PENGENALAN
ALAT GRAIN SEEDER
(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)
Oleh
Harina Wahyuningsih
1514121114
Kelomok 9
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penanaman merupakan usaha penempatan
biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di
atas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh
perkecambahan dan tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga
teknik penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman
memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman.
Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin
sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian.
Grain seeder merupakan alat penanam benih yang berupa
biji-bijian. Tentunya dalam pertanian penanaman merupakan tahapan yang sangat
penting. Terutama dalam keberhasilan tumbuhnya suatu tanaman. Salah satu alat
penanam benih biji bijian yang sering
digunakan yaitu grain seeder. Alat ini memiliki struktur yang sederhana dan
memilki bentuk yang berbeda-beda pada setiap alat. Dalam penggunaanya
grain seeder ada yang menggunakan
tenaga manusia
maupun tenaga hewan. Cara
penggunaanya sendiri memiliki cara yang berbeda-beda, ada yang ditarik dan
didorong dan ada
juga yang menggunakan mesin. Oleh karena
itu sangat penting sekali bagi
kita untuk mengenal grain
seeder. Pada dasarnya grain seeder pada saat ini sudah mulai digunakan dibanyak kalangan petani. Pada praktikum
ini kita akan melakukan pengenalan alat penanaman biji-bijian yaitu grain
seeder.
1.2
Tujuan Percobaan
Adapun
tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mahasiaswa mengetahui alat pertanian
grain seeder.
2. Mahasiswa mengetahui bagian bagian
alat grain seede
3. Mengetahui fungsi, cara kerja, dan
cara penggunaan alat grain seeder
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Alat dan mesin
penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menempatkan benih, tanaman,
atau bagian tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam ataupun di
atas permukaan tanah. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam tanah
untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan
penyulaman Alat mesin penanam dibedakan menjadi dua, yaitu seeder dan rice
transplanter (Purwadi, 1990).
Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan
benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada
sebagian besar alat penanam akan menutup dengan tanah kembali alat dan Mesin
Pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga
kerja. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam
memperluas garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat
waktu ( Alihamsyah 1991).
Bagian dari mesin penanam antara lain :
a. Seed-matering devices
Merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan
persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam-macam
bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang dikehendaki.
b. Tabung penyalur (seed-tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk,
panjang dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya
diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan continare.
Untuk itu harus diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hambatan dan
panjang saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener)
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik suatu kedalaman tertentu. Kedalaman
penanaman ditentukan oleh jenis tanaman, kelengasan, temperatur tanah. Bentuk
alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, seresah
dan kekasaran permukaan) hal ini bertalian dengan penetrasi, pemotongan oleh
alat dan bentuk alur. Macamnya : runner, hoe, disk
d. Alat penutup alur (seed-covering-devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutup benih yang sudah berada dalam alur
dengan tanah kembali. Hal ini bertalian denga pertumbuhan kecambah, akan baik
bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanah yang lembab dan bertalian
dengan iklim. Dalam penutupan ini diharapkan tanah yanh menutupi dalam keadaan
yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman. (Ciptohadijoyo, 1991)
Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di
dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan
tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan perkecambahan serta
pertumbuhan biji yang baik Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang
berasal dari biji yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang
telah mengalami seleksi atau pemiliham. Dan biji adalah hasil dari persarian
suatu tanaman (Irwanto 1980).
Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam
pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi.
Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih
dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan
mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman
tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak
antar baris. Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran
benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada
bermacam-macam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang
masing-masing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda.
Untuk itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula.
Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk,
keseragaman bentukdan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap
tekanan dan gesekan. Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam
(seeder) ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
" Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah)
" Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada
kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
" Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang
sama dengan alur)
" Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan
interval yang hampir sama dengan alur)
" Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga
diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama). (Sukirno 1999).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mata kuliah Mekanisasi Pertanian yang berjudul Aplikasi Grain seeder ini dilaksanakan pada hari selasa, 27 september 2016 pukul 08:00 –
10:00 WIB. Tempat paktikum yaitu di Laboratorium Daya, Alat dan Mesin
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara
lain :
-
Alat
grain seeder
-
Tanah
-
Benih
kacang hijau
3.3 Prosedur
Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah
Dibuat media lahan buatan dari
tanah sebagai media tanam percobaan
|
Di letakkan benih biji bijian pada hoper untuk percobaan
|
Dijalankan mesin grain seeder pada
media tanam percobaan
|
Di ukur jarak tanam dan jumlah benih yang tertanam dalam
satu lubang
|
di catat hasil pengamatan
|
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
PENGAMATAN
Dari hasil
pengamatan di peroleh table
NO
|
JARAK TANAM
|
JUMLAH BENIH/LUBANG
|
1
|
40 cm
|
4 biji
|
2
|
40 cm
|
4 biji
|
3
|
40 cm
|
4 biji
|
4
|
40 cm
|
4 biji
|
5
|
15 cm
|
1 biji
|
6
|
45 cm
|
3 biji
|
Mekanisme kerja Grain
Seeder adalah pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat
alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar
benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang
pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji
yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut
akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan
penakar benih. Benih
akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat
roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak. Pada sekeliling
tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.
Saat penakar benih
berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas
piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih.
Piringan penakar benih
berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.
Dari percobaan aplikasi
grain seeder yang telah dilakukan pada lahan sepanjang 256 cm dan lebar 44 cm
dengan kedalaman 4 cm, ketika dari titik awal grain seeder akan dilakukan
ketika mencapai jarak 40 cm baru lah keluar benih pada lubang pertama sebanyak
4 benih,dari lubang pertama tersebut berjarak 40 cm keluar benih lagi pada
lubang kedua sebanyak 4 benih, dari lubang kedua bejarak 40 cm keluar lagi
benih di lubang ketiga sebanyak 4 biji, dari luang ketiga berjarak 40 cm keluar
lagi benih di lubang ke empat sebanyak 4 biji, tetapi dari lubang keempat ini
hanya berjak 15 cm keluar lagi benih pada lubang ke lima yang berjumlah 1 biji
selanjutnya dari lubang kelima berjarak 45 cm keluar lah benih pada lubang
ke.enam sekaligus terakhir yang berjumlah 3 biji.
Dari penjelasan data
hasil percobaan diatas di ketahui bahwa terdapat berbedaan jarak tanam dan
jumlah biji yang di keluarkan oleh mesin grain seeder pada setiap lubang, hal
ini dapat terjadi karena beberapa factor misalnya penggerakan roda grain seeder
yang tidak konstan sehingga rantai grain seeder tidak bergerak dan pembuka
benih tidak keluar benihnya.dan juga mungkin keadaan alat yang sudah tidak
efektif untuk di gunakan.
V.
KESIMPULAN
kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu:
1. Grain seeder yaitu alat untuk menanam
benih berupa biji maupun granular.
2. Bagian-bagian
grain seeder yaitu rangka, roda depan, roda belakang, copper, selang, singkal
penutup alur, rantai dan gir, lempengan pembagi benih.
3. Tenaga penggerak grain seedre yaitu
hewan dan manusia
4. Jarak tanam menggunakan grain seeder
tidak konstan
5. Jumlah benih yang jatuh pada setiap
lubangnya berbeda beda
DAFTAR
PUSTAKA
Alihamsyah, T.1991. Analisis
Biaya dan Penggunaan
Alat dan Mesin Pertanian
dalam Suatu Usahatani. Dalam Kumpulan Materi Latihan Peningkatan Keterampilan Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Sistem Usahatani. Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan
Rawa (SWAMP-Il) Halaman: 108-117
.
Ciptohadijoyo,
S. 1991. Alat dan Mesin Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas
Gadjah Mada, Jogjakarta.
Irwanto, A.K., 1983, Alat
dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian,
Institut Pertanian Bogor; Bogor.
Purwadi, T. 1999. Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
LAMPIRAN
PERCOBAAN
PENGAPLIKASIAN GRAIN SEEDER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar