PENGENALAN
ALAT DAN MESIN PEMANENAN PADI
(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)
Oleh
Harina Wahyuningsih
1514121114
Kelomok 9
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan
pemikiran manusia dari waktu ke waktu, cara panen pun ikut mengalami
perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pangan
mendesak pemikir untuk memecahkan masalah bagaimana meningkatkan hasil produksi
dan kemampuan kerja sesuai dengan waktu yang tersedia.
Dalam meningkatkan produksi , salah satu
aspek yang harus ditekan serendah mungkin adalah masalah kehilangan
produksi diwaktu panen. Sedangkan dalam meningkatkan kemampuan kerja adalah
bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan dalam memanen dalam satuan luas
tertentu. Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat memungut hasil yang
optimum dengan kehilangan hasil yang serendah mungkin dan efisiensi kerja
serendah mungkin.
Kegiatan pemanenan bisa dilakukan menggunakan
alat traditional ataupun mesin pemanen. Penggunaan mesin pemanen ditujukan agar
lebih memudahkan petani untuk memunggut hasil panen serta mengurangi kehilangan
hasil panen. Prinsip kerja mesin pemanen mirip dengan cara kerja orang panen
menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong
tegakkan tanaman dan menjatuhkannya atau merobohkan tanaman tersebut, bahkan
ada yang langsung otomatis mengikat tanaman menjadi seperti berbentuk sapu lidi
berukuran besar.
Hal
tersebut yang melatar belakangi di adakannya praktikum pengenalan alat mesin
pemanenan ini
1.2
Tujuan Percobaan
1.
Agar mahasiswa mengetahui berbagai macam alat pemanenan padi
2. Agar mahasiswa mampu membedakan
alat tradisional dan alat modern pemanenan padi
3. Agar mahasiswa mengetahui
mekanisme kerja dari alat alat pemanenan padi
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pemanenan padi, merupakan kegiatan yang cukup penting
dari tahapan budidaya tanaman padi. Meskipun cara bertanamnya benar dan
benih yang ditanam menggunakan varietas unggul baru, namun bila penanganan
saat panen kurang benar, maka hasil panen tidak maksimal karena
menghasilkan mutu gabah yang rendah serta tingkat kehilangan hasil yang
cukup tinggi (9,52%). Oleh karena itu pemanenan padi harus ditangani
dengan baik.Untuk mendapatkan hasil panen padi yang baik, ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan yaitu : 1) umur panen; 2) peralatan panen; 3)
sistem panen padi; 4) pengumpulan hasil panen.
Tanda-tanda umur panen layak dipanen adalah : 1) umur
tanaman sesuai dengan diskripsi varietas (varietas Mekongga berumur 116 - 125
hari); 2) bila padi telah masak fisiologis yaitu bila 90 -95 persen gabah
dari malai tampak kuning; 3) kadar air gabah 21 - 26 persen (diukur dengan
moisture tester.;4) kenampakan malai. Cara lain dalam penentuan umur panen padi adalah dengan
metode optimalisasi. Dengan meode ini, padi dipanen pada saat malai
berumur 30 - 35 hari setelah berbunga rata, sehingga dihasilkan gabah dan beras
bermutu tinggi. Bila pemanenan dilakukan pada saat padi masak optimum,
maka kehilangan hasil hanya mencapai angka 3,35 persen, sedangkan bila panen
dilakukan padi lewat masak 1 - 2 minggu, akan menyebabkan kehilangan hasil
sekitar 5,63 persen dan 8,64 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur
tanaman layak panen diantaranya adalah varietas, iklim dan tinggi tempat.
Sehingga umur panen dapat berbeda antara 5-10 hari. Padi yang dipanen
pada kadar air 21-26 persen memberikan hasil yang optimal dan menghasilkan
beras yang bermutu baik.
(Anonim,2011)
Mesin
pemanen reaper dipakai untuk memanen tanaman biji-bijian seperti: Padi, Gandum,
Sorgum dan sebagainya. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang
panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan
memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut
kearah samping (mesin REAPER) dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong
menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar (mesin REAPER BINDER). Hasil
panen yang direbahkan menggunakan mesin reaper ini selanjutnya akan dirontok
menggunakan perkakas atau mesin tertentu (misalnya thresher). (Anonim, 2011).
Menurut
Hardjoanidjojo (2000) yang menyatakan bahwa prinsip kerja reaper tipe hitching
dan reaper tipe mandiri berbeda. Perbedaannya terletak pada prinsip kerjanya,
yaitu :
·
Sistem
copot-gandeng (hitching).
Bagian
keseluruhan mesin reaper dapat dicopot dandigandengkan terhadap transmisi
penggeraknya. Transmisi penggeraknya berupa box transmisi traktor tangan
lengkap dengan enjin-nya. Traktor tangan ini mempunyai fungsi ganda yaitu dapat
dipakai sebagai traktor pengolah tanah dan dapat dipakai sebagai penggerak
mesin reaper. Pada tipe ini gerak pisau reaper terhubung langsung ke puli poros
transmisi. Dengan demikian setiap kali kopling penegang sabuk diaktifkan akan
memberikan reaksi gerak maju roda dan sekaligus gerak pisau pemotong.
Gerakan pisau dapat di-non-aktifkan dengan melepas sabuk puli penghubung ke
pisau, hal ini dilakukan saat mesin reaper dibawa kelapangan (transpormasi).
Saat akan beroperasi, sabuk puli penghubung ke pisau dipasang kembali. Jenis
reaper seperti ini tidak mempunyai fasilitasi gerakan mundur.
·
Sistem gera
mandiri (self propeler).
Keseluruhan
mesin reaper merupakan suatu unit kesatuan utuh terhadap box transmisi traktor
penggeraknya (tidak dapat dipisah-pisahkan) dan memang dirancang khusus sebagai
mesin reaper. Pada umumnya jenis reaper seperti ini komponen transmision box
dilengkapi dengan fasilitasi gerakan mundur. Terdapat dua buah handel tuas
kopling kanan dan kiri di stang kemudinya. Handel tuas kopling sebelah kanan
dipakai untuk mengontrol gerak roda. Handel tuas kopling sebelah kiri dipakai
untuk mengotrol gerak pisau reaper
Perontok
padi merupakan kegiatan memisahkan bulir gabah dari malainya yang dapat
dilakukan secara manual (digenjot) , semi mekanis menggunakan perontok tipe
pedal (pedal threser) atau secara mekanis menggunakan mesin perontok ( power
threser). Kinerja alat perontok akan menentukan tingkat kehilangan hasil.
Kecepatan putaran silinder perontok menetukan hasil perontokan, kehilangan
hasil dan gabah yang tidak terontok. Alat pedal threser disarankan berputar
pada kecepatan 100-105 rpm, sedangkan power threser disarankan berputar pada
kecepatan 400-450 rpm. Perontokan sebaiknya dilakukan setelah pemanenan.
Penundaan perontokan padi disawah menjadi masalah besar karena dapat
mengakibatkan tingginya susut hasil dan turunya mutu gabah. Apabila terjadi
penundaan perontokan maka sebaiknya dilakukan denagn cara : 1. Menggunakan alas
terpal saat pemupukan, 2. Lama pnundaan tidak boleh lebih dari satu malam
dengan tinggi tumpukan padi tidak boleh lebih dari 1m
III. METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mata kuliah Mekanisasi Pertanian yang berjudul pengenalan alat sprayer ini
dilaksanakan pada hari selasa, 18 oktober 2016 pukul 08:00 –
10:00 WIB. Tempat paktikum yaitu di Laboratorium Daya, Alat dan Mesin
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
-
sabit
-
gabot
-
alat
tulis
-
alat
pemanenan lainnya
1.1 Prosedur
Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah
Diperhatikan penjelasan asisten
dosen mengenai berbagai macam alat pemanenan dan mekanisme kerjanya
|
Diperhatikan alat alat pemanenan
yang ada didalam laboratorium alat dan
mesin pertanian
|
Di catat penjelasan yang
dijelaskan oleh asisten dosen
|
IV PEMBAHASAN
Pemanenan padi, merupakan kegiatan yang cukup penting
dari tahapan budidaya tanaman padi. Meskipun cara bertanamnya benar dan
benih yang ditanam menggunakan varietas unggul baru, namun bila penanganan
saat panen kurang benar, maka hasil panen tidak maksimal dan banyak hasil panen yang
terbuang sia-sia. Alat pemanenan padi ada yang tradisional dan ada yang modern.
Alat pemaenan padi secara
tradisional yaitu:
·
Ani-ani
Ani-ani merupakan alat panen padi yang terbuat dari bambu diameter 10 -
20 mm, panjang sekitar 10 cm dan pisau baja setebal 1,5 - 3 mm. Ani-ani
digunakan untuk memotong padi varietas lokal yang berpostur tinggi. Ani ani memotong malainya 10-12
cm. Karena alat ini ukurannya cukup kecil dan penggunaanya pun sangat sederhana
dimana Ani-ani hanya bisa memotong batang bulir padi satu persatu. Dari
segi efisiensi alat tradisional ini cukup banyak memakan waktu Kelebihan Ani-ani
adalah para petani bisa lebih selektif dalam meotong batang padi dan tidak
semua padi dapat dipanen atau dipotong pada saat yang sama karena biasanya
kalau yang masih hijau para petani akan menyisakan untuk dipanen dikemudian
hari
·
Sabit
Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi
secara cepat. Ada dua macam sabit, yaitu sabit biasa dan
sabit bergerigi. Sabit digunakan untuk memotong varietas unggul baru
termasuk varietas Mekongga dengan cara
memotong bagian atas, tengah atau dibawah rumpun tanaman
tergantung cara perontokan padinya. Pemotongan dengan cara potong bawah,
dilakukan bila perontokan dilakukan dengan cara dibanting/digebot atau
menggunakan pedal thresher. Pemotongan dengan cara potong atas atau
tengah, dilakukan bila perontokan menggunakan power thresher.
·
Gabot
Gabot
merupakan alat tradisional yang digunakan untuk merontokkan padi dengan membanting
malai padi dengan meja rak perontok, sehingga gabah terlepas dari malai, yang
dilakukan sampai 5 kali dan hasil rontokan akan jatuh di terpal yang ada
dibawah meja perontok. Kapasitas panen dengan cara digebot berkisar antara 0,10
sampai dengan 0,16 ha/jam (28 - 34 kg/orang/jam), dengan syarat padi dipanen
dengan malai panjang agar dapat dipegang tangan saat digebot tergantung kepada
kekuatan orang. Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah yang tidak
terontok berkisar antara 6 % - 9 %. Susut hasil panen padi ini akan lebih besar
lagi apabila para pemanen menunda perontokan padinya selama satu sampai tiga
hari yang menyebabkan susut antara 2 % - 3 %.
Alat pemanenan padi secara modern
yaitu:
·
Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen padi yang sangat
cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen dengan
menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan
memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut
kearah samping mesin.
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan
praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan
untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada
baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena
cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan
dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan untuk
memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
·
Mower
Mower merupakan alat mesin panen
padi tipe gendong yang modifikasi dari mesin pemotong rumput tipe gendong,
diubah menjadi “direct couple”. Peruntukan mesin ini adalah
untuk menggantikan alat padi manual yang mengunakan sabit.
Keunggulan dari mesin ini adalah
mampu melakukan panen padi dengan kecepatan 0.57 km/jam, lebar
kerja 100 cm atau (4 alur dengan jarak antar jalur 25 cm). Dengan
mengggunakan alat ini panen padi lebih cepat dan murah. Kapasitas kerja alat
ini 18-20 jam/orang/ha, sedangkan sabit memerlukan 150 jam/orang/ha. Mesin ini
bekerja effisien (mempercepat waktu panen). Selain untuk padi moweri dapat
digunakan untuk panen kedele, rumput gajah, dan jagung.Kehadiran teknologi ini
dapat menjadi alternatif bagi petani untuk mempercepat panen, menghemat tenaga
kerja. Teknologi ini prospektif
dikembangkan oleh agro-industri, khususnya pabrik alsin.
·
Binder
Binder
bisa memiliki bagian pemotong untuk satu hingga empat alur tanam, tetapi jenis
binder dengan dua alur (lebar potong sekitar 50 cm) lebih populer. Semua binder
memiliki enjin sendiri (self propelled). Padi yang telah dipotong akan langsung
diikat menjadi 1 hinga 2 kg ikatan dankemudian direbahkan ke satu sisi yang
sama. Binder juga dilengkapi dengan alat pengangkat padi, yang dipergunakan
untuk menggangkat padi yang lebah sebelum dipotong.Tali pengikatnya dapat
terbuat dari bahan sintetis, serat atau jerami, dll. Tergantung perusahan yang
membuatnya. Tali pengikat ini harus ditangani dengan baik dan tidak boleh
basah.
Ketinggian
pemotongan, ukuran ikatan, tingkat kekencangan ikatan dapat diatur. Biasanya binder
dilengkapi dengan dua hingga emapt kecepatan maju, dan satu atau dua kecepatan
mundur. Mesin ini digerakkan oelhe enjin bensin berpendingan air dengan tenaga
3 hingga 5 hp.Bagian pemotong biasanya memiliki pisau tipe cutter bar . Kinerja
mesin ini berkisar antara 40 hingga 80 menit per 10 are. Bila banyak padi yang
rebah, makan kinerjanya pun akan menurun.
·
Combine
harvester
Combine harvester merupakan suatu
alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni
memotong ,merontokkan dan mengemaskan padi. Namun alat pertanian seperti
combine maupun hand traktor masih sulit digunakan pada daerah kita, dimana
alat-alat ini harus digunakan pada areal tertentu, misalnya combine harus
digunakan pada lahan yang luas
Prinsip kerja combine harvester yaitu Padi yang dipotong termasuk
jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan
ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan
tanah, Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding
type).Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer
adalah 4 meter. Mesin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1
meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau
half-track type atau full-track type.
V KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum ini antara lain :
1.
Penggunaan ani ani untuk memotong malai padi
membutuhkan waktu yang lama karena harus memotong satu per satu malai padi.
2.
Penggunaan
mower lebih cepat namun padi terpotong berceceran.
3.
Penggunaan
alat modern lebih cepat dari pada alat tradisional
4.
Combine
harvester merupakan alat pemanenan yang lengkap kaena berfungsi untuk memotong,
sekaligus merontokkan padi dan mengemasnya.
5.
Penggunaan gabot sebagai alat perontok padi
kurang efisien karena bulir padi tidak sepenuhnya terkumpulkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonima
2011. Penuntun Dasar-dasar Teknologi
dan Mekanisasi Pertanian. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Anonimb. 2011. Alat dan Mesin Pemanenan. http://www.ocw.usu.ac.id. Diakses tanggal 24 oktoberl 2016.
Hardjoanidjojo S, 2000.Pengantar Keteknikan Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
LAMPIRAN
Alat pemotong padi (ani-ani) alat pemotong padi
(sabit)
Alat pemotong padi (mower) Binder
COMBINE HARVESTER REAPER
GABOT
Nice artikel bebep :*
BalasHapusBermanfaat juga, wkwk
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
BalasHapus