapi ayahnya bilang tamunya sudah ada di situ. Jelas saja idak terlihat karena ternyata tamu yang datang tersebut adalah malaikat izroil.
Rosululloh tau bahwa malaikat izroil diberi pesan oleh alloh SWT kalau dia menolak untuk I cabut nyawanya dia boleh mengusir izroil, maka keluar lah kalimat beliau bahwa ia belum berkenan dicabut nyawanya, sampai dia dapat bertemu terlebih dahulu dengan malaikat jibril, karena menurut rosululloh SAW tidak boleh izroil menghadap kepada orang yang hendak di cabut nyawanya kecuali di temani malaikat jibril. Rosululloh kemudian meriwayatkan bahwa malaikat izroil tidak atang sendiri melainkan dengan 3 kelompok kematian, kelompok kematian yang pertama mencabut nyawa kita dari jempol ( ujung kaki ) sampai lutut, kemdian malaikat yang kedua mencabut nyawa dari lutut sampai pinggang, kemudian kelompok kematian yang ke tiga mencabut nyawa dari pinggang sampai tenggorokan.
Setelah 3 kelompok kematian selesai melakukan tugasnya, kemudian datanglah malaikat izroil bersama malaikat jibril, lalu kemudian izroil mempersilahkan jibril untuk maju terlebih dahulu, jika yang di datangi malaikat jibril adalah seorang laki laki yang menyayangi istrinya, memberi rezeki dengan jalan halal, taat beribadah, rajin sholat, dan jika yang di datangi adalah seorang anak yang taat kepada kedua orang tuanya, menjaga sholatnya, mengeluarkan zakat, mencari rezeki di jalan yang halal , dan jika yang di datangi adalah seorang wanita yang menjaga aib serta kehormatan suaminya, intinya kata rosulullohyang di datangi adalah orang yang sholeh maka jibril akan mendatangi orang tersebut dari sisi kanan dan akan mengepakkan sayap sebelah kanan serta tampak lah surga yang bertingkat tingkat disana, namun begitupula sebaliknya jika yang didatangi adalah orang orang yang durhaka, yang suka meninggalkan sholat, senang berbohong, menyekutukan allah, dan hal buruk lainnya, maka malaikat jibril akan mendataginya dari sisi sebelah kiri dan akan mengepakkan sayap sebelah kirinya, maka tampak lah neraka jahanam dengan api yang berkobar kobar.
Tetapi berbeda ketika yang hendak di cabut nyawanya adalah rosululloh SAW, malaikat jibril tidak ikut menemui rosululloh bersama izroil, karena ketika baru sampai di langit yang pertama jibril berkata kepada izroil “teruskanlah ya izroil, aku sungguh tak tega melihat engkau hendak mencabut nyawa orang yang paling aku sayangi” namun ketika izroil telah menemui rosululloh, ia meminta untuk menghadirkan jibril, maka izroil naik lagi kelangit yang prtama untuk mengundang jibril agar datang menemui rosululloh, begitu jibril telah sampai di hadapan rosululloh kemudian ia berkata “ ada apa ya rosululloh engkau memanggil diriku “, rosululloh menjawab “wahai jibril aku belum rela dicabut nyawanya, sampai aku tahu bagaimana nasib umatku sepeninggalan diriku” lalu kemudian jibril menjawab “ itu bukan hakku untuk menjawab ya rosululloh, izinkan aku dan izroil untuk balik terlebih dahulu dan nanti kan ku kabarkan jawaban dari alloh.
Dari peristiwa tersebut kemudian keluar sebuah hadis yang menyatakan bahwa “ kita akan selamat dunia dan akhirat jika kita memegang teguh kitabulloh dan memegang sunahnya rosululloh”. Setelah itu barulah rosululloh mengatakan bahwa ia ikhlas untuk di cabut nyawanya kemudian rosululloh menghadap kekanan dan mulailah izroil bekerja, namun ketika izroil handak mencabut nyawa rosululloh, jibril memalingkan muka serta berkata “ sungguh aku tak sanggup melihat engkau ya izroil hendak mencabut nyawa orang yang paling aku cintai”. Dua kali sudah malaikat jbril berkata seperti itu, sungguh itu telah membuktikan bahwa ia benar benar sangat mencintai rosululloh SAW.
Ketika rosuulloh hendak di cabut nyawanya dari ujung kaki, ia berkata “ umatku… umatku.. umatku…” berkali kali beliau mengucap kata “umatku”dalam detik detik kematiannya, itu menandakan bahwa rosulullohsangat mencintai umatnya, serta mengkhawatirkan nasib umatnya atas sepeninggalanny, begitu nyawanya telah dicabut sampai lutut dan akan di lanjutkan sampai ke pinggang rosululloh kemudian berkata “ sholat.. sholat… sholat…” itulah perintah rosululloh yang terakhir kepada kita yaitu menjalankan sholat, mengutamakan sholat, karena sholat adalah ibadah yang paling utama, setelah itu di cabutlah nyawa rosululloh dari pinggang hingga keluar melalui tenggorokan. Rosululloh SAW pernah berkata “ beristighfarlah kalian semua sebelum nyawa sampai di tenggorokan” perkataan itumengingatkan kita untuk senantiasa beristigfar kepada allah SWT atas segala kesalahan kesalahan yang pernah kita buat sebelum ajal benar benar menghampiri diri kita.

TUGAS KE 3

Nama Penceramah      : Ust. Yusuf Mansyur
Hari / tanggal/ pukul   : Selasa, 22 september 2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat                        : Radio Lanugraha FM
Kategori                      : Kuliah Subuh

HARAMNYA MINUMAN KERAS

Dalam kehidupan sehari hari kita selalu di hadapkan dengan dua hal yang berlawanan, dengan dua hal yang controversial, yang kita diharuskan memilih satu diantaranya, sejak kita bangun tidur sampai kita tidur lagi,selalu kita hadapi dua persoalan itu yang benar dan yang salah , yang hak dan yang batil, yang pantas dan yang tercela, yang ma’ruf dan yang munkar, begitu banyak racun racun yang terpampang disepanjang perjalanan hidup ini, dan diantaranya adalah minuaman keras.
Sebagai yang kita ketahui bahwa islam bertujuan untuk memelihara kemuliaan manusia yang diciptakan oleh allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna, akal dan fikiran. Minuman keras, jelas hal yang merusak dari berbagai aspek kehidupan, entah kesehatan tubuh, pertumbuan akal, ketentraman rumah tangga, ketentraman masyarakat, bangsa dan Negara.seperti yang telah di ketahui seberapa banyak orang yang telah mendekam di sel penjara hanya karena urusan minuman keras, dan seberapa banyak pula orang yang telah masuk rumah sakit akibat minuman keras, akibat stress yang di alaminya, berapa banyak rumah tangga berantakan, berapa banyak pembunuhan terjadi, berapa banyak pemerkosaan terjadi akibat dari pada minuman keras.
Minuman keras kini telah menyerang para anak muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa, penegak islam. Jika kita terlena dengan hal itu maka kehancuran suatu bangsa sesungguhnya sudah di mulai, penyakit minuman keras ini bukan Cuma penyakit zaman ini, masyarakat yang di hadapi rosululloh juga termasuk masyarakat yangsuka minum minuman keras. System pendidikan yang di ajarkan islam itu bijaksana, mula mula di arahkan bahwa minuman keras itu meskipun ada manfaatnya tetapi juga banyak bahayanya, tahap kedua di beri pesan jangan mendekati sholat dalam keadaan mabuk. Pada saat kondisi iman telah memungkinkan barulah turun vonis bahwa minuman keras itu najis, perbuatan setan maka jauhilah.
Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan apasaja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum.

Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar dari pada manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُـبَـيّنُ اللهُ لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. 
:.mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir.[QS. Al-Baqarah : 219]
Di dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dari nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi hanya dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah, karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih keras dari sebelumnya, yaitu :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. النساء:43
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.
[An-Nisaa' : 43]
Manusia memiliki pusat pencegahan dalam otaknya. Pusat pencegahan ini mencegah manusia dari melakukan hal-hal yang dia anggap salah. Misalnya seseorang tidak biasanya menggunakan bahasa kasar saat berbicara kepada orangtuanya. Jika dia ingin buang air, pusat pencegahannya akan mencegahnya melakukan hal itu di depan umum.

Ketika seseorang mengkonsumsi alkohol, pusat pencegahannya menjadi terhambat
. Iulah mengapa orang mabuk sering melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan normalnya. Misalnya orang mabuk menggunakan bahasa kasar dan kotor. Dia tidak menyadari kesalahannya bahkan ketika ia berbicara pada orang tuanya. Banyak yang bahkan buang pipis di celana tanpa sadar. Mereka juga tidak berbicara atau berjalan dengan baik. Mereka juga sering melakukan perbuatan tercela.
Aturan larangan (pengharaman) minuman keras (khamar) berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian untuk individu tertentu. Yang dilarang dalam Islam adalah tindakan meminum khamar itu sendiri, terlepas apakah si peminum tersebut mabuk atau tidak.
Hal ini cukup jelas dinyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Untuk menjelaskan larangan ini ada sebuah analogi sederhana: Larangan mengemudi dalam keadaan mabuk diukur berdasarkan jumlah kandungan alkohol di dalam darah, bukan kondisi mabuk-tidaknya seseorang. Artinya, jika di dalam darah seseorang terkandung alkohol dalam jumlah yang melebihi batas maka dia dinyatakan melanggar aturan, terlepas apakah ia mabuk atau tidak.
Mengapa minuman beralkohol dilarang dalam Islam, padahal sejumlah penelitian menunjukkan bahwa minuman tersebut memberikan manfaat?
Islam bukan tidak mengetahui sisi manfaat khamar, namun dalam pandangan Islam dampak kerusakan khamr dalam kehidupan manusia jauh lebih besar dari manfaat yang bisa diperoleh. Hal ini dinyatakan di dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 219 yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”
TUGAS KE 4

Nama Penceramah      : Ust. Dadang mubarok
Hari / tanggal/ pukul   : jum’at, 25 september 2015 pkl 03:00 – 03:30
Tempat                        : ANTV
Kategori                      : Kuliah Subuh

BERTAUBAT DENGAN BERISTIGHFAR

Dengan banyak kita beristighfar kepada allah SWT, mengakui dosa dosa kita, itu dalah ciri orang yang memahami arti kehidupan di alam dunia ini, orang yang bertaubat kepada alla, maka kebahagiaan untuknya. Tetapi sangat celaka bagi orang orang yang menunda nunda pertaubatan kepada allah. Jangan pernah berfikir ketika usia kita masih muda, kemudian bersantai santai dan berfikir taubatnya nanti saja kalau sudah tua, kita tidak boleh berfikir seperti itu karena umur kita tidak ada yang tau, tidak semua orang bakal mencapai usia tua, dan jangan sampai kematian lebih dahulu datang sebelum kita sempat bertaubat, kalau kita meninggal dalam keadaan banyak dosa itulah penyesalan yang sudah tidak ada gunanya lagi.
Allah SWT menjanjikan kenikmatan di alam kubur maupun di alam akhirat bagi orang orang yang bertaubat kepada allah, janganlah kita terjebak dengan keindahan keindahan dunia sehingga kita lupa bertaubat kepada allah SWT. Dunia ini memang sugguh luar biasa, banyak cobaan dan godaan godaan di dalamnya, godaan manusia yang terberat yang pertama adalah harta, yang kedua adalah tahta, dan yang ketiga adalah wanita.
Yang pertama adalah harta, kalau hidup di dunia ini sudah tidak mengenal dengan allah SWT, tidak pernah memikirkan akan alam akhirat, dia tidak akan pernah memikirkan atau memperdulikan harta itu dari mana, tidak peduli mengambil harta orang lain, membohongi orang lain, mengambil hak orang lain, yang penting dalam fikirannya hanyalah cara apapun asalkan dia bias memiliki harta, godaan yang satu itu bisa menyesatkan kita untuk jauh dari allah SWT.
Yang kedua adalah tahta, tahta inipun adalah godaan manusia yang bisa menjebak kita kedalam maksiat lembah dosa. Tahta, pangkat dan jabatan, tentu semua orang ingin memilikiya, kalau kita hidup di dunia tidak mengenal allah SWT, untuk mendapat pangkat dan jabatan ini beraneka cara pun di lakukan, tanpa memperdulikan orang lain.
Yang ketiga adalah wanita, telah berapa banyak orang yang terjebak dalam lembah kemaksiatan hanya karena seorang wanita, ia terjebak oleh nafsu yang tak bisa dikendalikan, yang mendorong ia melakukan zina di luar ikatan pernikahan, dan tidak malu kepada allah SWT.
Hidup di alam dunia ini jika tidak senantiasa bertaubat kepada allah SWT, tidak mengingat segala dosa dosa yang telah di lakukan, manusia yang diingat dan di ucapkan hanyalah kebaikan kebaikannya saja, dialah manusia yang tidak memahami kehidupan di dunia ini.
Kita sering di hantam ujian maupun teguran dari Allah SWT, sering kita di hantam dengan banjir, tsunami, gunung meletus, longsor, dan lain lain. Itu sebenarnya bukan salah dari pemimpin kita, itu sebetulnya perbuatan Allah SWT agar kita sadar, agar manusia bertaubat kepada Allah SWT, apabila manusia yang hidup di dunia ini beristighfar kepada Allah, bertaubat kepada allah, kembali kepada allah, insyaallah Allah akan memberikan barakah kepadanya. Jika hamba hambanya, umat umatnya mengakui segala dosa dan bertaubat kepada Allah SWT, beristghfar dimana saja. Karena Allah itu ada dan ia tau perbuatan perbuatan dan dosa dosa kita, Allah tau segalanya tentang kita, manusia mungkin bisa kita bohongi tapi tidak dengan Allah SWT. Manusia yang dianggap baik oleh orang lain belum tentu dihadapan allah da juga baik, banyak di zaman sekarang ini orang yang berpura pura baik padahal kenyataannya buruk.
Marilah kita senantiasa beristighfar kepada allah SWT agar kita selalu mengingat Allah, minimal kita 100 kali beristighfar dalam sehari, Rosululloh SAW saja ang sudah pasti di ampuni dari segala dosa dosanya tidak kurang dari 100 kali ia beristighfar kepada Allah, bahkan lebih. padahal rosululloh SAW sudah di jamin masuk surga nantinya, kenapa kita justru tidak, manusia yang penuh dosa dan bahkan terkadang kita sombong, hanya kebaikan yang di ingat ingat, yang di bicarakan kepda orang lain. Dosa tidak pernah kita fikirkan. Kalau kita sudah beristighfar, ketenangan jiwa yang akan kita rasakan, hidup ini akan terasa indah, dan kemana saja kita melangkah kita akan merasa di awasi oleh Allah SWT.
Allah itu maha pemberi ampun kepada hambanya, sekalipun manusia itu bergelimang dosa, Allah SWT  pasti akan mengampuni hamba hambaNya yang maubertaubat kepadaNya. Apabila manusia selalu melakukan maksiat maksiat, meninggalkan sholat, dan tak pernah mengingat kepada kematian bahkan sudah tak mengingat Allah, dan menganggap dunia ini adalah segalanya, sunggu ia adalah manusia manusia yang hatinya telah dikunci oleh Allah. Semoga hati kita selalu dibukakan oleh Allah SWT, yang keras di lunakkan dan kita mau mengakui segala dosa dosa kita, dan senantiasa beristighfar sebagai tanda taubat kita, agar Allah membukakan pintu pintu surga nya dan memberikan kenimatan yang hakiki.
Mungkin bagi sebagian orang pada usia remaja dianggap terlalu dini dalam memahami berbagai makna hidup, dengan jiwa yang masih labil dimana tingkat keimanan dan keislaman seseorang seringkali naik dan turun, Orang yang shaleh (kyai, ustadz, dll) bukanlah  manusia ang sama sekali tidak berbuat kesalahan, akan tetapi segera menyadari kesalahan dan memperbaiki diri dan teguh hati dan tidak akan mengulangi kesalahan. Taubat kepada allah artinya kembali ke jalan  yang di ridhoi NYA sesuai dengan tuntuna yang telah diajarkan oleh Rosulullah.


Segera bertaubat (dengan niat tobat yang sebenar-benarnya) adalah perkara yang sungguh sangat mudah untuk di ucapkan dan atau di ikrarkan, akan tetapi pada pelaksanaannya tidak jarang Taubat hanya sebagai Ungkapan yang tiada berbekas tiada tindakan seperti yang dikatakannya dan hanya pemanis lidah saja.

Tobat atau Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. didalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat dua kategori tobat atau taubat dari Dosa.

1. Tobat dari maksiat atau dosa yang pertama adalah dalam rangka hubungan manusia dengan sang Pencipta, terdapat tiga syarat utama yang harus dilaksanakan :
  • Harus Segera menghentikan Maksiat (perbuatan dosa) yang pernah dilaksanakan.
  • Harus Menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilaksanakan
  • Bersungguh sungguh dalam niat untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu. 
2. Tobat dari maksiat atau dosa yang kedua adalah dalam rangka hubungan manusia dengan sang manusia, selain dari tiga syarat utama diatas terdapat 1 tambahan syarat yang harus dilaksanakan
  • Menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak di mintai maaf / atau jika dosa tersebut berkenaan dengan suatu barang maka harus mengembalikan apa yang seharusnya dikembalikan.
Diantara syarat syarat diatas Membaca istighfar adalah salah satu bentuk amalan yang telah dicontohkan oleh Rosulullah Saw kepada umat islam, karena istighfar merupakan salah satu  amalan yang terbaik untuk mendekatkan diri kita kepada Allah FirmanAllahSwt:
"dan hendaklah kamu meminta ampun (membaca istighfar) kepada Tuhanmu  dan bertaubat kepada-Nya" (huud:3)
Abu Hurairah ra berkata : saya teleh mendengar Rosulullah saw bersabda : Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar (minta ampunan) dan bertobat kepada Allah swt, tiap hari lebih dari tujuh puluh kali (H.R. Bukhari) 
Dalam riwayat lain disebutkan Al - Gharr bin Jasar al muzany r.a berkata : Rosulullah saw bersabda : Hai Sekalian Manusia, bertobatlah kamu kepada Allah, dan Istighfarlah (mintalah ampunan) kepada Nya, maka sungguh saya bertobat membaca istighfar setiap hari seratus kali. 
Istighfar sebagai suatu amalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memiliki pengertian yakni pengakuan sebagai hamba yang lemah disamping pengakuan terhadap kebesaran Allah swt dan kekuasaanNya yang mutlak dan tidak terbatas. 

Betapa tinggi nilai beristighfar sehingga merupakan satu kewajiban sekaligus kebutuhan seorang hamba karena secara fithrah memang manusia tidak akan bisa mengelak dari melakukan dosa dan kesalahan sepanjang hidupnya.
















TUGAS KE 5

Nama Penceramah      : Ust. AHMAD WIJAYANTO MA
Hari / tanggal/ pukul   : Sabtu, 3 Oktober 2015 pkl 03:30 – 04:00
Tempat                        : SCTV
Kategori                      : Kuliah Subuh

AS SIDDIQ

As siddiq sering diartikan dengan “benar atau jujur”, walaupun sebenarnya kita tidak bisa mengklaim makna atau penjelasan arti tersebut sepenuhnya tepat, karena ternyata makna as siddiq di kembalikan dalam al quran dan di setarakan dengan taqwa. Derajat seseorang mukmin di hadapan allah di tandai dengan derajat ketaqwaannya sementara siddiq juga merupakan kunci surga.
Struktur pondasi aqidah terdiri dari lapisan lapisan yaitu yang pertama adalah faham, lapisan yang kedua adalah ilmu, lapisan yang ketiga adalah ikhlas dan sampailah pada lapisan keempat yaitu as siddiq. Siddiq di sini adalah suatu sikap batin yang tidak sedikitpun menyisakan keraguan kepada Allah dan segala yang datang dari Allah baik yang bersifat terang terangan maupun samar, selama itu datangnya dari Allah, maka dia tetap beriman kepada Allah.
Seorang sahabat rosululoh SAW pernah berkata “ ya rosulullah jika kau perintahkan kami untuk naik di atas kapal dan kemudian ketika sampai di tengah laut, kau perintahkan kami untuk meloncat menceburkan diri ke muka laut itu, padahal laut itu di penuhi binatang binatang berbahaya yang siap menerkam kami, jika itu atas perintahNya maka akan kami kerjakan”. Inilah sikap yang akan muncul dari orang orang yang siddiq. Maka siddiq itu berlawan kata dengan dusta. Dusta merupakan perilaku batin seseorang yang memiliki sifat niak atau karakter atau penampilan yang dimiliki oleh orang munafik.
Dalam Al-Quran telah terang terangan telah menjelaskan bahwa inilah tingkat tertinggi dari seorang muslim yaitu orang yang siddiq, seorang manusia yang hanya membenarkan Allah, dia menerima malaikat sebaga hamba Allah SWT yang taat kepada Allah dan akan mengerjakan apa yang di perintahkan kepada mereka tanpa ada rasa keberatan sama sekali, karena para malaikat memang di ciptakan dari nur (cahaya) untuk selalu tunduk dan patuh kepada semua perintah Allah.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابً
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau bersabda. “Sesungguhnya sidiq itu membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan pada surga. Dan seseorang beperilaku sidiq, hingga ia dikatakan sebagai seorang yang siddiq. Sementara kedustaan akan membawa pada keburukan, dan keburukan akan mengantarkan pada api neraka. Dan seseorang berperilaku dusta, hingga ia dikatakan sebagai pendusta.” (HR. Bukhari)

Orang yang sidiq memiliki beberapa ciri, diantara ciri-ciri mereka yang Allah gambarkan dalam al-Qur’an adalah:
1. Teguh dan tegar terhadap apa yang dicita-citakan (diyakininya). Allah swt. mencontohkan dalam Al-Qur’an, orang-orang yang sidiq terhadap apa yang mereka janjikan (bai’atkan) kepada Allah: (Al-Ahzab: 23).
2. Tidak ragu untuk berjihad dengan harta dan jiwa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an (Al-Hujuraat: 15).
3. Memiliki keimanan kepada Allah, Rasulullah saw., berinfaq, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji dan sabar (Al-Baqarah: 177).
4. Memiliki komitmen yang kuat terhadap Islam. Allah mengatakan dalam Al-Qur’an: “Barangsiapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus.” (Ali Imran: 101)
Setelah kita melihat urgensitas sifat sidiq ini, maka setidaknya muncul dalam hati kita keinginan untuk melengkapi diri dengan sifat ini. Karena sifat ini benar-benar merupakan intisari dari kebaikan. Dan sifat ini pulalah yang dimiliki oleh sahabat yang paling dicintai Rasulullah saw., yaitu Abu Bakar Asidiq. Ada beberapa cara yang semoga dapat membantu menumbuhkan sifat ini:
1. Senantiasa memperbaharui keimanan dan keyakinan kita (baca; ketsiqahan) kepada Allah swt. Karena pondasi dari sifat sidiq ini adalah kuatnya keyakinan kepada Allah.
2. Melatih diri untuk bersikap jujur diamana saja dan kapan saja serta kepada siapa saja. Karena kejujuran merupakan karakter mendasar sifat sidiq.
3. Melatih diri untuk senantiasa membenarkan sesuatu yang datang dari Allah (Al-Qur’an dan sunnah) , meskipun hal tersebut terkesan bertentangan dengan rasio. Karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah. Sementara ijtihad manusia masih sangat memungkinkan adanya kesalahan.
4. Senantiasa melatih diri untuk komitmen dengan Islam dalam segala aspeknya; aqidah, ibadah, akhlaq dan syari’ah. Karena salah satu ciri siddiqin adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam: “Barangsiapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 101)
5. Sering mentadaburi ayat-ayat Allah, hadits-hadits Rasulullah saw. mengenai sifat sidiq. Karena mentadaburi ayat dan hadits juga merupakan cara tersendiri yang sangat membekas dalam jiwa manusia.
6. Senantiasa membuka-buka lembaran-lembaran sejarah kehidupan salafu shalih, terutama pada sikap-sikap mereka yang menunjukkan kesiddiqannya.
7. Memperbanyak dzikir dan amalan-amalan sunnah. Karena dengan hal-hal tersebut akan menjadikan hati tenang dan tentram. Hati yang seperti ini akan mudah dihiasi sifat sidiq.
Yang kita hawatirkan adalah munculnya sifat kadzib, sebagai lawan dari sidiq dalam jiwa kita. Karena tabiat hati, jika tidak dihiasi dengan sifat yang positif, maka ia akan terisi dengan sifat negatifnya. Oleh karena itulah, mari kita menjaga hati dengan menjauhi sifat munafiq dan kedustaan, yang dapat menjauhkan kita dari sifat sidiq.











TUGAS KE 6

Nama Penceramah      : Ust. DADANG MUBARAK
Hari / tanggal/ pukul   : Senin,12 Oktober 2015 pkl 03:30 - 03:30
Tempat                        : ANTV
Kategori                      : Kuliah Subuh

KASIH SAYANG SEORANG IBU

Ibu adalah seseorangyang paling berjasa dalam hidup seorang anak di manapun berada, termasuk kita. Besarnya kasih sayang ibu kepada kita tak mungkin dapat kita bayangkan, dan perumpamaan seindah mungkin tak mungkin sebanding dengan realita kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus kepada anaknya. Mungkin kita pernah mendengar berita atau kisah seorang ibu yang tega menyakiti atau bahkan membunuh anaknya sendiri. Tapi mendengar dan membaca kisah kisah tentang besarnya kasih sayang seorang ibu. Atau tidak lah kita melihat jauh terhadap kisah yang dialami oleh orang lain yang di tukis dalam buku buku sejarah atau di cetak menjadi sebuah novel yang mahal, bkankah kita sendiri mempunyai dan cukup mengenal seorang wanita yang perna kesakitan saat melahirkan anaknya, yaitu ibu kita.
Ibu adalah iya yang tak akan tega melihat dan menyaksikan anaknya menderita, mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan kematian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita sebagai anaknya tetap hidup. Mungkin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersihkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang dengan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita berbaring sakitdeengan matanya yang sayukarena tidak tidur mengkhawatirkan kita, memang terkadang aka nada saja kekesalan yang akan dirasakan oleh seorang anak dengan berbagai alasa karena orang tuanya. Mungkin kita pernah merasa tidak dihargai, atau tidak disayangi karena ibu kita lebih meyayangi saudara kita sendiri yang memiliki kelebihan dibanding kita atau memang ibu kita lebih menyimpan simpati dan kasih sayangnya kepada saudara yang lain. Mungkin perasaan ini masih ada sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita bahwa kita telah menghilangkan satu hal penting yang sangat berharga dalam hidup kita yaitu tuntunan kita sebagai seorang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua, salah satunya ibu.
Terkadang memang tidak mudah membangun hubungan baik dengan ibu, seprang anak yang beranjak dewasa, ia lebi sering melupakan ibu dan bapaknya, malah sering kita dengar ada anak perempuan yang gemar sekali memusuhi ibunya yang harusnya ia hormati, jika kita adalah anak laki laki mungkin kita adalah termasuk anak yang sering jauh dan jarang bertemu dengan ibu kita karena kesibukan yang tak memberikan waktu luang sedikitpun walau hanya menghubunginya via telepon.
Kasih sayang ibu tak mungkin dapat kita bayar sampai kapan pun, ia adalah hutang yang tak mungkin pula dapat kita lunasi sampai kita mati, saat kita dalam kandungannya ia adalah orang yang paling merasakan kesusahan, karena tidurnya tidak nyaman dan tidak nyenyak, kemana mana berjalan denga perut yang besar,berat, tidak boleh makan ini dan itu, serta tak jarang harus makan makanan yang mungkin tidak ia sukai, saat seorang ibu melahirkan anaknya merupakan saat saat ketika ia harus berhadapan dengan keadaan yang mengancam jiwanya untuk melahirkan kita. Ia harus menghadapi kesakitan yang luar biasa agar kita lahir dengan sehat di dunia ini.
Di dalam islam salah satu doa yang dikatakan mustajab adalah doa seorang ibu. Ia adala orang yang berdo tanpa mengharapkan balasan dari anak anaknya. Oleh karena itu jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan senantiasa menyertai kita dimanapun kita berada  dan apapun usaha yang kita lakukan maka mintalah doa serta restu dari ibu kia jika memang ia masih ada, tatkala kita mendapatkan restu serta doanya maka itu adalah peluang serta aset berharga yang kita punya. Sebaliknya jangan sekali kali menyakiti hati seorang ibu. Jika seorang ibu telah murka karena kedurhakaan yang dilakukan oleh anaknya. Maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya karena kedurhakaannya itu, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan yang tidak bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak anak yang durhaka kepada kedua orang tua kita.
Sering kali kita mendengar kata ini, “Suraga ada ditelapak kaki ibu” Mengenai ungkapan ini disarkan kepada hadis yang berkaitan dengan birul walidain. Meskipun ada beberapa yang mengatakannya lemah dan palsu, akan tetapi ada juga hadis yang menyatakan derajatnya pada hadits yang lain hasan. Terlepas dari perselisihan tersebut, (walalohua’lam) jika dilihat dari segi makna tidak lah salah karena besarnya kasih sayang seorang ibu dan begitu tinggi kedudukan seorang ibu bagi kita.
Kaki adalah organ tubuh yang paling rendah bagi manusia, artinya kita harus senantiasa merendahkan diri kita tatkala kita didepan ibu dan ayah kita. Melembutkan suara saat berkata dan tidak membentak keduanya. Bahkan dalam Al Quran dijelaskan pula, bahwa seorang anak bukan hanya tidak diperbolehkan membentak kedua orang tuanya, bahkan ia tidak boleh mengucapkan perkataan “ah” sekalipun tatkala salah satu atau kedua orang tuanya memerintahkan sesuatu selain bermaksiat kepada Alloh.
Oleh karena itu, jika kita inginkan kebahagiaan dunia maupun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa memperhatikan sikap kita kepda ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan seoang ayah, adalah keniscaaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Alloh takdirkan kita tak sempat lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa atau bersedekah untuk keduanya. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau bersedekah yang kita tujukan untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka dan meringankan beban ibu dan ayah kita diakherat kelak.
Allah berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ{ (لقمان:14)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman 31:14)
Sebuah hadis juga meriwayatkan:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)





TUGAS KE 7

Nama Penceramah      : mbak rizki
Hari / tanggal/ pukul   : jum’at, 23 Oktober 2015 pkl 11:30 - 12:30
Tempat                        : Masjid Ulul ‘ilmi
Kategori                      : Ceramah Langsung

KEISTIMEWAAN KHADIJAH

Khadijah adalah satu satunya istri nabi Muhammad SAW yang tidak pernah di madu, ia memiliki hati yang sangat baik dan perilaku yang begitu lembut.khadijah merupakan putri dari quaid bin asad sedangkan nabi Muhammad adalah putra dari abdulloh bin abdul mutalib bin hasyim, sehingga rosululloh sering disebut bani hasyim, sebelum menikah dengan nabi Muhammad SAW, khadijah pernah menikah dengan Abu halalah dan memiliki dua anak, kemudian menikah lagi dengan atik bin alid. Dari kedua suami yang pernah menikah dengannya, ia di tinggalkan harta yang begitu melimpah, sehingga dia menjadi saudagar yang kaya raya.
Ketika itu nabi Muhammad SAW sedang berdagang juga di syam dan khadijah melihatnya dan mengamati  rosululloh yang begitu lihai dalam berdagang, seiring berjalannya waktu, khadijah meminta bantuan kepada nafsiyah untuk melamar nabi Muhammad SAW, setelah melalui pertimbangan, nabi Muhammad pun menerima pinangan khadijah. Dalam pernikahannya khadijah di wakili pamannya hamzah dan rosululloh SAW di wakili pamannya abu thalib, pada saat menikah nabi Muhammad berumur 25 tahun dan khadijah berumur 40 tahun, dengan mas kawin 20 ekor unta. Melalui pernikahan ini mereka memiliki 2 anak laki laki yaitu khasim dan abdulah dan 4 anak perempuan yaitu zainab, rukaiyah, Fatimah dan umu qulsum.
Fatimah adalah anak rosululloh yang sangat cantik, waktu itu abu bakar a.s akan meminang Fatimah akan tetapi di tolak oleh rosulullah, kemudian umar juga berniat untuk meminang Fatimah tetapi juga di tolak, usman juga akan meminang tapi di tolak, baru kemudian Ali sahabat nabi Muhammad SAW yang paling miskin disbanding yang lain meminang Fatimah dan ternyata di terima, karena rosululloh sudah tahu kalau Fatimah mencintai ali, kemudian mereka menikah dan hidup dengan penuh bahagia.
Khadijah adalahorang yang pertama masuk islam atas kenabian Muhammad SAW, dia orang yang tenang dan orang kaya yang mengeluarkan seluruh hartanya untuk berdakwah di jalan allah, dia mendukung sepenuhnyayang di lakukan nabi Muhammad SAW, sebelumnya khadijah tidak pernah menyangka bahwa lelaki yang di nikahinya adalah seorang nabi, tetapi pada waktu malam khadijah pernah bermimpi ada matahari yang berputar putar di langit dan matahari datang kebumi dan ia menyaksikan itu datang kerumahnya, lalu ia memita warakah untuk menafsirkan mimpinya, kata warakah “ akan datang seorang nabi dalam kehidupanmu” dan ternyata mimpi itu menjadi kenyataan.
Khadijah meninggal pada usia 65 tahun, 10 ramadhan tahun ke 10 dari kenabian rosululloh SAW, setelah itu baru nabi Muhammad SAW menikah dengan siti aisyah yang memiliki sifat cemburuan, terlebih ketika nabi Muhammad SAW masih menyinggung tentang khadijah.
Khadijah mendapat pemeliharaan dan bimbingan langsung dari ALLAH SWT disepanjang hidupNya.ALLAH SWT lah yang mengarahkan Khadijah untuk menjadi Teman hidup Rasululloh SAW.ALLAH SWT pula yang memunculkan tekad dihatiNya untuk senantiasa membela,membangkitkan tekad dan mengobarkan semangat SuamiNya.ALLAH SWT yang menganugerahkan kepadaNya akal yang cerdas dan akhlak yang mulia.ALLAH SWT pula yang menjagaNya dari segala cela,sehingga Penduduk Makkah menjulukiNya dengan sebutan”Wanita Suci”.
Suatu hari,Malaikat Jibril mendatangi Rasululloh SAW(ketika Rasululloh SAW melakukan Uzlah di gua Hira,guna menyendiri serta menjauhi praktik penyembahan berhala dan kehidupan hedonis Makkah selama sebulan penuh setiap tahun)dan berkata “Wahai Muhammad,sebentar lagi Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukMu.Kalau Ia datang,sampaikan kepadaNya salam dari ALLAH SWT dan diriKu”.Cara Khadijah menjawab salam itu pun menunjukkan keluasan pandangan dan kedalaman perasaanNya,jawabanNya itu mengandung pengagungan terhadap ALLAH SWT yaitu Doa agar ALLAH SWT menganugerahkan kepadaNya kedamaian dan keselamatan serta salam untuk Jibril yang telah menyampaikan kepadaNya salam dari ALLAH SWT.Khadijah berkata kepada Rasululloh SAW,”ALLAH SWT lah pemelihara kedamaian dan sumber segala damai,salamKu untuk Jibril”.
Khadijah merupakan Istri dan Sahabat ideal yang selalu setia mendampingi serta menghibur Rasululloh SAW dalam setiap kesulitan.Karena itulah ALLAH SWT berkenan memberiNya kabar gembira tentang sebuah rumah terbuat dari permata yang dibangun untukNya di surga.Rasululloh SAW bersabda,”Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira Kepada Khadijah,bahwa akan dibangun untukNya disurga sebuah rumah dari permata.Tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah disana”.ALLAH SWT juga berkenan untuk memberikan sebuah keistimewaan kepada Khadijah,yaitu hanya dariNyalah Anak Keturunan Rasulloh SAW berasal(Merekalah Anak Cucu Muhammad Ibnu Abdillah dan Khadijah Binti Khuwailid).
Khadijah memberanikan diri untuk mendobrak tradisi Jahiliah dengan meminang langsung Rasululloh SAW untuk diriNya sendiri. Khadijah berperan sebagai seorang Istri yang setia,Sahabat yang penuh pengertian dan sekaligus Ibu yang penuh kasih sayang(Rasululloh SAW tidak pernah menerima pengingkaran dan pendustaan yang menyakiti hatiNya,kecuali ALLAH SWT meringankanNya melalui Khadijah).Kehidupan rumah tangga Khadijah diliputi kebahagiaan,serta dilandasi oleh sikap Ikhlas dan prinsip saling menghormati.
Ketika Khadijah berusia 55 tahun hingga Ia meninggal dunia pada usia 65 tahun,kekuatan fisik dan kecantikan Khadijah semakin lama semakin pudar dimakan usia.Tetapi ada sesuatu yang tidak pernah berubah didalam diriNya,kekuatan spiritual dan kejernihan cinta.Ia selalu dan selamanya beriman kepada ALLAH SWT serta meyakini kebenaran Risalah SuamiNya.Itulah sebabnya mengapa Rasululloh SAW pada masa hidup Khadijah tidak pernah berpikir untuk meNikah dengan Wanita lain atau menjadikan Hamba Sahaya Wanita sebagai Istri.Begitu berarti Khadijah bagi Rasululloh SAW hingga tidak ada seOrang pun yang bisa menggantikan posisiNya.
Setelah kepergian Khadijah(meninggal dunia)RasulULLAH SAW sering menyebut dan mengingatNya,juga kerap memuji dan mendoakan Khadijah.Rasululloh SAW berkata,Aku dikaruniai oleh ALLAH SWT rasa cinta yang mendalam kepada Khadijah.”…Demi ALLAH SWT,Aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah.Ia yang beriman kepadaKu ketika semua Orang ingkar.Ia yang mempercayaiKu,ketika semua Orang mendustakanKu.Ia yang memberiKu harta,pada saat semua Orang enggan memberi.Dan dariNyalah Aku memperoleh Keturunan,sesuatu yang tidak Kuperoleh dari Istri-Istri Ku yang lain.Hadist Riwayat Ahmad”…
Di depan para SahabatNya,Rasululloh SAW sering menyebut Khadijah sebagai Wanita paling utama dimuka bumi.Salah satu contoh gamblang yang menunjukkan betapa berarti Khadijah dihati Rasululloh SAW,adalah sebuah peristiwa yang terjadi ditahun 8 Hijriah(11 tahun setelah wafatnya Khadijah)pada hari pembebasan Makkah,Rasululloh SAW menunjuk Zubair Ibnu Awwam untuk memimpin sekelompok Pasukan Muhajirin dan Anshar.Rasululloh SAW,menyerahkan panji Pasukan dan memerintahkan Zubair untuk menancapkannya di Hujun(sebuah dataran tinggi di Makkah).Rasululloh SAW berpesan,”jangan tinggalkan tempat Engkau tancapkannya Panji ini,hingga Aku mendatangiMu”.Sesampainya di Hujun,Abbas Ibnu Abdil Muthalib berkata kepada Zubair disinilah Rasululloh SAW memerintahkanMu untuk menancapkan Panji Pasukan.Dan ternyata,di Hujun itulah terletak Makam Khadijah(tempat yang dipilih Rasululloh SAW,sebagai pusat komando dan pengawasan Pasukan Islam pada perang pembebasan Makkah).

























TUGAS KE 8

Nama Penceramah      : Ust. DADANG MUBARAK
Hari / tanggal/ pukul   : Senin,26 Oktober 2015 pkl 03:30 - 04:00
Tempat                        : ANTV
Kategori                      : Kuliah Subuh

SYUKUR MENGUNDANG NIKMAT

Barang siapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah SWT, sesungguhnya ia telah membuka jalan hilangnya nikmat dari dirinya. Akan tetapi barang siapa yang mensyukuri nikmat allah, maka sungguh ia telah memberi ikatan yang kuat pada kenikmatan Allah itu. Jadi semua nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu nikmat lannya, kita sering menginginkan nikmat padahal rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah bersyukur atas nikmat yang ada, jangan engkau lepaskan nikmat yang besar dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil. Maka dari pada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada lebih baik bagaimana yang ada bisa di syukuri, sayangnya kalau kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya makanan, padahal syukuran itu adalah bentuk amal yang dahsyat sekali pengaruhnya.
Syarat yang pertama menjadi ahli syukur adalah hati tidak merasa memiliki, tidak merasa dimiliki kecuali yakin segalanya milik allah SWT. Makin kita merasa memiliki sesuatu akan makin takut kehilangan, takut kehilangan adalah salah satu bentuk kesengsaraan, tapi kalau kita yakin semuanya milik allah, maka di ambil oleh Allah tidak layak kita merasa kehilangan karena kita merasa tertitipi. Makin merasa rejeki itu milik manusia, kita akan merasa berharap kepada manusia dan akan semakin sengsara. Senikmat nikmat dalam hidup adalah kalau kita tidak berharap kepada makhluk teapi berharap hanya kepada Allah SWT.
Rahasia yang kedua ahli syukur adalahorang yang selalu memuji Allah dalam segala kondisi karena kalau di bandingkan antara nikmat dengan musibah tidak akan ada apa apanya, musibah yang datang tidak sebanding dengan samudera nikmat yang tiada bertepi.
Ciri yang ketiga dari ahli syukur adalah memanfaatkan nikmat yang ada untuk mendekat kepada allah, kunci syukur yang keempat adalah berterima kasih kepada yang telah menjadi jalan nikmat, seorang anak di sebut ahli syukur kalau dia tahu balas budi kepada ayah dan ibunya, dimana mana anak sholeh itu harum namanya tapi anak durhaka tidak pernah ada jalan menjadimulia sebab mereka tidak tahu balas budi. Benar orang tua kita tidak seideal yang kita harapkan, tetapi masalah kita bukan bagaiman sikap orang tua kepada kita, tetapi sikap kita kepada orang tua.
Ada sebuah kisah tentang 3 orang yang masuk ke hutan belantara dengan menunggangi kuda yang lengkap dengan perbekalannya. Sementara mereka terlelap tidur, kuda mereka kabur. Hal itu diketahui oleh seorang raja yang bijaksana yang sedang berburu di hutan. Lalu sang raja memerintahkan untuk mengirim 3 ekor kuda yang lengkap dengan perbekalannya. Saat mereka tahu kuda mereka hilang dan telah ada gantinya respon mereka berbeda-beda. Orang pertama merasa senang dan bangga sekali dengan kuda yang ada dihadapannya lebih berbobot, tinggi, dan lebih banyak bekalnya dibandingkan kuda sebelumnya. Begitu senangnya, ia lupa bertanya kuda milik siapakah ini dan untuk siapa? Sementara orang kedua, dia juga merasa senang karena kudanya bagus, tapi ia bertanya siapa pemilik kuda ini dan untuk siapa? Kemudian orang tersebut tahu bahwa kuda tersebut milik raja yang diberikan kepadanya. Ia merasa senang dan berterima kasih pada raja. Lain lagi dengan orang ke tiga, ia tahan perasaan senangnya karena merasa kuda itu bukan miliknya. Ia pun bertanya-tanya tentang hal ihwal kuda tersebut. Akhirnya dia tahu bahwa kuda itu diberikan kepadanya sebagai sarana transportasi yang memudahkannya bertemu dengan raja. Dia senang karena memiliki sarana yang bisa membuatnya dekat dengan raja, ia pun tak ketinggalan bersyukur. Diantara ketiga orang tersebut, orang ketiga lah yang memiliki respon syukur yang bagus karena nikmat yang dia dapatkan membuatnya sanggup mensyukuri karunia nikmat tersebut. Kisah di atas menjelaskan tahapan yang baik dalam bersyukur: 1. Mengetahui nikmat dan Pemberi nikmat. 2. Melahirkan perasaan bahagia kepada Pemberi nikmat 3. Melahirkan amal perbuatan yaitu syukur dengan hati, lisan dan anggota badan.
Kalau kita sering melihat ke atas kita jadi di bawah, Lihat yang kaya kita jadi miskin, Lihat yang cakep kita jadi jelek. Tetapi bila kita sering melihat saudara-saudara kita yang ditimpa kepahitan, kemiskinan, penyakit. Kita dapat bersyukur dengan apa yang ada. Maka bangkitkanlah rasa syukur.Percayalah kita tak dapat bahagia dengan banyaknya keinginan, Tapi kita akan bahagia dengan banyak bersyukur. Dan Allah berjanji akan menambah nimat bagi hamba-Nya yang pandai bersyukur. Tapi orang yang diperbudak keinginan dan banyak keinginan tidak dijamin akan ditambah. Kalau kita punya keinginan Jangan sampai kehilangan rasa syukur. Makin syukur makin ditambah nikmat ini. Syukur…syukur….bersyukurlah, Mudah-mudahan “sedikit” apapun nikmat yang kita peroleh kita dapat mensyukurinya.
Ungkapan kata syukur seringkali kita dengarkan, bahwa segala apa yang telah diberikan kepada kita sebagai makhluk Tuhan patutlah kita syukuri. Dengan begitu kita pun semakin memperoleh nikmat yang besar.

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. ( Q.S. Ibrahim 14 : 7 )

Tapi sebagian dari kita banyak yang mengingkari nikmat pemberian dari Tuhan. Dapat kita temui, banyak orang berlomba-lomba menambah kekayaan, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, berebut kedudukan dan kekuasaan, mengejar gelar dan popularitas dengan cara curang demi untuk memenuhi kepuasaan duniawi tanpa sedikit pun memperoleh ketentraman, kenikmatan dan kebahagiaan dengan apa yang telah di usahakannya. Mereka beranggapan bahwa uang adalah segala-galanya, dengan uang mereka bisa berbaut apapun. Hingga akhirnya mereka terjebak perasaan was-was, cemas, takut, gelisah dan hidup menderita. Takut akan hartanya berkurang, kedudukan dan kekuasaannya direbut orang lain, stress dan menderita dengan perasaan yang tidak tenang.

Sebaliknya, untuk menikmati hidup yang baik & benar adalah dengan selalu bersyukur, karena bersyukur kepada Allah merupakan jalan yang baik dan benar. Tidak ada cara apapun untuk mensyukuri nikmat selain bersyukur. Syukur ialah kunci pembuka nikmat. Hidup dengan selalu bersyukur akan mengundang nikmat yang lebih besar sesuai dengan janji Allah.

Berikut syukur kunci pembuka nikmat :

  1. Yakin bahwa segalanya hanya milik Allah

Dengan mensyukuri bahwa segalanya hanyalah milik Allah akan membuat hidup kita merasa bahagia. Karena kita sadar bahwa segalanya yang tampak didunia ini hanyalah berupa titipan saja.

Tatkala hidup kita di karuniakan seorang anak tidak membuat diri kita sombong. Begitupun ketika karunia berupa anak tersebut di ambil kembali tidak membuat diri kita kecewa dan ingkar. Sebab kita yakin segalanya hanya milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Sesuai dengan firman Allah.

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit, dan jika kamu melahirkan apa yang ada didalam hatimu atau kami menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan perbuatanmu tersebut”. (Q.S. Al-Baqarah 2 : 284)

  1. Selalu memuji Allah

Dengan selalu bersyukur kepada Allah berarti kita senang tiasa memujinya. Alhamdulillah, kata yang begitu indah – selalu kita ucapkan dengan penuh keikhlasan dan menjiwai atas semua nikmat-nikmat yang Allah berikan.

Bercerminlah pada diri sendiri, betapa kita sering lupa dan lalai atas nikmat yang ada pada kita. Walaupun kita diberikan kelebihan dan kecukupan yang melimpah, tetapi setiap melihat orang lain lebih dari kita, mulailah hatinya iri dan di perbudak oleh keingingan yang tidak ada habisnya. Kita lupa dengan selalu di perbudak oleh sesuatu yang belum jadi miliknya, apalagi dengan selalu membandingkan dengan yang lebih banyak, lebih tinggi, lebih besar dan kaya dari diri kita. Sehingga kita lupa semua nikmat yang ada pada diri kita. Dan akhirnya yang selama ini kita miliki tidak pernah bisa di nikmati dan syukuri, malah sebaliknya menjadikan bumerang, kesengsaraan, dan kerisauan dalam hidup kita.

Marilah kita mulai menghitung sedikit demi sedikit nikmat yang Allah berikan, walaupun sesungguhnya nikmat Allah takkan pernah bisa terhitung, tetapi dengan selalu sibuk menghitung nikmat tersebut semakin kita banyak mensyukurinya dan jauh lebih ringan keinginan-keinginan duniawi karena kita akan merasa sudah mendapat nikmat yang banyak dan melimpah.

  1. Nikmat merupakan Alat Kendaraan mencapai Allah

Maka tatkala seseorang memperoleh harta yang banyak dan melimpah, lalu semua itu tidak pernah dipikirkannya. Harta ini milik siapa, untuk siapa dan buat apa, seakan terbuai dan terperdaya oleh apa yang dimiliknya. Hingga telah menjadikannya sombong dan jauh dengan Allah merugilah Ia. Tetapi sebaliknya seorang muslim yang memperoleh nikmat yang begitu kecil pun, didalam hatinya selalu bertanya milik siapa ini, untuk dan buat apa semua ini. Dengan selalu merenungkan dan memikirkan nikmat pemberian dari Allah semakin Ia bersyukur dan mempergunakan nikmat tersebut sebagai alat kendaraan untuk mencapai keridhaan Allah. Karena Ia tahu dan sadar bahwa nikmat tersebut adalah titipan Allah yang diberikan untuknya sebagai jalan mendekatkan diri kepadaNya.

  1. Berterima Kasih dan Berbalas Budi

Ketahuilah, mengenang kebaikan orang lain kepada kita merupakan salah satu untuk berterima kasih. Salah satunya adalah kebaikan orang tua kita sendiri, karena berkat pengorbanan dan perjuangan orang tua kita, sampai saat ini kita masih bisa menikmati hidup yang mulia ini. Orang tua telah mendidik, membesarkan dan mengajarkan bagaimana menanamkan kebaikan pada diri kita. Sehingga kita tahu berterima kasih dan berbalas budi.

Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia”. (H.R. Ahmad)

Barang siapa yang tidak tahu berterima kasih atas yang sedikit maka ia tidak akan tahu berterima kasih atas yang banyak, dan barang siapa yang tidak berterima kasih kepada  manusia berarti ia tidak bersyukur kepada Allah. Memperbicangkan nikmat Allah itu termasuk syukur dan tidak memperbicangkannya termasuk kufur. Jama’ah itu adalah rahmat dan bercerai berai itu adalah azab” (H.R. Abdullah bin Ahmad)
Allah berfirman:
."Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".. (QS Ibrahim : 7)
Ayat tersebut diatas jelas sekali menggambarkan bahwa keutamaan bersyukur terlebih dahulu jika kita ingin mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang berlimpah.
 Rasa syukur sering diasosiasikan dengan kenikmatan, diberi nikmat lalu bersyukur, seolah nikmat dulu baru bersyukur, padahal sebenarnya energi syukurlah yang mengundang nikmatNya, jadi sekarang dibalik, bersyukurlah maka akan terus ditambah nikmatNya. Apa yang disyukuri? Kadang kita tidak menyadari bahwa setiap waktu kita diberikan nikmat yang jauh lebih banyak ketimbang nikmat lain yang kita kejar, padahal kita setiap detik bernafas. pointnya, bersyukur akan mengundang nikmat – nikmat yang lebih banyak.
ternyata kebahagiaan yang dirindukan bukanlah hal yang mudah didapatkan. Kita sering mendapati orang-orang yang pusing dan menderita karena tidak memiliki uang. Namun, kita juga sering melihat orang yang menderita stress dan was-was, justru menimpa orang-orang yang kelebihan uang. dan ada pula yang merasa sempit dan sengsara disebabkan karena dia adalah orang yang banyak sekali uang atau harta.

Harta, kedudukan, gelar, dan aksesoris duniawi lainnya, sama sekali tidak menjamin akan kebahagiaan. Apa sebabnya? Penyebabnya adalah karena seseorang tidak tahu atau melupakan kunci kebahagiaan itu. Sehebat apapun keinginan menikmati hidup bila tidak mengetahui kuncinya, maka kebahagiaan hanya akan ada dalam angan-angan saja. Kalaupun merasa mendapat kebahagiaan, sesungguhnya itu hanyalah kebahagiaan yang semu belaka bukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kunci pembuka nikmat itu adalah syukur, artinya siapa pun yang tidak tahu bagaimana cara mensyukuri nikmat dengan benar, maka tipislah harapannya untuk dapat menikmati hidup yang di jalaninya ini dengan benar dan baik.
Bersyukur berarti pula akan dapat mengikat nikmat yang ada serta mengundang nikmat yang lebih besar yang belum ada. Refleksi syukur menghasilkan tambahan nikmat dari Allah dalam bentuk keimanan, ilmu, amal, dan rezeki yang bertambah dan akhirnya mendapatkan puncak dari kenikmatan yaitu masuk syurga dan bertemu dengan Allah SWT dan dibebaskan dari panasnya siksa api neraka.
Dengna demikian, wajib bagi siapapun yang merindukan hidup bahagia harus mengenal kunci bersyukur.
Jadi, orang yang senantiasa bersyukur maka akan dilimpahkan nikmat yang jauh lebih banyak dan lebih sering ketimbang yang tidak. Masalah terbesarnya adalah bukan itung – itungan pada nikmat yang Dia berikan, itu jelas tak terhingga dan kita tidak akan mampu menghitungnya, masalahnya ada pada rasa syukur kita terhadap nikmat – nikmatNya. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah mendapat nasehat, sebelum berdoa untuk meningkatkan energi positif kita, mulailah dengan beristighfar dan menyadari satu demi satu nikmat yang kita rasakan, niscaya kita akan “malu” meminta padaNya, karena nikmatNya begiiituuuu banyaaak. 

Mari kita mencoba kembali mengenang dan mengingatkan kebaikan orang lain atas kita, dan berupaya mengucapkan rasa terima kasih serta berbalas budi kepadanya. Sehingga  Allah menjadikan diri kita seorang hamba ahli syukur terhadap semua nikmat-nikmat yang di karuniakan-Nya.

TUGAS KE 9


Nama Penceramah      : Ust. DADANG MUBARAK
Hari / tanggal/ pukul   : Minggu, 1 november 2015 pkl 03:30 - 04:00
Tempat                        : ANTV
Kategori                      : Kuliah Subuh

PERBEDAAN IKHLAS DAN PAMRIH

Salah satu akhlak tertinggi didalam agama islam adalah ikhlas, lawannya yaitu pamrih. Islam mengajarkan keikhlasan karena allah menghendaki umat islam menjalani agamanya tanpa pamrih, semua aktivitas hidupnya di lakukan karena Allah semata, bersyahadatnya karena Allah, sholatnya karena Allah, puasanya karena Allah, zakatnya karena Allah, dan hajinya pun karena Allah. Demikian pula ketika menolong orang, menuntut ilmu, bekerja, menjadi pejabat, menjadi hakim, menjadi ustad, menjadi polisi dan apapun aktivitasnya, semua di jadikan sebagai proses belajar ikhlas dalam mengagungkan Allah SWT semata.
Membedakan ibadah yang ikhlas dengan ibadah yang pamrih, pada dasarnya orang yang ikhlas menjalankan agama karena allah semata sedangkan orang yang pamrih melakukan ibadah karena ingin memperoleh sesuatu untuk kepentingan dirinya,misalnya orang yang ikhlas menjalankan puasanya karena taat kepada Allah semata. Karena dengan puasa itu ia akan menjadi jiwa yang lebih suci, sehingga lebih mudah mendekakan diri kepadanya. Sedangkan yang pamrih, melakukan puasa karena tujuan tujuan yang selain mendekatkn diri kepada Allah, contohnya ada orang yang berpuasa agar lulus ujian, agar mendapat jodoh, agar langsing, agar sehat, dan lain lain.
Orang yang ikhlas mengorientasikan ibadahnya untuk mencintai Allah dan merendahkan ego serendah rendahnya sebagai menifestasi syahadatnya. Tetapi orang oang yang pamrih mengorientasikan ibadahnya untuk mengejar syurga sehingga tanpa terasa ia meninggikan egonya dan mengesampingkan Allah sebagai fokus ibadahnya. Allah bukan tujuan hidupnya melainkan syurga.
marilah kita belajar menjalani seluruh aktivitas kehidupan kita ini dengan ikhlas. Bukan ikhlas yang diikhlas-ikhlaskan, atau terpaksa ikhlas, melainkan ikhlas yang dilambari oleh kepahaman tentang substansi apa yang akan kita lakukan. Semakin paham Anda terhadap apa yang akan Anda lakukan, semakin ikhlas pula anda menjalaninya. Sebaliknya, semakin tidak paham, maka semakin tidak ikhlas pula hati Anda dalam menjalaninya. Terpaksa Ikhlas, karena takut masuk neraka dan tidak memperoleh surga...
Betapa sayangnya, di dunia merasa tersiksa karena terpaksa mengikhlaskan ibadahnya, sedangkan di akhirat juga tidak memperoleh buah perbuatannya, karena ia tidak mendasarkan ibadahnya lillahi ta’ala. Surga yang digambarkan sebagai taman-taman yang indah dengan mata air-mata air itu tidak memberikan dampak kenikmatan baginya, karena sesungguhnya keindahan itu dikarenakan kecintaan kepada Sang Maha Indah. Mirip dengan orang yang menginap di hotel bintang lima, tetapi hatinya tidak bisa menikmati dikarenakan ia datang kesana dengan terpaksa..
Pada level tindakan, ikhlas berarti berbuat sesuatu semata hanya untuk mencari ridha Allah, bukan untuk tujuan-tujuan yang lain. Artinya, ikhlas adalah kita berbuat sesuatu tanpa pamrih. Pamrih yaitu berbuat sesuatu karena ingin dilihat atau didengar orang dan pamrih inilah yang sering kali mendorong kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatau. Pamrih dalam bahasa agama disbut riya’, sedangkan pamrih untuk didengar, misalnya kita melakukan sesuatu agar namanya menjadi terkenal, menjadi populer dan lain sebagainya disebut sum’ah. Baik riya’ mauapun sum’ah keduanaya termasuk jenis kemunafikan.

Proses peng-Agung-an dan peng-Esa-an yang tersirat dalam sikap keikhlasan, pada tataran individual ia akan membentuk sikap toleran dan suka memaafkan serta menghargai orang lain. Kekurangan yang terakui dalam diri ketika berhubungan dengan Allah, akan membuat kita tidak merasa lebih benar, tidak tinggi hati, dan tidak sombong. Namun, akan membuat kita rendah hati dan toleran terhadap orang lain. Hasilnya kita akan mudah memaafkan kesalahan orang lain dan tidak menganggap orang lain lebih rendah dan lebih hina. Selain itu kita juga akan terbuka menerima kritikan orang lain terhadap kita. Itu semua karena pengakuan kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan manusia memang tempatnya salah dan lupa. Di sini pulalah letak urgensi konsep raja’dan khauf dalam tradisi islam. Raja’ yakni sikap diri yang selalu berharap akan kemurahan Allah untuk menerima segala amal kita. Di sisi lain kita pun harus mersa khawatir (khauf) kalau-kalau Allah belum menerima amal kita, dikarenakan kekurangan kita atau keikhlasan kita yang belum sempurna. Kalau pengakuan tersebut tertanam pada setiap muslim pasti akan timbul budaya kehidupan sosial yang kondusif, menciptakan ukhuwah islamiyah yang solid dan keharmonisan sosial.

Demikianlah implikasi prinsip ikhlas yang sangat diagungkan islam, karena ia menciptakan kesalehan vertikal antara seorang hamba dengan khaliq-Nya, selain juga mewujudkan kesalehan horizontal anatara sesama manusia. Begitu luhurnya implikasi positif yang ditimbulkan prinsip keikhlasan, maka tak heran bila al-Quran sangat banyak berbicara tentang hal tersebut. Seperti dalam firman-Nya:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ . 
“Dan hendaklah mereka diperintahkan kecuali supaya menyambah Allah dengan tulus ikhlas beragama umtuk Allah semata . . . (Q.S. al-Bayyinah: 5)
Melihat pentingnya unsur keikhlasan dalam ibadah sampai-sampai Ali r.a pernah menganjurkan agar para sahabatnya jangan terlalau merisaukan amalan yang sedikit. Karena hal yang lebih utama diperhatikan adalah kegelisahan jiwa akan diterima atau tidaknya amal. Anjuran Ali r.a tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya unsur ikhlas dalam setiap aktifitas penghambaan. Rasulullah saw pernah bersabda kepada Mu’adz bin Jabal: “Ikhlaslah dalam beramal, dan cukuplah bagimu amal yang sedikit (namun dilakukan dengan ikhlas). Dalam pandangan al-Ghazali amal yang ikhlas adalah amal yang tidak tercampur dengan hal lain kecuali niat suci lillahi ta’ala.

Riya’ dan sum’ah adalah lawan dari ikhlas merupakan pangkal dari kehancuran jati diri manusia. Keduanya melahirkan perasaan iri hati dan hasud yang pada hakikatnya muncul karena ketidakpastian seorang untuk melihat orang lain sukses dan tidak suka melihat oaring lain bahagia. Ketidakpastian ini secara tidak langsung diakibatkan oleh persaan bahwa hanya dirinya sajalah yang boleh bahagia dan sukses. Jadi, pada dasarnya ia tidak ikhlas melihat orang lain mendapatkan karunia dari Allah.

Persaan tidak ikhlas ini selalu dibisikan setan kepada kita untuk senantiasa menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Menggoda kita semua agar melakukan sesuatu bukan untuk mencari ridha Allah. Allah berfirman:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
.
Iblis berkata: Ya Tuhanku, olah sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.” (Q.S. al-Hijr: 39-40)

Meskipun setan sedemikian caggih dalam menggoda dan menggelincirkan manusia dari jalan yang benar, tapi setan mengakui bahwa hanya orang yang ikhlas sajalah yang tidak mampu digodanya. Setan menyatakan menyerah di hadapan orang-orang yang ikhlas. Yaitu cirinya adalah orang yang di antaranya melakukan sesuatau tanpa pamrih, tampil apa adanya, dan lapang dada atas ketentuan Allah pada dirinya maupun orang lain. Maka, jika mau terbebas dari godaan setan, jadilah orang yang ikhlas!!!

























TUGAS KE 10

Nama Penceramah      : RAHMAWATI SA’DIYAH
Hari / tanggal/ pukul   : jum’at,06 November 2015 pkl 11:30 - 12:30
Tempat                        : Masjid Ulul ‘ilmi
Kategori                      : Ceramah Langsung

TABARUJ

Tabaruj menurut bahasa adalah wanita yang menampakkan perhiasan dan keindahan kepada laki laki yang bukan muhrimnya, yang bertuuan untuk mengundang syahwat. Sedangkan menurut istilah tabaruj adalah wanita yang menampakkan perhiasan yang tidak biasa Nampak kepada laki laki yang bukan muhrim baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu H.R muslim meriwayatkan “ perempuan itu adalah fitnah yang palig bahaya bagi laki laki “ ketika seorang perempuan berdua bersama laki laki yang bukan muhrimnya itu akan menibulkan fitnah di lingkungan sekitar dan fitnah itu bisa menyebar lebih luas.
Seorang wanita hendaknya meninggalkan tabaruj agar dia aman dari fitnah dan terlindungi dari dosa dan godaan lelaki yang tidak baik. Allah berfirman dalam al quran surrah an nur ayat 31 yang artinya “dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan jangan lah menampakkan perhiasannya ( auratnya), kecuali yang biasa telihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra puta mereka, putra putra suami mereka, saudara saudara laki laki mereka, putra putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan sesama muslim, hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki laki tua yang sudah tak memiliki nafsu, anak ank yang belum mengerti tentang aurat perempuan, dan janganlah merela menghentakkan kakinya agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung”
Melalui firman allah tersebut sudah jelas bahwa wanita di larang melakukan tabaruj. Bahaya tabaruj antara lain : bermaksiat kepada Allah dan rosulNya, sifatnya penghuni neraka, dosa besar ( karena tabaruj pintu pembuka zina ), akan di laknat oleh Allah, dan tabaruj akan menodai kehormatan keluarga dan masyarakat. Pakaian yang seharusnya di kenakan wanita itu longgar, tidak terawang, menuup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Tidak menyerupai pakaian laki laki dan tidak terlalu mewah.

DIANTARA PERBUATAN YANG TERMASUK TABARUJ
Banyak hadits yang melarang setiap perbuatan yang bisa terkategori tabarruj; diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Mengenakan Pakaian Tipis dan Pakaian Ketat Yang Merangsang
Wanita yang mengenakan pakaian tipis, atau memakai busana ketat dan merangsang termasuk dalam kategori tabarruj.
Nabi saw bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”- [HR. Imam Muslim]
ketika menafsirkan frase “mutabarrijaat” yang terdapat di dalam surat al-Nuur ayat 60, Imam Ibnu al-’Arabiy menyatakan;
“Termasuk tabarruj, seorang wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya.
Inilah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah saw yang terdapat di dalam hadits shahih,
“Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang, dan berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” (HR. Imam Bukhari).
Sebab, yang menjadikan seorang wanita telanjang adalah karena pakaiannya; dan ia disebut telanjang karena pakaian tipis yang ia kenakan. Jika pakaiannya tipis, maka ia bisa menyingkap dirinya, dan ini adalah haram.” - Imam Ibnu al-’Arabiy, Ahkaam al-Quran, juz 3/hal. 419

2. Mengenakan Wewangian Di Hadapan Laki-laki Asing
Nabi saw bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَة
Siapapun wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia telah berzina.” - [HR. Imam al-Nasaaiy]
3. Behias terhadap laki-laki asing (bukan mahram atau suaminya)
Seorang wanita diharamkan berhias untuk selain suaminya. Sebab, tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabarruj. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Nabi saw bersabda;
“Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.” - [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy]
Allah melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka ke luar rumah, hendaknya tidak ke luar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan muhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarruj-nya orang-orang jahiliyah terdahulu.

Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu? Mujahid berkata, "Wanita dahulu ke luar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu." Qatadah berkata, "Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini." Muqatil bin Hayyan berkata, "Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita beriman untuk melakukannya."

Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, "Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." Dia (Mujahid) berkata, "Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah." Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan yang di katakan dengan  jahiliyah kedua adalah umat-umat Islam yang melakukan perbuatan perbuatan yang ada pada saat jahiliyah pertama.

Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar'i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di dalam sebuah moment atau forum yang tidak dibenarkan.oleh.Islam.

Al-Qur'an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara, dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman, "Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yangbaik."(QS.Al-Ahzab:32).

Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Dunia entertainment memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya. Sebenarnya jika kita menghayati Tabarruj dan Ikhtilah yang ada pada sekarang ini adalah konspirasi musuh-musuh Islam.

Tabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalam Protokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsa dengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilai keluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalah dengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsu syahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media sosial, film, koran, majalah dan media media lainnya.

Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah serta godaan, karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masa audio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpa batas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan model zamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarik perhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis belia ke luar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengan siapa saja tanpa pantauan kedua orangtuanya. Wanita berbicara melalui telepon genggam hingga berjam-jam dengan lelaki tanpa diketahui oleh walinya.

Di waktu siang maupun malam, tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukan untuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-mata untuk mencari sensasi. Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-laki dan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan ke luar rumah adalah sengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementara orangtuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.