Minggu, 20 November 2016

LAPORAN ALAT GRAIN SEEEDER




PENGENALAN ALAT GRAIN SEEDER
(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)




Oleh
Harina Wahyuningsih
1514121114
Kelomok 9







logo-unila-bw









JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016




I.                   PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian.

Grain seeder merupakan alat penanam benih yang berupa biji-bijian. Tentunya dalam pertanian penanaman merupakan tahapan yang sangat penting. Terutama dalam keberhasilan tumbuhnya suatu tanaman. Salah satu alat penanam benih biji bijian yang sering digunakan yaitu grain seeder. Alat ini memiliki struktur yang sederhana dan memilki bentuk yang berbeda-beda pada setiap alat. Dalam penggunaanya grain seeder ada yang menggunakan tenaga manusia maupun tenaga hewan. Cara penggunaanya sendiri memiliki cara yang berbeda-beda, ada yang ditarik dan didorong dan ada juga  yang menggunakan mesin. Oleh karena itu sangat penting sekali bagi kita untuk mengenal grain seeder. Pada dasarnya grain seeder pada saat ini sudah mulai digunakan dibanyak kalangan petani. Pada praktikum ini kita akan melakukan pengenalan alat penanaman biji-bijian yaitu grain seeder.
1.2              Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1.   Mahasiaswa mengetahui alat pertanian grain seeder.
2.   Mahasiswa mengetahui bagian bagian alat grain seede
3.   Mengetahui fungsi, cara kerja, dan cara penggunaan alat grain seeder






















II.                TINJAUAN PUSTAKA


Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menempatkan benih, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam ataupun di atas permukaan tanah. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman Alat mesin penanam dibedakan menjadi dua, yaitu seeder dan rice transplanter (Purwadi, 1990).

 Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam akan menutup dengan tanah kembali alat dan Mesin Pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu ( Alihamsyah 1991).

Bagian dari mesin penanam antara lain :
a. Seed-matering devices
Merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam-macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang dikehendaki.
b. Tabung penyalur (seed-tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk, panjang dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan continare. Untuk itu harus diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hambatan dan panjang saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener)
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik suatu kedalaman tertentu. Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman, kelengasan, temperatur tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, seresah dan kekasaran permukaan) hal ini bertalian dengan penetrasi, pemotongan oleh alat dan bentuk alur. Macamnya : runner, hoe, disk
d. Alat penutup alur (seed-covering-devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutup benih yang sudah berada dalam alur dengan tanah kembali. Hal ini bertalian denga pertumbuhan kecambah, akan baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanah yang lembab dan bertalian dengan iklim. Dalam penutupan ini diharapkan tanah yanh menutupi dalam keadaan yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman. (Ciptohadijoyo, 1991)

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi atau pemiliham. Dan biji adalah hasil dari persarian suatu tanaman (Irwanto 1980).

Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan  menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-macam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-masing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula. Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentukdan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan gesekan. Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
" Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah)
" Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
" Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur)
" Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur)
" Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama). (Sukirno 1999).















III.             METODOLOGI PERCOBAAN


3.1    Waktu dan Tempat
Praktikum Mata kuliah Mekanisasi  Pertanian yang berjudul Aplikasi Grain seeder ini dilaksanakan pada hari selasa, 27 september 2016 pukul 08:00 – 10:00 WIB. Tempat paktikum yaitu di Laboratorium Daya, Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
-          Alat grain seeder
-          Tanah
-          Benih kacang hijau

3.3    Prosedur Kerja

Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah
Dibuat media lahan buatan dari tanah sebagai media tanam percobaan
Di letakkan benih biji bijian pada hoper untuk percobaan

Dijalankan mesin grain seeder pada media tanam percobaan
Di ukur jarak tanam dan jumlah benih yang tertanam dalam satu lubang

 di catat hasil pengamatan























IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1  HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan di peroleh table
NO
JARAK TANAM
JUMLAH BENIH/LUBANG
1
40 cm
4 biji
2
40 cm
4 biji
3
40 cm
4 biji
4
40 cm
4 biji
5
15 cm
1 biji
6
45 cm
3 biji

Mekanisme kerja Grain Seeder adalah pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan
penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.  Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih.  Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.

Dari percobaan aplikasi grain seeder yang telah dilakukan pada lahan sepanjang 256 cm dan lebar 44 cm dengan kedalaman 4 cm, ketika dari titik awal grain seeder akan dilakukan ketika mencapai jarak 40 cm baru lah keluar benih pada lubang pertama sebanyak 4 benih,dari lubang pertama tersebut berjarak 40 cm keluar benih lagi pada lubang kedua sebanyak 4 benih, dari lubang kedua bejarak 40 cm keluar lagi benih di lubang ketiga sebanyak 4 biji, dari luang ketiga berjarak 40 cm keluar lagi benih di lubang ke empat sebanyak 4 biji, tetapi dari lubang keempat ini hanya berjak 15 cm keluar lagi benih pada lubang ke lima yang berjumlah 1 biji selanjutnya dari lubang kelima berjarak 45 cm keluar lah benih pada lubang ke.enam sekaligus terakhir yang berjumlah 3 biji.

Dari penjelasan data hasil percobaan diatas di ketahui bahwa terdapat berbedaan jarak tanam dan jumlah biji yang di keluarkan oleh mesin grain seeder pada setiap lubang, hal ini dapat terjadi karena beberapa factor misalnya penggerakan roda grain seeder yang tidak konstan sehingga rantai grain seeder tidak bergerak dan pembuka benih tidak keluar benihnya.dan juga mungkin keadaan alat yang sudah tidak efektif untuk di gunakan.










V.                KESIMPULAN


 kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu:
1.        Grain seeder yaitu alat untuk menanam benih berupa biji maupun granular.
2.        Bagian-bagian grain seeder yaitu rangka, roda depan, roda belakang, copper, selang, singkal penutup alur, rantai dan gir, lempengan pembagi benih.
3.        Tenaga penggerak grain seedre yaitu hewan dan manusia
4.        Jarak tanam menggunakan grain seeder tidak konstan
5.        Jumlah benih yang jatuh pada setiap lubangnya berbeda beda


















DAFTAR PUSTAKA


Alihamsyah, T.1991. Analisis Biaya dan Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian
dalam Suatu Usahatani. Dalam Kumpulan Materi Latihan Peningkatan Keterampilan Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Sistem Usahatani. Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa (SWAMP-Il) Halaman: 108-117
.
Ciptohadijoyo, S. 1991. Alat dan Mesin Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.

Purwadi, T. 1999. Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas




















LAMPIRAN



PERCOBAAN PENGAPLIKASIAN GRAIN SEEDER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar