Hanya saja sulit megerti akan kemana ego ini berlabuh dan berlari
hanya saja akan ada saat dimana aku hanya bisa diam disaat emosi ini tengah menggebu didalam hati,,,
ingin marah pada diri sendiri...
seharusnya aku bisa lebih sabar dari ini
seharusnya aku bisa lebih mengerti bagaimana meredam emosi
seharusnya aku bisa mengerti bahwa tak semua harus sesua dengan yang kuingini ....
seharusnya aku tak seperti ini
Harina Wahyuni
Senin, 05 Desember 2016
Senin, 28 November 2016
hijrahmu berbeda dengan hijrahku
kau tanyakan padaku kenapa kau selama ini belum melihat proses hijrahku...
ya memang... karna hijrah yang aku mulai bukan lah dari fisik yang terlihat.. tapi bagaimana aku membenahi hatiku yang sudah mengkacau seperti benang kusut... mungkin aku salah.... karena perihal berhijab itu adalah kewajiban dan memperbaiki hatimu dapat di jalankan seiring berjalannya waktu... ya mungkin aku salah... tapi ini lah proses yang aku jalani ... mungkin aku tak bisa sesignifikan itu berhijrah sepertimu... tapi aku hanya akan memiliki beban ketika akhlak dan hatiku belum sepadan dengan hijabku yang sempurna.... aku takut jika aku telah berhijab secara sempurna namun akhlak dan hatiku belum memadainya... aku takut memalukan agamaku... jadi... biarlah aku berproses secara perlahan... hingga kau akan melihat titik akhirku nanti...
ya memang... karna hijrah yang aku mulai bukan lah dari fisik yang terlihat.. tapi bagaimana aku membenahi hatiku yang sudah mengkacau seperti benang kusut... mungkin aku salah.... karena perihal berhijab itu adalah kewajiban dan memperbaiki hatimu dapat di jalankan seiring berjalannya waktu... ya mungkin aku salah... tapi ini lah proses yang aku jalani ... mungkin aku tak bisa sesignifikan itu berhijrah sepertimu... tapi aku hanya akan memiliki beban ketika akhlak dan hatiku belum sepadan dengan hijabku yang sempurna.... aku takut jika aku telah berhijab secara sempurna namun akhlak dan hatiku belum memadainya... aku takut memalukan agamaku... jadi... biarlah aku berproses secara perlahan... hingga kau akan melihat titik akhirku nanti...
Senin, 21 November 2016
kumpulan ceramah singkat
TUGAS KE 1
Nama
Penceramah : Ust. Muhammad Arifin
Ilham
Hari
/ tanggal/ pukul : Rabu, 9 september
2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat : Radio Lanugraha FM
Kategori : Kuliah Subuh
INFAK SEBAGAI PINTU REZEKI
Rosululloh
SAW bersabda : “ hendaklah kalian mencari rezeki dengan bersedekah”. Mungkin
sekilas hadis ini membingungkan, bagaimana mungkin dengan sedekah akan mendapat
rezeki , sebab menurut hukum matematika dan ilmu ekonomi, mengeluarkan sesuatu
dari milik kita pasti akan mengurangi milik kita. Namun begitulah logika
matematika dan ilmu ekonomi, ini adalah paradigma sekuler, sangat berbeda
dengan paradigma iman.
Paradigma
iman menyatakan bahwa seluruh rezeki yang di dapat oleh makhluk di muka bumi
ini di atur oleh maha pemberi rezeki. Bukan hanya manusia saja, semut yang
berada di sekitar kita yang jumlahnya tidak lagi triliun tetapi rezekinya
diatur, di bagi oleh allah SWT. Apalagi kita makhluk yang sempurna ini. Maka
kesadaran iman menyatakan bahwa rezekiku dari maha pemberi rezeki dan sebagai
rasa terima kasih, rasa syukur setelah menerima rezeki itu maka kitaakan
mengasih, memberikannya di jalan allah SWT. Dengan demikian Allah tegas
menyatakan bahwa “ pasti ku tambah rezekiku untukmu” berarti kita tambah di
percaya oleh Allah SWT.
Dengan
sedekah kita akan mendapatkan rezeki, semakin sering bersedekah, semakin banyak
rezeki yang kita dapat . nampaknya rezeki itu ada pintunya dan pintu itu hanya
terbuka dengan sedekah . semakin sering kita bersedekah semakin sering pula
pntu rezeki terbuka, semakin bayak kita bersedekah semakin lebar pintu rezekimu
terbuka.
Rezeki
itu bukan hanya uang, boleh jadi orang mendapat uang tapi tidak dapat rezeki
atau ia tidak dapat uang tapi dapat
rezeki atau ia mengeluarkan uang tapi dapat rezeki. Contohnya mencuri, korupsi,
menipu, itu mendapat uang tapi tidak mendapat rezeki. Dan ketika ia jujur,
konsisten dengan pendapatannya dengan sikap untuk tidak menerima sogokan, ia
tidak mendapat duit tapi ia mendapat rezeki . dan boleh jadi ia keluarkan
uangnya di jalan allah SWT itu mengurangi duit tapi justru ia mendapat rezeki.
Rezeki adalah ketenangan kedamaian, husnul hotimah, anak ank sholeh, suami
soleh, istri yang sholehah, teman yang baik, pekerjaan yang baik, dll.
Klimaksnya rezeki itu tanpa pernah kita lihat, tanpa pernah kita dengar, tanpa
pernah kita duga , tanpa pernah kita rasakan itu adalah syurga dan itu adalah
titik akhir dari rezeki .
Sebagaimana
telah difirmankan Allah diawal Surah Al-Baqarah bahwa salah satu ciri dari
orang yang bertaqwa itu adalah mereka yang menafkahkan sebahagian dari rejeki
yang telah dianugerahkan Allah swt kepadanya dan sudah tentu dijalan Allah.
Sementara itu disurat lain Allah swt berfirman: “Katakanlah: "Sesungguhnya
Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya
dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang
kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya. “(QS. 34:39) dan bahkan dalam Surah Al-Hadid (57) ayat 11,
Allah swt menyatakannya dengan kata “meminjamkan hartanya”, padahal sebenarnya
“harta” yang kita punya tersebut adalah milikNya. Karena itu, jika Allah swt
menghendaki dengan paksa Allah akan dapat mengambil semua harta yang kita
punyai itu dalam sekejap. Tetapi… Allah swt tidak begitu, dia Maha Pengasih,
Maha Penyayang, Maha Bijaksana dan Maha Pemberi Rejeki kepada hamba hambanya di
muka bumi ini.
Maka terbuktilah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw bahwa: “Carilah rejeki dengan berinfak”. Memang sekilas pernyataan ini aneh karena berinfak kan berarti mengeluarkan sesuatu dari yang kita punyai, khan bukannya bertambah… berkurang donk… Nach.. saudaraku logika seperti ini adalah sebenarnya logika sekuler alias logika syeitan. Karena logika ini berangkat dari pengertian bahwa dari ada menjadi tiada. Padahal jika dilihat dari kacamata iman seharusnya kita berangkat dari kita tidak mempunyai apa-apa (atau tiada), dan diberi oleh Allah swt rejeki atau menjadi ada, nach jika Allah swt minta sedikit untuk meratakannya dengan saudara-saudara kita yang lain wajar donk.. Justru lebih dari 2.5 persen yang diminta Allah swt itu sangat amatlah wajar .
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan keistimewaan berinfak yang berkaitan dengan imbalan yang akan diberikan Allah swt, diantaranya yaitu: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. 2:261).
Maka terbuktilah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw bahwa: “Carilah rejeki dengan berinfak”. Memang sekilas pernyataan ini aneh karena berinfak kan berarti mengeluarkan sesuatu dari yang kita punyai, khan bukannya bertambah… berkurang donk… Nach.. saudaraku logika seperti ini adalah sebenarnya logika sekuler alias logika syeitan. Karena logika ini berangkat dari pengertian bahwa dari ada menjadi tiada. Padahal jika dilihat dari kacamata iman seharusnya kita berangkat dari kita tidak mempunyai apa-apa (atau tiada), dan diberi oleh Allah swt rejeki atau menjadi ada, nach jika Allah swt minta sedikit untuk meratakannya dengan saudara-saudara kita yang lain wajar donk.. Justru lebih dari 2.5 persen yang diminta Allah swt itu sangat amatlah wajar .
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan keistimewaan berinfak yang berkaitan dengan imbalan yang akan diberikan Allah swt, diantaranya yaitu: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. 2:261).
Maka
dapat kita katakan disini bahwa merugilah orang-orang yang tidak mau
menafkahkan sebahagian dari hartanya dijalan Allah. Dan juga patut kita ingat
bahwa banyak juga kecaman-kecaman yang diingatkan Allah swt terhadap
orang-orang yang bakhil, diantaranya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang
bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya
menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan
kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang
ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:180).
Dan juga di ayat lain: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. 9:34)
TUGAS KE 2
Nama
Penceramah : Ust. Yusuf Mansyur
Hari
/ tanggal/ pukul : Senin, 14 september
2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat : Radio Lanugraha FM
Kategori : Kuliah Subuh
DETIK DETIK KEPERGIAN ROSULULLAH
SAW
Pada
suatu subuh rosulullah SAW memanggil Imam Ali, rupanya saat itu rosululloh SAW
merasa kedinginan yang luar biasa, beliau merasa tidak sanggup melangkahkan
kaki untuk memimpin sholat subuh berjamaah, sehingga beliau memutuskan
memanggil imam ali untuk member pesan kepada abu bakar agar mengimami sholat
subuh berjamaah. Sampai 3 kali imam ali meminta abu bakar untuk mengimami
sholat subuh seperti perintah rosululloh SAW dan 3 kali juga abu bakar menolak
dan abu bakar berkata “ kalau masih ada rosulullah SAW tidak lah pantas saya
mengimami sholat subuh”. Hingga kemudian rosululloh memaksakan diri untuk
menjadi imam yang diriwayatkan itu adalah sholat subuh terakhirnya.
Berangkatlah
rosululloh SAW berjalan untuk menjadi imam sholat subuh di dalam sebagian
riwayat dikisahkan ketika rosululloh mengucapkan salam, beliau langsung
menghadapkan wajahnya kepada para jamaah serta sahabatnya yang ketika itu sudah
berlinang air mata semua. Karena mereka merasa jangan jangan rosululloh SAW
sudah akan meninggalkan mereka. Lalu ketika telah berhadapan rosululloh
membacakan ayat terakhir yaitu surah al kahfi ayat 110 :
Artinya
” katakanlah muhammad sesungguhnya aku ini hanya manusia seperti kamu, yang
telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya tuhan kamu adalah tuhan yang maha esa,
maka barang siapa mengharap pertemuan dengan tuhannya maka hendaklah dia
mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun
dalam beribadah kepada tuhannya”.
Para
sahabat yang mendengar ayat tersebut dan paham akan isinya kemudian semakin
menangis tak henti, diantaranya ialah abu bakar a.s, melalui ayat tersebut
seolah olah rosululloh SAW ingin menyampaikan kepada kita semua umatnya, bahwa
beliau juga manusia biasa seperti kita yang butuh makan, butuh minum, manusia
yang hidup, yang suatu saat akan meninggal dunia.
Setelah
selesai menyampaikan pesannya kepada para jamaah dan umatnya, rosululloh SAW
pun pulang kerumahnya, tidak berapa lama kemudian ada suara dari pintu dan
mengucap salam. Dijawablah salam itu oleh khadijah istri rosululloh SAW, tamu
itu pun berkata “ katakanlah kepada muhammad bahwa saya telah datang”. Di
sampaikanlah oleh fatimah kepada ayahandanya bahwa didepan ada tamu, rosululloh
SAW menjawab “tamu yang kamu maksut sudah ada disini “ fatimah pun bingung
karena tidak ada yang bisa dia lihat disitu tetapi ayahnya bilang tamunya sudah
ada di situ. Jelas saja idak terlihat karena ternyata tamu yang datang tersebut
adalah malaikat izroil.
Rosululloh
tau bahwa malaikat izroil diberi pesan oleh alloh SWT kalau dia menolak untuk I
cabut nyawanya dia boleh mengusir izroil, maka keluar lah kalimat beliau bahwa
ia belum berkenan dicabut nyawanya, sampai dia dapat bertemu terlebih dahulu
dengan malaikat jibril, karena menurut rosululloh SAW tidak boleh izroil
menghadap kepada orang yang hendak di cabut nyawanya kecuali di temani malaikat
jibril. Rosululloh kemudian meriwayatkan bahwa malaikat izroil tidak atang
sendiri melainkan dengan 3 kelompok kematian, kelompok kematian yang pertama
mencabut nyawa kita dari jempol ( ujung kaki ) sampai lutut, kemdian malaikat
yang kedua mencabut nyawa dari lutut sampai pinggang, kemudian kelompok
kematian yang ke tiga mencabut nyawa dari pinggang sampai tenggorokan.
Setelah
3 kelompok kematian selesai melakukan tugasnya, kemudian datanglah malaikat
izroil bersama malaikat jibril, lalu kemudian izroil mempersilahkan jibril
untuk maju terlebih dahulu, jika yang di datangi malaikat jibril adalah seorang
laki laki yang menyayangi istrinya, memberi rezeki dengan jalan halal, taat
beribadah, rajin sholat, dan jika yang di datangi adalah seorang anak yang taat
kepada kedua orang tuanya, menjaga sholatnya, mengeluarkan zakat, mencari
rezeki di jalan yang halal , dan jika yang di datangi adalah seorang wanita
yang menjaga aib serta kehormatan suaminya, intinya kata rosulullohyang di
datangi adalah orang yang sholeh maka jibril akan mendatangi orang tersebut
dari sisi kanan dan akan mengepakkan sayap sebelah kanan serta tampak lah surga
yang bertingkat tingkat disana, namun begitupula sebaliknya jika yang didatangi
adalah orang orang yang durhaka, yang suka meninggalkan sholat, senang
berbohong, menyekutukan allah, dan hal buruk lainnya, maka malaikat jibril akan
mendataginya dari sisi sebelah kiri dan akan mengepakkan sayap sebelah kirinya,
maka tampak lah neraka jahanam dengan api yang berkobar kobar.
Tetapi
berbeda ketika yang hendak di cabut nyawanya adalah rosululloh SAW, malaikat
jibril tidak ikut menemui rosululloh bersama izroil, karena ketika baru sampai
di langit yang pertama jibril berkata kepada izroil “teruskanlah ya izroil, aku
sungguh tak tega melihat engkau hendak mencabut nyawa orang yang paling aku
sayangi” namun ketika izroil telah menemui rosululloh, ia meminta untuk
menghadirkan jibril, maka izroil naik lagi kelangit yang prtama untuk
mengundang jibril agar datang menemui rosululloh, begitu jibril telah sampai di
hadapan rosululloh kemudian ia berkata “ ada apa ya rosululloh engkau memanggil
diriku “, rosululloh menjawab “wahai jibril aku belum rela dicabut nyawanya,
sampai aku tahu bagaimana nasib umatku sepeninggalan diriku” lalu kemudian
jibril menjawab “ itu bukan hakku untuk menjawab ya rosululloh, izinkan aku dan
izroil untuk balik terlebih dahulu dan nanti kan ku kabarkan jawaban dari
alloh.
Dari
peristiwa tersebut kemudian keluar sebuah hadis yang menyatakan bahwa “ kita
akan selamat dunia dan akhirat jika kita memegang teguh kitabulloh dan memegang
sunahnya rosululloh”. Setelah itu barulah rosululloh mengatakan bahwa ia ikhlas
untuk di cabut nyawanya kemudian rosululloh menghadap kekanan dan mulailah
izroil bekerja, namun ketika izroil handak mencabut nyawa rosululloh, jibril
memalingkan muka serta berkata “ sungguh aku tak sanggup melihat engkau ya
izroil hendak mencabut nyawa orang yang paling aku cintai”. Dua kali sudah
malaikat jbril berkata seperti itu, sungguh itu telah membuktikan bahwa ia
benar benar sangat mencintai rosululloh SAW.
Ketika
rosuulloh hendak di cabut nyawanya dari ujung kaki, ia berkata “ umatku…
umatku.. umatku…” berkali kali beliau mengucap kata “umatku”dalam detik detik
kematiannya, itu menandakan bahwa rosulullohsangat mencintai umatnya, serta
mengkhawatirkan nasib umatnya atas sepeninggalanny, begitu nyawanya telah
dicabut sampai lutut dan akan di lanjutkan sampai ke pinggang rosululloh
kemudian berkata “ sholat.. sholat… sholat…” itulah perintah rosululloh yang
terakhir kepada kita yaitu menjalankan sholat, mengutamakan sholat, karena
sholat adalah ibadah yang paling utama, setelah itu di cabutlah nyawa
rosululloh dari pinggang hingga keluar melalui tenggorokan. Rosululloh SAW
pernah berkata “ beristighfarlah kalian semua sebelum nyawa sampai di
tenggorokan” perkataan itumengingatkan kita untuk senantiasa beristigfar kepada
allah SWT atas segala kesalahan kesalahan yang pernah kita buat sebelum ajal
benar benar menghampiri diri kita.
TUGAS KE 3
Nama
Penceramah : Ust. Yusuf Mansyur
Hari
/ tanggal/ pukul : Selasa, 22 september
2015 pkl 05:00 – 05:30
Tempat : Radio Lanugraha FM
Kategori : Kuliah Subuh
HARAMNYA MINUMAN KERAS
Dalam kehidupan sehari hari kita selalu
di hadapkan dengan dua hal yang berlawanan, dengan dua hal yang controversial,
yang kita diharuskan memilih satu diantaranya, sejak kita bangun tidur sampai
kita tidur lagi,selalu kita hadapi dua persoalan itu yang benar dan yang salah
, yang hak dan yang batil, yang pantas dan yang tercela, yang ma’ruf dan yang
munkar, begitu banyak racun racun yang terpampang disepanjang perjalanan hidup
ini, dan diantaranya adalah minuaman keras.
Sebagai yang kita ketahui bahwa islam
bertujuan untuk memelihara kemuliaan manusia yang diciptakan oleh allah SWT dalam
bentuk yang paling sempurna, akal dan fikiran. Minuman keras, jelas hal yang
merusak dari berbagai aspek kehidupan, entah kesehatan tubuh, pertumbuan akal,
ketentraman rumah tangga, ketentraman masyarakat, bangsa dan Negara.seperti
yang telah di ketahui seberapa banyak orang yang telah mendekam di sel penjara
hanya karena urusan minuman keras, dan seberapa banyak pula orang yang telah
masuk rumah sakit akibat minuman keras, akibat stress yang di alaminya, berapa
banyak rumah tangga berantakan, berapa banyak pembunuhan terjadi, berapa banyak
pemerkosaan terjadi akibat dari pada minuman keras.
Minuman keras kini telah menyerang para
anak muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa, penegak islam. Jika kita
terlena dengan hal itu maka kehancuran suatu bangsa sesungguhnya sudah di
mulai, penyakit minuman keras ini bukan Cuma penyakit zaman ini, masyarakat
yang di hadapi rosululloh juga termasuk masyarakat yangsuka minum minuman
keras. System pendidikan yang di ajarkan islam itu bijaksana, mula mula di arahkan
bahwa minuman keras itu meskipun ada manfaatnya tetapi juga banyak bahayanya,
tahap kedua di beri pesan jangan mendekati sholat dalam keadaan mabuk. Pada
saat kondisi iman telah memungkinkan barulah turun vonis bahwa minuman keras
itu najis, perbuatan setan maka jauhilah.
Pada
mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi
karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan
apasaja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya
sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar dari pada manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar dari pada manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ
عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ
لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا
يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُـبَـيّنُ اللهُ لَكُمُ اْلايتِ
لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ.
:.mereka bertanya kepadamu
tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan.
Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir.[QS.
Al-Baqarah : 219]
Di
dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya
orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan
mereka sejak dari nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami
dari ayat tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi
hanya dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka
masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang
Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah,
karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih
keras dari sebelumnya, yaitu :
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى
تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. النساء:43
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan.
[An-Nisaa' : 43]
[An-Nisaa' : 43]
Manusia memiliki pusat pencegahan dalam otaknya. Pusat pencegahan ini mencegah manusia dari melakukan
hal-hal yang dia anggap salah. Misalnya
seseorang tidak biasanya menggunakan bahasa kasar saat berbicara kepada orangtuanya. Jika dia ingin buang air, pusat pencegahannya akan
mencegahnya melakukan
hal itu di depan umum.
Ketika seseorang mengkonsumsi alkohol, pusat pencegahannya menjadi terhambat. Iulah mengapa orang mabuk sering melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan normalnya. Misalnya orang mabuk menggunakan bahasa kasar dan kotor. Dia tidak menyadari kesalahannya bahkan ketika ia berbicara pada orang tuanya. Banyak yang bahkan buang pipis di celana tanpa sadar. Mereka juga tidak berbicara atau berjalan dengan baik. Mereka juga sering melakukan perbuatan tercela.
Ketika seseorang mengkonsumsi alkohol, pusat pencegahannya menjadi terhambat. Iulah mengapa orang mabuk sering melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan normalnya. Misalnya orang mabuk menggunakan bahasa kasar dan kotor. Dia tidak menyadari kesalahannya bahkan ketika ia berbicara pada orang tuanya. Banyak yang bahkan buang pipis di celana tanpa sadar. Mereka juga tidak berbicara atau berjalan dengan baik. Mereka juga sering melakukan perbuatan tercela.
Aturan larangan (pengharaman)
minuman keras (khamar) berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada
perkecualian untuk individu tertentu. Yang dilarang dalam Islam adalah tindakan
meminum khamar itu sendiri, terlepas apakah si peminum tersebut mabuk atau
tidak.
Hal ini cukup jelas dinyatakan
dalam surat Al-Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.”
Untuk menjelaskan larangan ini
ada sebuah analogi sederhana: Larangan mengemudi dalam keadaan mabuk diukur
berdasarkan jumlah kandungan alkohol di dalam darah, bukan kondisi
mabuk-tidaknya seseorang. Artinya, jika di dalam darah seseorang terkandung
alkohol dalam jumlah yang melebihi batas maka dia dinyatakan melanggar aturan,
terlepas apakah ia mabuk atau tidak.
Mengapa minuman beralkohol
dilarang dalam Islam, padahal sejumlah penelitian menunjukkan bahwa minuman
tersebut memberikan manfaat?
Islam bukan tidak mengetahui
sisi manfaat khamar, namun dalam pandangan Islam dampak kerusakan khamr dalam
kehidupan manusia jauh lebih besar dari manfaat yang bisa diperoleh. Hal ini
dinyatakan di dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 219 yang artinya: “Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya.”
TUGAS KE 4
Nama
Penceramah : Ust. Dadang mubarok
Hari
/ tanggal/ pukul : jum’at, 25 september
2015 pkl 03:00 – 03:30
Tempat : ANTV
Kategori : Kuliah Subuh
BERTAUBAT DENGAN BERISTIGHFAR
Dengan
banyak kita beristighfar kepada allah SWT, mengakui dosa dosa kita, itu dalah
ciri orang yang memahami arti kehidupan di alam dunia ini, orang yang bertaubat
kepada alla, maka kebahagiaan untuknya. Tetapi sangat celaka bagi orang orang
yang menunda nunda pertaubatan kepada allah. Jangan pernah berfikir ketika usia
kita masih muda, kemudian bersantai santai dan berfikir taubatnya nanti saja
kalau sudah tua, kita tidak boleh berfikir seperti itu karena umur kita tidak
ada yang tau, tidak semua orang bakal mencapai usia tua, dan jangan sampai
kematian lebih dahulu datang sebelum kita sempat bertaubat, kalau kita
meninggal dalam keadaan banyak dosa itulah penyesalan yang sudah tidak ada
gunanya lagi.
Allah
SWT menjanjikan kenikmatan di alam kubur maupun di alam akhirat bagi orang
orang yang bertaubat kepada allah, janganlah kita terjebak dengan keindahan
keindahan dunia sehingga kita lupa bertaubat kepada allah SWT. Dunia ini memang
sugguh luar biasa, banyak cobaan dan godaan godaan di dalamnya, godaan manusia yang
terberat yang pertama adalah harta, yang kedua adalah tahta, dan yang ketiga
adalah wanita.
Yang
pertama adalah harta, kalau hidup di dunia ini sudah tidak mengenal dengan
allah SWT, tidak pernah memikirkan akan alam akhirat, dia tidak akan pernah
memikirkan atau memperdulikan harta itu dari mana, tidak peduli mengambil harta
orang lain, membohongi orang lain, mengambil hak orang lain, yang penting dalam
fikirannya hanyalah cara apapun asalkan dia bias memiliki harta, godaan yang
satu itu bisa menyesatkan kita untuk jauh dari allah SWT.
Yang
kedua adalah tahta, tahta inipun adalah godaan manusia yang bisa menjebak kita
kedalam maksiat lembah dosa. Tahta, pangkat dan jabatan, tentu semua orang
ingin memilikiya, kalau kita hidup di dunia tidak mengenal allah SWT, untuk
mendapat pangkat dan jabatan ini beraneka cara pun di lakukan, tanpa
memperdulikan orang lain.
Yang
ketiga adalah wanita, telah berapa banyak orang yang terjebak dalam lembah
kemaksiatan hanya karena seorang wanita, ia terjebak oleh nafsu yang tak bisa
dikendalikan, yang mendorong ia melakukan zina di luar ikatan pernikahan, dan
tidak malu kepada allah SWT.
Hidup
di alam dunia ini jika tidak senantiasa bertaubat kepada allah SWT, tidak
mengingat segala dosa dosa yang telah di lakukan, manusia yang diingat dan di
ucapkan hanyalah kebaikan kebaikannya saja, dialah manusia yang tidak memahami
kehidupan di dunia ini.
Kita
sering di hantam ujian maupun teguran dari Allah SWT, sering kita di hantam
dengan banjir, tsunami, gunung meletus, longsor, dan lain lain. Itu sebenarnya
bukan salah dari pemimpin kita, itu sebetulnya perbuatan Allah SWT agar kita
sadar, agar manusia bertaubat kepada Allah SWT, apabila manusia yang hidup di
dunia ini beristighfar kepada Allah, bertaubat kepada allah, kembali kepada
allah, insyaallah Allah akan memberikan barakah kepadanya. Jika hamba hambanya,
umat umatnya mengakui segala dosa dan bertaubat kepada Allah SWT, beristghfar
dimana saja. Karena Allah itu ada dan ia tau perbuatan perbuatan dan dosa dosa
kita, Allah tau segalanya tentang kita, manusia mungkin bisa kita bohongi tapi
tidak dengan Allah SWT. Manusia yang dianggap baik oleh orang lain belum tentu
dihadapan allah da juga baik, banyak di zaman sekarang ini orang yang berpura
pura baik padahal kenyataannya buruk.
Marilah
kita senantiasa beristighfar kepada allah SWT agar kita selalu mengingat Allah,
minimal kita 100 kali beristighfar dalam sehari, Rosululloh SAW saja ang sudah
pasti di ampuni dari segala dosa dosanya tidak kurang dari 100 kali ia
beristighfar kepada Allah, bahkan lebih. padahal rosululloh SAW sudah di jamin
masuk surga nantinya, kenapa kita justru tidak, manusia yang penuh dosa dan
bahkan terkadang kita sombong, hanya kebaikan yang di ingat ingat, yang di
bicarakan kepda orang lain. Dosa tidak pernah kita fikirkan. Kalau kita sudah
beristighfar, ketenangan jiwa yang akan kita rasakan, hidup ini akan terasa
indah, dan kemana saja kita melangkah kita akan merasa di awasi oleh Allah SWT.
Allah
itu maha pemberi ampun kepada hambanya, sekalipun manusia itu bergelimang dosa,
Allah SWT pasti akan mengampuni hamba
hambaNya yang maubertaubat kepadaNya. Apabila manusia selalu melakukan maksiat
maksiat, meninggalkan sholat, dan tak pernah mengingat kepada kematian bahkan sudah
tak mengingat Allah, dan menganggap dunia ini adalah segalanya, sunggu ia
adalah manusia manusia yang hatinya telah dikunci oleh Allah. Semoga hati kita
selalu dibukakan oleh Allah SWT, yang keras di lunakkan dan kita mau mengakui
segala dosa dosa kita, dan senantiasa beristighfar sebagai tanda taubat kita,
agar Allah membukakan pintu pintu surga nya dan memberikan kenimatan yang
hakiki.
Mungkin
bagi sebagian orang pada usia remaja dianggap terlalu dini dalam memahami
berbagai makna hidup, dengan jiwa yang masih labil dimana tingkat keimanan dan
keislaman seseorang seringkali naik dan turun, Orang yang shaleh (kyai, ustadz,
dll) bukanlah manusia ang sama sekali tidak berbuat kesalahan, akan
tetapi segera menyadari kesalahan dan memperbaiki diri dan teguh hati dan tidak
akan mengulangi kesalahan. Taubat kepada allah artinya kembali ke jalan
yang di ridhoi NYA sesuai dengan tuntuna yang telah diajarkan oleh
Rosulullah.
Segera bertaubat (dengan niat tobat yang sebenar-benarnya) adalah perkara yang sungguh sangat mudah untuk di ucapkan dan atau di ikrarkan, akan tetapi pada pelaksanaannya tidak jarang Taubat hanya sebagai Ungkapan yang tiada berbekas tiada tindakan seperti yang dikatakannya dan hanya pemanis lidah saja.
Tobat atau Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. didalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat dua kategori tobat atau taubat dari Dosa.
1. Tobat dari maksiat atau dosa yang pertama adalah dalam rangka hubungan manusia dengan sang Pencipta, terdapat tiga syarat utama yang harus dilaksanakan :
Segera bertaubat (dengan niat tobat yang sebenar-benarnya) adalah perkara yang sungguh sangat mudah untuk di ucapkan dan atau di ikrarkan, akan tetapi pada pelaksanaannya tidak jarang Taubat hanya sebagai Ungkapan yang tiada berbekas tiada tindakan seperti yang dikatakannya dan hanya pemanis lidah saja.
Tobat atau Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. didalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat dua kategori tobat atau taubat dari Dosa.
1. Tobat dari maksiat atau dosa yang pertama adalah dalam rangka hubungan manusia dengan sang Pencipta, terdapat tiga syarat utama yang harus dilaksanakan :
- Harus Segera menghentikan Maksiat (perbuatan dosa) yang pernah dilaksanakan.
- Harus Menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilaksanakan
- Bersungguh sungguh dalam niat untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu.
2.
Tobat dari maksiat atau dosa yang kedua adalah dalam rangka hubungan manusia
dengan sang manusia, selain dari tiga syarat utama diatas terdapat 1 tambahan syarat
yang harus dilaksanakan
- Menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak di mintai maaf / atau jika dosa tersebut berkenaan dengan suatu barang maka harus mengembalikan apa yang seharusnya dikembalikan.
Diantara
syarat syarat diatas Membaca istighfar adalah salah satu bentuk amalan yang
telah dicontohkan oleh Rosulullah Saw kepada umat islam, karena istighfar
merupakan salah satu amalan yang terbaik
untuk mendekatkan diri kita kepada Allah FirmanAllahSwt:
"dan hendaklah kamu meminta ampun (membaca istighfar) kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya" (huud:3)
"dan hendaklah kamu meminta ampun (membaca istighfar) kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya" (huud:3)
Abu
Hurairah ra berkata : saya teleh mendengar Rosulullah saw bersabda : Demi Allah,
sesungguhnya saya membaca istighfar (minta ampunan) dan bertobat kepada Allah
swt, tiap hari lebih dari tujuh puluh kali (H.R. Bukhari)
Dalam
riwayat lain disebutkan Al - Gharr bin Jasar al muzany r.a berkata : Rosulullah
saw bersabda : Hai Sekalian Manusia, bertobatlah kamu kepada Allah, dan
Istighfarlah (mintalah ampunan) kepada Nya, maka sungguh saya bertobat membaca
istighfar setiap hari seratus kali.
Istighfar
sebagai suatu amalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memiliki
pengertian yakni pengakuan sebagai hamba yang lemah disamping pengakuan
terhadap kebesaran Allah swt dan kekuasaanNya yang mutlak dan tidak
terbatas.
Betapa
tinggi nilai beristighfar sehingga merupakan satu kewajiban sekaligus kebutuhan
seorang hamba karena secara fithrah memang manusia tidak akan bisa mengelak
dari melakukan dosa dan kesalahan sepanjang hidupnya.
TUGAS KE 5
Nama
Penceramah : Ust. AHMAD WIJAYANTO MA
Hari
/ tanggal/ pukul : Sabtu, 3 Oktober 2015
pkl 03:30 – 04:00
Tempat : SCTV
Kategori : Kuliah Subuh
AS SIDDIQ
As
siddiq sering diartikan dengan “benar atau jujur”, walaupun sebenarnya kita
tidak bisa mengklaim makna atau penjelasan arti tersebut sepenuhnya tepat,
karena ternyata makna as siddiq di kembalikan dalam al quran dan di setarakan
dengan taqwa. Derajat seseorang mukmin di hadapan allah di tandai dengan
derajat ketaqwaannya sementara siddiq juga merupakan kunci surga.
Struktur
pondasi aqidah terdiri dari lapisan lapisan yaitu yang pertama adalah faham,
lapisan yang kedua adalah ilmu, lapisan yang ketiga adalah ikhlas dan sampailah
pada lapisan keempat yaitu as siddiq. Siddiq di sini adalah suatu sikap batin
yang tidak sedikitpun menyisakan keraguan kepada Allah dan segala yang datang
dari Allah baik yang bersifat terang terangan maupun samar, selama itu
datangnya dari Allah, maka dia tetap beriman kepada Allah.
Seorang
sahabat rosululoh SAW pernah berkata “ ya rosulullah jika kau perintahkan kami
untuk naik di atas kapal dan kemudian ketika sampai di tengah laut, kau perintahkan
kami untuk meloncat menceburkan diri ke muka laut itu, padahal laut itu di
penuhi binatang binatang berbahaya yang siap menerkam kami, jika itu atas
perintahNya maka akan kami kerjakan”. Inilah sikap yang akan muncul dari orang
orang yang siddiq. Maka siddiq itu berlawan kata dengan dusta. Dusta merupakan
perilaku batin seseorang yang memiliki sifat niak atau karakter atau penampilan
yang dimiliki oleh orang munafik.
Dalam
Al-Quran telah terang terangan telah menjelaskan bahwa inilah tingkat tertinggi
dari seorang muslim yaitu orang yang siddiq, seorang manusia yang hanya
membenarkan Allah, dia menerima malaikat sebaga hamba Allah SWT yang taat
kepada Allah dan akan mengerjakan apa yang di perintahkan kepada mereka tanpa
ada rasa keberatan sama sekali, karena para malaikat memang di ciptakan dari
nur (cahaya) untuk selalu tunduk dan patuh kepada semua perintah Allah.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ
الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ
صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي
إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ
كَذَّابً
Dari
Abdullah bin Mas’ud r.a., dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau
bersabda. “Sesungguhnya sidiq itu membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan
menunjukkan pada surga. Dan seseorang beperilaku sidiq, hingga ia dikatakan
sebagai seorang yang siddiq. Sementara kedustaan akan membawa pada keburukan,
dan keburukan akan mengantarkan pada api neraka. Dan seseorang berperilaku
dusta, hingga ia dikatakan sebagai pendusta.” (HR. Bukhari)
Orang yang sidiq memiliki beberapa ciri, diantara ciri-ciri mereka yang Allah gambarkan dalam al-Qur’an adalah:
1. Teguh dan tegar terhadap apa
yang dicita-citakan (diyakininya). Allah swt. mencontohkan dalam Al-Qur’an,
orang-orang yang sidiq terhadap apa yang mereka janjikan (bai’atkan) kepada
Allah: (Al-Ahzab: 23).
2. Tidak ragu untuk berjihad
dengan harta dan jiwa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an (Al-Hujuraat: 15).
3. Memiliki keimanan kepada
Allah, Rasulullah saw., berinfaq, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati
janji dan sabar (Al-Baqarah: 177).
4. Memiliki komitmen yang kuat
terhadap Islam. Allah mengatakan dalam Al-Qur’an: “Barangsiapa yang berpegang
teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju
jalan yang lurus.” (Ali Imran: 101)
Setelah kita melihat urgensitas
sifat sidiq ini, maka setidaknya muncul dalam hati kita keinginan untuk
melengkapi diri dengan sifat ini. Karena sifat ini benar-benar merupakan
intisari dari kebaikan. Dan sifat ini pulalah yang dimiliki oleh sahabat yang
paling dicintai Rasulullah saw., yaitu Abu Bakar Asidiq. Ada beberapa cara yang
semoga dapat membantu menumbuhkan sifat ini:
1. Senantiasa memperbaharui
keimanan dan keyakinan kita (baca; ketsiqahan) kepada Allah swt. Karena pondasi
dari sifat sidiq ini adalah kuatnya keyakinan kepada Allah.
2. Melatih diri untuk bersikap
jujur diamana saja dan kapan saja serta kepada siapa saja. Karena kejujuran
merupakan karakter mendasar sifat sidiq.
3. Melatih diri untuk senantiasa
membenarkan sesuatu yang datang dari Allah (Al-Qur’an dan sunnah) , meskipun
hal tersebut terkesan bertentangan dengan rasio. Karena kebenaran mutlak
hanyalah milik Allah. Sementara ijtihad manusia masih sangat memungkinkan
adanya kesalahan.
4. Senantiasa melatih diri untuk
komitmen dengan Islam dalam segala aspeknya; aqidah, ibadah, akhlaq dan syari’ah.
Karena salah satu ciri siddiqin adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap
Islam: “Barangsiapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia
telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 101)
5. Sering mentadaburi ayat-ayat
Allah, hadits-hadits Rasulullah saw. mengenai sifat sidiq. Karena mentadaburi
ayat dan hadits juga merupakan cara tersendiri yang sangat membekas dalam jiwa
manusia.
6. Senantiasa membuka-buka
lembaran-lembaran sejarah kehidupan salafu shalih, terutama pada sikap-sikap
mereka yang menunjukkan kesiddiqannya.
7. Memperbanyak dzikir dan
amalan-amalan sunnah. Karena dengan hal-hal tersebut akan menjadikan hati
tenang dan tentram. Hati yang seperti ini akan mudah dihiasi sifat sidiq.
Yang kita hawatirkan adalah
munculnya sifat kadzib, sebagai lawan dari sidiq dalam jiwa kita. Karena tabiat
hati, jika tidak dihiasi dengan sifat yang positif, maka ia akan terisi dengan
sifat negatifnya. Oleh karena itulah, mari kita menjaga hati dengan menjauhi
sifat munafiq dan kedustaan, yang dapat menjauhkan kita dari sifat sidiq.
TUGAS KE 6
Nama
Penceramah : Ust. DADANG MUBARAK
Hari
/ tanggal/ pukul : Senin,12 Oktober 2015
pkl 03:30 - 03:30
Tempat : ANTV
Kategori : Kuliah Subuh
KASIH SAYANG SEORANG IBU
Ibu
adalah seseorangyang paling berjasa dalam hidup seorang anak di manapun berada,
termasuk kita. Besarnya kasih sayang ibu kepada kita tak mungkin dapat kita
bayangkan, dan perumpamaan seindah mungkin tak mungkin sebanding dengan realita
kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus kepada anaknya. Mungkin kita
pernah mendengar berita atau kisah seorang ibu yang tega menyakiti atau bahkan
membunuh anaknya sendiri. Tapi mendengar dan membaca kisah kisah tentang
besarnya kasih sayang seorang ibu. Atau tidak lah kita melihat jauh terhadap
kisah yang dialami oleh orang lain yang di tukis dalam buku buku sejarah atau
di cetak menjadi sebuah novel yang mahal, bkankah kita sendiri mempunyai dan
cukup mengenal seorang wanita yang perna kesakitan saat melahirkan anaknya,
yaitu ibu kita.
Ibu
adalah iya yang tak akan tega melihat dan menyaksikan anaknya menderita,
mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan kematian yang sangat
menentukan, ia akan memilih mati agar kita sebagai anaknya tetap hidup. Mungkin
kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersihkan kotoran
kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau
yang dengan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita berbaring
sakitdeengan matanya yang sayukarena tidak tidur mengkhawatirkan kita, memang
terkadang aka nada saja kekesalan yang akan dirasakan oleh seorang anak dengan
berbagai alasa karena orang tuanya. Mungkin kita pernah merasa tidak dihargai,
atau tidak disayangi karena ibu kita lebih meyayangi saudara kita sendiri yang
memiliki kelebihan dibanding kita atau memang ibu kita lebih menyimpan simpati
dan kasih sayangnya kepada saudara yang lain. Mungkin perasaan ini masih ada
sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita bahwa kita telah menghilangkan
satu hal penting yang sangat berharga dalam hidup kita yaitu tuntunan kita
sebagai seorang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua, salah satunya
ibu.
Terkadang
memang tidak mudah membangun hubungan baik dengan ibu, seprang anak yang
beranjak dewasa, ia lebi sering melupakan ibu dan bapaknya, malah sering kita
dengar ada anak perempuan yang gemar sekali memusuhi ibunya yang harusnya ia
hormati, jika kita adalah anak laki laki mungkin kita adalah termasuk anak yang
sering jauh dan jarang bertemu dengan ibu kita karena kesibukan yang tak
memberikan waktu luang sedikitpun walau hanya menghubunginya via telepon.
Kasih
sayang ibu tak mungkin dapat kita bayar sampai kapan pun, ia adalah hutang yang
tak mungkin pula dapat kita lunasi sampai kita mati, saat kita dalam
kandungannya ia adalah orang yang paling merasakan kesusahan, karena tidurnya
tidak nyaman dan tidak nyenyak, kemana mana berjalan denga perut yang
besar,berat, tidak boleh makan ini dan itu, serta tak jarang harus makan
makanan yang mungkin tidak ia sukai, saat seorang ibu melahirkan anaknya
merupakan saat saat ketika ia harus berhadapan dengan keadaan yang mengancam
jiwanya untuk melahirkan kita. Ia harus menghadapi kesakitan yang luar biasa
agar kita lahir dengan sehat di dunia ini.
Di
dalam islam salah satu doa yang dikatakan mustajab adalah doa seorang ibu. Ia
adala orang yang berdo tanpa mengharapkan balasan dari anak anaknya. Oleh
karena itu jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan senantiasa
menyertai kita dimanapun kita berada dan
apapun usaha yang kita lakukan maka mintalah doa serta restu dari ibu kia jika memang
ia masih ada, tatkala kita mendapatkan restu serta doanya maka itu adalah
peluang serta aset berharga yang kita punya. Sebaliknya jangan sekali kali
menyakiti hati seorang ibu. Jika seorang ibu telah murka karena kedurhakaan
yang dilakukan oleh anaknya. Maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya
karena kedurhakaannya itu, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan
yang tidak bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak anak
yang durhaka kepada kedua orang tua kita.
Sering kali kita mendengar kata
ini, “Suraga ada ditelapak kaki ibu” Mengenai ungkapan ini disarkan kepada
hadis yang berkaitan dengan birul walidain. Meskipun
ada beberapa yang mengatakannya lemah dan palsu, akan tetapi ada juga hadis
yang menyatakan derajatnya pada hadits yang lain hasan. Terlepas dari
perselisihan tersebut, (walalohua’lam) jika dilihat dari segi makna tidak lah
salah karena besarnya kasih sayang seorang ibu dan begitu tinggi kedudukan
seorang ibu bagi kita.
Kaki adalah organ tubuh yang
paling rendah bagi manusia, artinya kita harus senantiasa merendahkan diri kita
tatkala kita didepan ibu dan ayah kita. Melembutkan
suara saat berkata dan tidak membentak keduanya. Bahkan dalam Al Quran
dijelaskan pula, bahwa seorang anak bukan hanya tidak diperbolehkan membentak
kedua orang tuanya, bahkan ia tidak boleh mengucapkan perkataan “ah” sekalipun
tatkala salah satu atau kedua orang tuanya memerintahkan sesuatu selain
bermaksiat kepada Alloh.
Oleh karena itu, jika kita
inginkan kebahagiaan dunia maupun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa
memperhatikan sikap kita kepda ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan
seoang ayah, adalah keniscaaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Alloh
takdirkan kita tak sempat lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa
atau bersedekah untuk keduanya. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau
bersedekah yang kita tujukan untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka
dan meringankan beban ibu dan ayah kita diakherat kelak.
Allah berfirman:
وَوَصَّيْنَا
الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ
فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ{ (لقمان:14)
Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman 31:14)
Sebuah hadis juga
meriwayatkan:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus
berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian
ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
TUGAS
KE 7
Nama
Penceramah : mbak rizki
Hari
/ tanggal/ pukul : jum’at, 23 Oktober
2015 pkl 11:30 - 12:30
Tempat : Masjid Ulul ‘ilmi
Kategori : Ceramah Langsung
KEISTIMEWAAN KHADIJAH
Khadijah adalah satu satunya istri nabi
Muhammad SAW yang tidak pernah di madu, ia memiliki hati yang sangat baik dan
perilaku yang begitu lembut.khadijah merupakan putri dari quaid bin asad
sedangkan nabi Muhammad adalah putra dari abdulloh bin abdul mutalib bin
hasyim, sehingga rosululloh sering disebut bani hasyim, sebelum menikah dengan
nabi Muhammad SAW, khadijah pernah menikah dengan Abu halalah dan memiliki dua
anak, kemudian menikah lagi dengan atik bin alid. Dari kedua suami yang pernah
menikah dengannya, ia di tinggalkan harta yang begitu melimpah, sehingga dia menjadi
saudagar yang kaya raya.
Ketika itu nabi Muhammad SAW sedang
berdagang juga di syam dan khadijah melihatnya dan mengamati rosululloh yang begitu lihai dalam berdagang,
seiring berjalannya waktu, khadijah meminta bantuan kepada nafsiyah untuk
melamar nabi Muhammad SAW, setelah melalui pertimbangan, nabi Muhammad pun
menerima pinangan khadijah. Dalam pernikahannya khadijah di wakili pamannya
hamzah dan rosululloh SAW di wakili pamannya abu thalib, pada saat menikah nabi
Muhammad berumur 25 tahun dan khadijah berumur 40 tahun, dengan mas kawin 20
ekor unta. Melalui pernikahan ini mereka memiliki 2 anak laki laki yaitu khasim
dan abdulah dan 4 anak perempuan yaitu zainab, rukaiyah, Fatimah dan umu
qulsum.
Fatimah adalah anak rosululloh yang
sangat cantik, waktu itu abu bakar a.s akan meminang Fatimah akan tetapi di
tolak oleh rosulullah, kemudian umar juga berniat untuk meminang Fatimah tetapi
juga di tolak, usman juga akan meminang tapi di tolak, baru kemudian Ali
sahabat nabi Muhammad SAW yang paling miskin disbanding yang lain meminang
Fatimah dan ternyata di terima, karena rosululloh sudah tahu kalau Fatimah
mencintai ali, kemudian mereka menikah dan hidup dengan penuh bahagia.
Khadijah adalahorang yang pertama masuk
islam atas kenabian Muhammad SAW, dia orang yang tenang dan orang kaya yang
mengeluarkan seluruh hartanya untuk berdakwah di jalan allah, dia mendukung
sepenuhnyayang di lakukan nabi Muhammad SAW, sebelumnya khadijah tidak pernah
menyangka bahwa lelaki yang di nikahinya adalah seorang nabi, tetapi pada waktu
malam khadijah pernah bermimpi ada matahari yang berputar putar di langit dan
matahari datang kebumi dan ia menyaksikan itu datang kerumahnya, lalu ia memita
warakah untuk menafsirkan mimpinya, kata warakah “ akan datang seorang nabi dalam
kehidupanmu” dan ternyata mimpi itu menjadi kenyataan.
Khadijah meninggal pada usia 65 tahun,
10 ramadhan tahun ke 10 dari kenabian rosululloh SAW, setelah itu baru nabi
Muhammad SAW menikah dengan siti aisyah yang memiliki sifat cemburuan, terlebih
ketika nabi Muhammad SAW masih menyinggung tentang khadijah.
Khadijah mendapat pemeliharaan
dan bimbingan langsung dari ALLAH SWT disepanjang hidupNya.ALLAH SWT lah yang mengarahkan
Khadijah untuk menjadi Teman hidup Rasululloh SAW.ALLAH
SWT pula yang memunculkan tekad dihatiNya untuk senantiasa
membela,membangkitkan tekad dan mengobarkan semangat SuamiNya.ALLAH SWT yang menganugerahkan
kepadaNya akal yang cerdas dan akhlak yang mulia.ALLAH
SWT pula yang menjagaNya dari segala cela,sehingga Penduduk Makkah menjulukiNya
dengan sebutan”Wanita Suci”.
Suatu hari,Malaikat Jibril
mendatangi Rasululloh SAW(ketika Rasululloh SAW melakukan Uzlah di gua
Hira,guna menyendiri serta menjauhi praktik penyembahan berhala dan kehidupan
hedonis Makkah selama sebulan penuh setiap tahun)dan berkata “Wahai
Muhammad,sebentar lagi Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukMu.Kalau Ia datang,sampaikan kepadaNya
salam dari ALLAH SWT dan diriKu”.Cara Khadijah menjawab salam itu pun
menunjukkan keluasan pandangan dan kedalaman perasaanNya,jawabanNya itu
mengandung pengagungan terhadap ALLAH SWT yaitu Doa agar ALLAH SWT
menganugerahkan kepadaNya kedamaian dan keselamatan serta salam untuk Jibril
yang telah menyampaikan kepadaNya salam dari ALLAH SWT.Khadijah berkata kepada
Rasululloh SAW,”ALLAH SWT lah pemelihara kedamaian dan sumber segala
damai,salamKu untuk Jibril”.
Khadijah merupakan Istri dan
Sahabat ideal yang selalu setia mendampingi serta menghibur Rasululloh SAW
dalam setiap kesulitan.Karena itulah ALLAH SWT berkenan memberiNya kabar
gembira tentang sebuah rumah terbuat dari permata yang dibangun untukNya di
surga.Rasululloh SAW bersabda,”Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira
Kepada Khadijah,bahwa akan dibangun untukNya disurga sebuah rumah dari permata.Tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah
disana”.ALLAH SWT juga berkenan untuk memberikan sebuah keistimewaan kepada
Khadijah,yaitu hanya dariNyalah Anak Keturunan Rasulloh SAW berasal(Merekalah
Anak Cucu Muhammad Ibnu Abdillah dan Khadijah Binti Khuwailid).
Khadijah memberanikan diri untuk
mendobrak tradisi Jahiliah dengan meminang langsung Rasululloh SAW untuk
diriNya sendiri. Khadijah berperan sebagai seorang Istri yang setia,Sahabat
yang penuh pengertian dan sekaligus Ibu yang penuh kasih sayang(Rasululloh SAW
tidak pernah menerima pengingkaran dan pendustaan yang menyakiti
hatiNya,kecuali ALLAH SWT meringankanNya melalui Khadijah).Kehidupan rumah
tangga Khadijah diliputi kebahagiaan,serta dilandasi oleh sikap Ikhlas dan
prinsip saling menghormati.
Ketika Khadijah berusia 55 tahun
hingga Ia meninggal dunia pada usia 65 tahun,kekuatan fisik dan kecantikan
Khadijah semakin lama semakin pudar dimakan usia.Tetapi ada sesuatu yang tidak
pernah berubah didalam diriNya,kekuatan spiritual dan kejernihan cinta.Ia selalu dan selamanya beriman kepada
ALLAH SWT serta meyakini kebenaran Risalah SuamiNya.Itulah sebabnya mengapa
Rasululloh SAW pada masa hidup Khadijah tidak pernah berpikir untuk meNikah
dengan Wanita lain atau menjadikan Hamba Sahaya Wanita sebagai Istri.Begitu
berarti Khadijah bagi Rasululloh SAW hingga tidak ada seOrang pun yang bisa
menggantikan posisiNya.
Setelah kepergian
Khadijah(meninggal dunia)RasulULLAH SAW sering menyebut dan mengingatNya,juga
kerap memuji dan mendoakan Khadijah.Rasululloh SAW berkata,Aku dikaruniai oleh
ALLAH SWT rasa cinta yang mendalam kepada Khadijah.”…Demi ALLAH SWT,Aku tidak
pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah.Ia yang beriman kepadaKu ketika semua
Orang ingkar.Ia yang mempercayaiKu,ketika
semua Orang mendustakanKu.Ia yang
memberiKu harta,pada saat semua Orang enggan memberi.Dan
dariNyalah Aku memperoleh Keturunan,sesuatu yang tidak Kuperoleh dari
Istri-Istri Ku yang lain.Hadist Riwayat Ahmad”…
Di depan para
SahabatNya,Rasululloh SAW sering menyebut Khadijah sebagai Wanita paling utama
dimuka bumi.Salah satu contoh gamblang
yang menunjukkan betapa berarti Khadijah dihati Rasululloh SAW,adalah sebuah
peristiwa yang terjadi ditahun 8 Hijriah(11 tahun setelah wafatnya
Khadijah)pada hari pembebasan Makkah,Rasululloh SAW menunjuk Zubair Ibnu Awwam
untuk memimpin sekelompok Pasukan Muhajirin dan Anshar.Rasululloh
SAW,menyerahkan panji Pasukan dan memerintahkan Zubair untuk menancapkannya di
Hujun(sebuah dataran tinggi di Makkah).Rasululloh SAW berpesan,”jangan
tinggalkan tempat Engkau tancapkannya Panji ini,hingga Aku
mendatangiMu”.Sesampainya di Hujun,Abbas Ibnu Abdil Muthalib berkata kepada
Zubair disinilah Rasululloh SAW memerintahkanMu untuk menancapkan Panji Pasukan.Dan ternyata,di Hujun itulah terletak
Makam Khadijah(tempat yang dipilih Rasululloh SAW,sebagai pusat komando dan
pengawasan Pasukan Islam pada perang pembebasan Makkah).
TUGAS
KE 8
Nama
Penceramah : Ust. DADANG MUBARAK
Hari
/ tanggal/ pukul : Senin,26 Oktober 2015
pkl 03:30 - 04:00
Tempat : ANTV
Kategori : Kuliah Subuh
SYUKUR MENGUNDANG NIKMAT
Barang
siapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah SWT, sesungguhnya ia telah membuka
jalan hilangnya nikmat dari dirinya. Akan tetapi barang siapa yang mensyukuri
nikmat allah, maka sungguh ia telah memberi ikatan yang kuat pada kenikmatan
Allah itu. Jadi semua nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu nikmat
lannya, kita sering menginginkan nikmat padahal rahasia yang bisa mengundang
nikmat adalah bersyukur atas nikmat yang ada, jangan engkau lepaskan nikmat
yang besar dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil. Maka dari pada kita
sengsara oleh nikmat yang belum ada lebih baik bagaimana yang ada bisa di
syukuri, sayangnya kalau kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya
makanan, padahal syukuran itu adalah bentuk amal yang dahsyat sekali
pengaruhnya.
Syarat
yang pertama menjadi ahli syukur adalah hati tidak merasa memiliki, tidak
merasa dimiliki kecuali yakin segalanya milik allah SWT. Makin kita merasa
memiliki sesuatu akan makin takut kehilangan, takut kehilangan adalah salah
satu bentuk kesengsaraan, tapi kalau kita yakin semuanya milik allah, maka di
ambil oleh Allah tidak layak kita merasa kehilangan karena kita merasa
tertitipi. Makin merasa rejeki itu milik manusia, kita akan merasa berharap
kepada manusia dan akan semakin sengsara. Senikmat nikmat dalam hidup adalah
kalau kita tidak berharap kepada makhluk teapi berharap hanya kepada Allah SWT.
Rahasia
yang kedua ahli syukur adalahorang yang selalu memuji Allah dalam segala
kondisi karena kalau di bandingkan antara nikmat dengan musibah tidak akan ada
apa apanya, musibah yang datang tidak sebanding dengan samudera nikmat yang
tiada bertepi.
Ciri
yang ketiga dari ahli syukur adalah memanfaatkan nikmat yang ada untuk mendekat
kepada allah, kunci syukur yang keempat adalah berterima kasih kepada yang
telah menjadi jalan nikmat, seorang anak di sebut ahli syukur kalau dia tahu
balas budi kepada ayah dan ibunya, dimana mana anak sholeh itu harum namanya
tapi anak durhaka tidak pernah ada jalan menjadimulia sebab mereka tidak tahu
balas budi. Benar orang tua kita tidak seideal yang kita harapkan, tetapi
masalah kita bukan bagaiman sikap orang tua kepada kita, tetapi sikap kita
kepada orang tua.
Ada sebuah kisah tentang 3 orang
yang masuk ke hutan belantara dengan menunggangi kuda yang lengkap dengan
perbekalannya. Sementara mereka terlelap tidur, kuda mereka kabur. Hal itu
diketahui oleh seorang raja yang bijaksana yang sedang berburu di hutan. Lalu
sang raja memerintahkan untuk mengirim 3 ekor kuda yang lengkap dengan
perbekalannya. Saat mereka tahu kuda mereka hilang dan telah ada gantinya
respon mereka berbeda-beda. Orang pertama merasa senang dan bangga sekali dengan
kuda yang ada dihadapannya lebih berbobot, tinggi, dan lebih banyak bekalnya
dibandingkan kuda sebelumnya. Begitu senangnya, ia lupa bertanya kuda milik
siapakah ini dan untuk siapa? Sementara orang kedua, dia juga merasa senang
karena kudanya bagus, tapi ia bertanya siapa pemilik kuda ini dan untuk siapa?
Kemudian orang tersebut tahu bahwa kuda tersebut milik raja yang diberikan
kepadanya. Ia merasa senang dan berterima kasih pada raja. Lain lagi dengan
orang ke tiga, ia tahan perasaan senangnya karena merasa kuda itu bukan
miliknya. Ia pun bertanya-tanya tentang hal ihwal kuda tersebut. Akhirnya dia
tahu bahwa kuda itu diberikan kepadanya sebagai sarana transportasi yang
memudahkannya bertemu dengan raja. Dia senang karena memiliki sarana yang bisa
membuatnya dekat dengan raja, ia pun tak ketinggalan bersyukur. Diantara ketiga
orang tersebut, orang ketiga lah yang memiliki respon syukur yang bagus karena
nikmat yang dia dapatkan membuatnya sanggup mensyukuri karunia nikmat tersebut.
Kisah di atas menjelaskan tahapan yang baik dalam bersyukur: 1. Mengetahui
nikmat dan Pemberi nikmat. 2. Melahirkan perasaan bahagia kepada Pemberi nikmat
3. Melahirkan amal perbuatan yaitu syukur dengan hati, lisan dan anggota badan.
Kalau kita sering melihat ke
atas kita jadi di bawah, Lihat yang kaya kita jadi miskin, Lihat yang cakep
kita jadi jelek. Tetapi bila kita sering melihat saudara-saudara kita yang
ditimpa kepahitan, kemiskinan, penyakit. Kita dapat bersyukur dengan apa yang
ada. Maka bangkitkanlah rasa syukur.Percayalah kita tak dapat bahagia dengan
banyaknya keinginan, Tapi kita akan bahagia dengan banyak bersyukur. Dan Allah
berjanji akan menambah nimat bagi hamba-Nya yang pandai bersyukur. Tapi orang
yang diperbudak keinginan dan banyak keinginan tidak dijamin akan ditambah.
Kalau kita punya keinginan Jangan sampai kehilangan rasa syukur. Makin syukur
makin ditambah nikmat ini. Syukur…syukur….bersyukurlah, Mudah-mudahan “sedikit”
apapun nikmat yang kita peroleh kita dapat mensyukurinya.
Ungkapan
kata syukur seringkali kita dengarkan, bahwa segala apa yang telah diberikan
kepada kita sebagai makhluk Tuhan patutlah kita syukuri. Dengan begitu kita pun
semakin memperoleh nikmat yang besar.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan
sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan
jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
( Q.S. Ibrahim 14 : 7 )
Tapi
sebagian dari kita banyak yang mengingkari nikmat pemberian dari Tuhan. Dapat
kita temui, banyak orang berlomba-lomba menambah kekayaan, mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya, berebut kedudukan dan kekuasaan, mengejar gelar dan
popularitas dengan cara curang demi untuk memenuhi kepuasaan duniawi tanpa
sedikit pun memperoleh ketentraman, kenikmatan dan kebahagiaan dengan apa yang
telah di usahakannya. Mereka beranggapan bahwa uang adalah segala-galanya,
dengan uang mereka bisa berbaut apapun. Hingga akhirnya mereka terjebak
perasaan was-was, cemas, takut, gelisah dan hidup menderita. Takut akan
hartanya berkurang, kedudukan dan kekuasaannya direbut orang lain, stress dan
menderita dengan perasaan yang tidak tenang.
Sebaliknya,
untuk menikmati hidup yang baik & benar adalah dengan selalu bersyukur,
karena bersyukur kepada Allah merupakan jalan yang baik dan benar. Tidak ada
cara apapun untuk mensyukuri nikmat selain bersyukur. Syukur ialah kunci
pembuka nikmat. Hidup dengan selalu bersyukur akan mengundang nikmat yang lebih
besar sesuai dengan janji Allah.
Berikut
syukur kunci pembuka nikmat :
- Yakin bahwa segalanya hanya milik Allah
Dengan
mensyukuri bahwa segalanya hanyalah milik Allah akan membuat hidup kita merasa
bahagia. Karena kita sadar bahwa segalanya yang tampak didunia ini hanyalah
berupa titipan saja.
Tatkala
hidup kita di karuniakan seorang anak tidak membuat diri kita sombong.
Begitupun ketika karunia berupa anak tersebut di ambil kembali tidak membuat
diri kita kecewa dan ingkar. Sebab kita yakin segalanya hanya milik Allah dan
akan kembali kepadaNya. Sesuai dengan firman Allah.
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di
bumi dan apa yang ada di langit, dan jika kamu melahirkan apa yang ada didalam
hatimu atau kami menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan perbuatanmu tersebut”. (Q.S. Al-Baqarah 2 : 284)
- Selalu memuji Allah
Dengan
selalu bersyukur kepada Allah berarti kita senang tiasa memujinya.
Alhamdulillah, kata yang begitu indah – selalu kita ucapkan dengan penuh
keikhlasan dan menjiwai atas semua nikmat-nikmat yang Allah berikan.
Bercerminlah
pada diri sendiri, betapa kita sering lupa dan lalai atas nikmat yang ada pada
kita. Walaupun kita diberikan kelebihan dan kecukupan yang melimpah, tetapi
setiap melihat orang lain lebih dari kita, mulailah hatinya iri dan di perbudak
oleh keingingan yang tidak ada habisnya. Kita lupa dengan selalu di perbudak
oleh sesuatu yang belum jadi miliknya, apalagi dengan selalu membandingkan
dengan yang lebih banyak, lebih tinggi, lebih besar dan kaya dari diri kita.
Sehingga kita lupa semua nikmat yang ada pada diri kita. Dan akhirnya yang
selama ini kita miliki tidak pernah bisa di nikmati dan syukuri, malah
sebaliknya menjadikan bumerang, kesengsaraan, dan kerisauan dalam hidup kita.
Marilah
kita mulai menghitung sedikit demi sedikit nikmat yang Allah berikan, walaupun
sesungguhnya nikmat Allah takkan pernah bisa terhitung, tetapi dengan selalu
sibuk menghitung nikmat tersebut semakin kita banyak mensyukurinya dan jauh
lebih ringan keinginan-keinginan duniawi karena kita akan merasa sudah mendapat
nikmat yang banyak dan melimpah.
- Nikmat merupakan Alat Kendaraan mencapai Allah
Maka
tatkala seseorang memperoleh harta yang banyak dan melimpah, lalu semua itu
tidak pernah dipikirkannya. Harta ini milik siapa, untuk siapa dan buat apa,
seakan terbuai dan terperdaya oleh apa yang dimiliknya. Hingga telah
menjadikannya sombong dan jauh dengan Allah merugilah Ia. Tetapi sebaliknya
seorang muslim yang memperoleh nikmat yang begitu kecil pun, didalam hatinya
selalu bertanya milik siapa ini, untuk dan buat apa semua ini. Dengan selalu
merenungkan dan memikirkan nikmat pemberian dari Allah semakin Ia bersyukur dan
mempergunakan nikmat tersebut sebagai alat kendaraan untuk mencapai keridhaan
Allah. Karena Ia tahu dan sadar bahwa nikmat tersebut adalah titipan Allah yang
diberikan untuknya sebagai jalan mendekatkan diri kepadaNya.
- Berterima Kasih dan Berbalas Budi
Ketahuilah,
mengenang kebaikan orang lain kepada kita merupakan salah satu untuk berterima
kasih. Salah satunya adalah kebaikan orang tua kita sendiri, karena berkat
pengorbanan dan perjuangan orang tua kita, sampai saat ini kita masih bisa
menikmati hidup yang mulia ini. Orang tua telah mendidik, membesarkan dan
mengajarkan bagaimana menanamkan kebaikan pada diri kita. Sehingga kita tahu
berterima kasih dan berbalas budi.
“Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang
tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia”. (H.R. Ahmad)
“Barang siapa yang tidak tahu berterima kasih
atas yang sedikit maka ia tidak akan tahu berterima kasih atas yang banyak, dan
barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti ia tidak
bersyukur kepada Allah. Memperbicangkan nikmat Allah itu termasuk syukur dan
tidak memperbicangkannya termasuk kufur. Jama’ah itu adalah rahmat dan bercerai
berai itu adalah azab” (H.R. Abdullah bin Ahmad)
Allah
berfirman:
."Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".. (QS
Ibrahim : 7)
Ayat tersebut diatas jelas
sekali menggambarkan bahwa keutamaan bersyukur terlebih dahulu jika kita ingin
mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang berlimpah.
Rasa syukur sering
diasosiasikan dengan kenikmatan, diberi nikmat lalu bersyukur, seolah nikmat
dulu baru bersyukur, padahal sebenarnya energi syukurlah yang mengundang
nikmatNya, jadi sekarang dibalik, bersyukurlah maka akan terus ditambah
nikmatNya. Apa yang disyukuri? Kadang kita tidak menyadari bahwa setiap waktu
kita diberikan nikmat yang jauh lebih banyak ketimbang nikmat lain yang kita
kejar, padahal kita setiap detik bernafas. pointnya, bersyukur akan mengundang
nikmat – nikmat yang lebih banyak.
ternyata kebahagiaan yang
dirindukan bukanlah hal yang mudah didapatkan. Kita sering mendapati
orang-orang yang pusing dan menderita karena tidak memiliki uang. Namun, kita
juga sering melihat orang yang menderita stress dan was-was, justru menimpa
orang-orang yang kelebihan uang. dan ada pula yang merasa sempit dan sengsara disebabkan
karena dia adalah orang yang banyak sekali uang atau harta.
Harta, kedudukan, gelar, dan
aksesoris duniawi lainnya, sama sekali tidak menjamin akan kebahagiaan. Apa
sebabnya? Penyebabnya adalah karena seseorang tidak tahu atau melupakan kunci
kebahagiaan itu. Sehebat apapun keinginan menikmati hidup bila tidak mengetahui
kuncinya, maka kebahagiaan hanya akan ada dalam angan-angan saja. Kalaupun
merasa mendapat kebahagiaan, sesungguhnya itu hanyalah kebahagiaan yang semu
belaka bukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kunci pembuka nikmat itu adalah
syukur, artinya siapa pun yang tidak tahu bagaimana cara mensyukuri nikmat
dengan benar, maka tipislah harapannya untuk dapat menikmati hidup yang di
jalaninya ini dengan benar dan baik.
Bersyukur berarti pula akan dapat mengikat nikmat yang ada serta mengundang nikmat yang lebih besar yang belum ada. Refleksi syukur menghasilkan tambahan nikmat dari Allah dalam bentuk keimanan, ilmu, amal, dan rezeki yang bertambah dan akhirnya mendapatkan puncak dari kenikmatan yaitu masuk syurga dan bertemu dengan Allah SWT dan dibebaskan dari panasnya siksa api neraka.
Dengna demikian, wajib bagi siapapun yang merindukan hidup bahagia harus mengenal kunci bersyukur.
Bersyukur berarti pula akan dapat mengikat nikmat yang ada serta mengundang nikmat yang lebih besar yang belum ada. Refleksi syukur menghasilkan tambahan nikmat dari Allah dalam bentuk keimanan, ilmu, amal, dan rezeki yang bertambah dan akhirnya mendapatkan puncak dari kenikmatan yaitu masuk syurga dan bertemu dengan Allah SWT dan dibebaskan dari panasnya siksa api neraka.
Dengna demikian, wajib bagi siapapun yang merindukan hidup bahagia harus mengenal kunci bersyukur.
Jadi, orang yang senantiasa
bersyukur maka akan dilimpahkan nikmat yang jauh lebih banyak dan lebih sering
ketimbang yang tidak. Masalah terbesarnya adalah bukan itung – itungan pada
nikmat yang Dia berikan, itu jelas tak terhingga dan kita tidak akan mampu
menghitungnya, masalahnya ada pada rasa syukur kita terhadap nikmat –
nikmatNya. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah mendapat nasehat, sebelum
berdoa untuk meningkatkan energi positif kita, mulailah dengan beristighfar dan
menyadari satu demi satu nikmat yang kita rasakan, niscaya kita akan “malu”
meminta padaNya, karena nikmatNya begiiituuuu banyaaak.
Mari
kita mencoba kembali mengenang dan mengingatkan kebaikan orang lain atas kita,
dan berupaya mengucapkan rasa terima kasih serta berbalas budi kepadanya.
Sehingga Allah menjadikan diri kita seorang hamba ahli syukur terhadap
semua nikmat-nikmat yang di karuniakan-Nya.
TUGAS KE 9
Nama
Penceramah : Ust. DADANG MUBARAK
Hari
/ tanggal/ pukul : Minggu, 1 november
2015 pkl 03:30 - 04:00
Tempat : ANTV
Kategori : Kuliah Subuh
PERBEDAAN IKHLAS DAN PAMRIH
Salah
satu akhlak tertinggi didalam agama islam adalah ikhlas, lawannya yaitu pamrih.
Islam mengajarkan keikhlasan karena allah menghendaki umat islam menjalani
agamanya tanpa pamrih, semua aktivitas hidupnya di lakukan karena Allah semata,
bersyahadatnya karena Allah, sholatnya karena Allah, puasanya karena Allah,
zakatnya karena Allah, dan hajinya pun karena Allah. Demikian pula ketika
menolong orang, menuntut ilmu, bekerja, menjadi pejabat, menjadi hakim, menjadi
ustad, menjadi polisi dan apapun aktivitasnya, semua di jadikan sebagai proses
belajar ikhlas dalam mengagungkan Allah SWT semata.
Membedakan
ibadah yang ikhlas dengan ibadah yang pamrih, pada dasarnya orang yang ikhlas
menjalankan agama karena allah semata sedangkan orang yang pamrih melakukan
ibadah karena ingin memperoleh sesuatu untuk kepentingan dirinya,misalnya orang
yang ikhlas menjalankan puasanya karena taat kepada Allah semata. Karena dengan
puasa itu ia akan menjadi jiwa yang lebih suci, sehingga lebih mudah mendekakan
diri kepadanya. Sedangkan yang pamrih, melakukan puasa karena tujuan tujuan
yang selain mendekatkn diri kepada Allah, contohnya ada orang yang berpuasa
agar lulus ujian, agar mendapat jodoh, agar langsing, agar sehat, dan lain
lain.
Orang
yang ikhlas mengorientasikan ibadahnya untuk mencintai Allah dan merendahkan
ego serendah rendahnya sebagai menifestasi syahadatnya. Tetapi orang oang yang
pamrih mengorientasikan ibadahnya untuk mengejar syurga sehingga tanpa terasa
ia meninggikan egonya dan mengesampingkan Allah sebagai fokus ibadahnya. Allah
bukan tujuan hidupnya melainkan syurga.
marilah kita belajar menjalani
seluruh aktivitas kehidupan kita ini dengan ikhlas. Bukan ikhlas yang
diikhlas-ikhlaskan, atau terpaksa ikhlas, melainkan ikhlas yang dilambari oleh
kepahaman tentang substansi apa yang akan kita lakukan. Semakin paham Anda
terhadap apa yang akan Anda lakukan, semakin ikhlas pula anda menjalaninya.
Sebaliknya, semakin tidak paham, maka semakin tidak ikhlas pula hati Anda dalam
menjalaninya. Terpaksa Ikhlas, karena takut masuk neraka dan tidak memperoleh
surga...
Betapa sayangnya, di dunia
merasa tersiksa karena terpaksa mengikhlaskan ibadahnya, sedangkan di akhirat
juga tidak memperoleh buah perbuatannya, karena ia tidak mendasarkan
ibadahnya lillahi ta’ala. Surga yang digambarkan sebagai
taman-taman yang indah dengan mata air-mata air itu tidak memberikan dampak
kenikmatan baginya, karena sesungguhnya keindahan itu dikarenakan kecintaan
kepada Sang Maha Indah. Mirip dengan orang yang menginap di hotel bintang lima,
tetapi hatinya tidak bisa menikmati dikarenakan ia datang kesana dengan
terpaksa..
Pada
level tindakan, ikhlas berarti berbuat sesuatu semata hanya untuk mencari ridha
Allah, bukan untuk tujuan-tujuan yang lain. Artinya, ikhlas adalah kita berbuat
sesuatu tanpa pamrih. Pamrih yaitu berbuat sesuatu karena ingin dilihat atau
didengar orang dan pamrih inilah yang sering kali mendorong kita untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatau. Pamrih dalam bahasa agama disbut riya’,
sedangkan pamrih untuk didengar, misalnya kita melakukan sesuatu agar namanya
menjadi terkenal, menjadi populer dan lain sebagainya disebut sum’ah. Baik
riya’ mauapun sum’ah keduanaya termasuk jenis kemunafikan.
Proses
peng-Agung-an dan peng-Esa-an yang tersirat dalam sikap keikhlasan, pada
tataran individual ia akan membentuk sikap toleran dan suka memaafkan serta
menghargai orang lain. Kekurangan yang terakui dalam diri ketika berhubungan
dengan Allah, akan membuat kita tidak merasa lebih benar, tidak tinggi hati,
dan tidak sombong. Namun, akan membuat kita rendah hati dan toleran terhadap
orang lain. Hasilnya kita akan mudah memaafkan kesalahan orang lain dan tidak
menganggap orang lain lebih rendah dan lebih hina. Selain itu kita juga akan
terbuka menerima kritikan orang lain terhadap kita. Itu semua karena pengakuan
kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan manusia memang tempatnya salah
dan lupa. Di sini pulalah letak urgensi konsep raja’dan khauf dalam
tradisi islam. Raja’ yakni sikap diri yang selalu berharap akan
kemurahan Allah untuk menerima segala amal kita. Di sisi lain kita pun harus
mersa khawatir (khauf) kalau-kalau Allah belum menerima amal kita,
dikarenakan kekurangan kita atau keikhlasan kita yang belum sempurna. Kalau
pengakuan tersebut tertanam pada setiap muslim pasti akan timbul budaya
kehidupan sosial yang kondusif, menciptakan ukhuwah islamiyah yang solid dan
keharmonisan sosial.
Demikianlah
implikasi prinsip ikhlas yang sangat diagungkan islam, karena ia menciptakan
kesalehan vertikal antara seorang hamba dengan khaliq-Nya, selain juga
mewujudkan kesalehan horizontal anatara sesama manusia. Begitu luhurnya
implikasi positif yang ditimbulkan prinsip keikhlasan, maka tak heran bila
al-Quran sangat banyak berbicara tentang hal tersebut. Seperti dalam
firman-Nya:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ .
“Dan hendaklah mereka diperintahkan
kecuali supaya menyambah Allah dengan tulus ikhlas beragama umtuk Allah semata . . . (Q.S. al-Bayyinah: 5)
Melihat
pentingnya unsur keikhlasan dalam ibadah sampai-sampai Ali r.a pernah
menganjurkan agar para sahabatnya jangan terlalau merisaukan amalan yang
sedikit. Karena hal yang lebih utama diperhatikan adalah kegelisahan jiwa akan
diterima atau tidaknya amal. Anjuran Ali r.a tersebut mengisyaratkan betapa
pentingnya unsur ikhlas dalam setiap aktifitas penghambaan. Rasulullah saw
pernah bersabda kepada Mu’adz bin Jabal: “Ikhlaslah dalam beramal, dan cukuplah
bagimu amal yang sedikit (namun dilakukan dengan ikhlas). Dalam pandangan
al-Ghazali amal yang ikhlas adalah amal yang tidak tercampur dengan hal lain
kecuali niat suci lillahi ta’ala.
Riya’ dan sum’ah adalah lawan dari
ikhlas merupakan pangkal dari kehancuran jati diri manusia. Keduanya melahirkan
perasaan iri hati dan hasud yang pada hakikatnya muncul karena ketidakpastian
seorang untuk melihat orang lain sukses dan tidak suka melihat oaring lain
bahagia. Ketidakpastian ini secara tidak langsung diakibatkan oleh persaan
bahwa hanya dirinya sajalah yang boleh bahagia dan sukses. Jadi, pada dasarnya
ia tidak ikhlas melihat orang lain mendapatkan karunia dari Allah.
Persaan
tidak ikhlas ini selalu dibisikan setan kepada kita untuk senantiasa
menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Menggoda kita semua agar melakukan
sesuatu bukan untuk mencari ridha Allah. Allah berfirman:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي
لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. إِلَّا
عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
.
Iblis
berkata: Ya Tuhanku, olah sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku
akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hamba Engkau yang
mukhlis di antara mereka.”
(Q.S. al-Hijr: 39-40)
Meskipun
setan sedemikian caggih dalam menggoda dan menggelincirkan manusia dari jalan
yang benar, tapi setan mengakui bahwa hanya orang yang ikhlas sajalah yang
tidak mampu digodanya. Setan menyatakan menyerah di hadapan orang-orang yang
ikhlas. Yaitu cirinya adalah orang yang di antaranya melakukan sesuatau tanpa
pamrih, tampil apa adanya, dan lapang dada atas ketentuan Allah pada dirinya
maupun orang lain. Maka, jika mau terbebas dari godaan setan, jadilah orang
yang ikhlas!!!
TUGAS KE 10
Nama
Penceramah : RAHMAWATI SA’DIYAH
Hari
/ tanggal/ pukul : jum’at,06 November
2015 pkl 11:30 - 12:30
Tempat : Masjid Ulul ‘ilmi
Kategori : Ceramah Langsung
TABARUJ
Tabaruj
menurut bahasa adalah wanita yang menampakkan perhiasan dan keindahan kepada
laki laki yang bukan muhrimnya, yang bertuuan untuk mengundang syahwat.
Sedangkan menurut istilah tabaruj adalah wanita yang menampakkan perhiasan yang
tidak biasa Nampak kepada laki laki yang bukan muhrim baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu H.R muslim meriwayatkan “ perempuan itu
adalah fitnah yang palig bahaya bagi laki laki “ ketika seorang perempuan
berdua bersama laki laki yang bukan muhrimnya itu akan menibulkan fitnah di
lingkungan sekitar dan fitnah itu bisa menyebar lebih luas.
Seorang
wanita hendaknya meninggalkan tabaruj agar dia aman dari fitnah dan terlindungi
dari dosa dan godaan lelaki yang tidak baik. Allah berfirman dalam al quran
surrah an nur ayat 31 yang artinya “dan katakanlah kepada para perempuan yang
beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
jangan lah menampakkan perhiasannya ( auratnya), kecuali yang biasa telihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, ayah mereka,
ayah suami mereka, putra puta mereka, putra putra suami mereka, saudara saudara
laki laki mereka, putra putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan
sesama muslim, hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki laki tua yang
sudah tak memiliki nafsu, anak ank yang belum mengerti tentang aurat perempuan,
dan janganlah merela menghentakkan kakinya agar di ketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan, dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang
yang beriman, agar kamu beruntung”
Melalui
firman allah tersebut sudah jelas bahwa wanita di larang melakukan tabaruj.
Bahaya tabaruj antara lain : bermaksiat kepada Allah dan rosulNya, sifatnya
penghuni neraka, dosa besar ( karena tabaruj pintu pembuka zina ), akan di
laknat oleh Allah, dan tabaruj akan menodai kehormatan keluarga dan masyarakat.
Pakaian yang seharusnya di kenakan wanita itu longgar, tidak terawang, menuup
seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Tidak menyerupai pakaian laki
laki dan tidak terlalu mewah.
DIANTARA PERBUATAN YANG TERMASUK
TABARUJ
Banyak hadits yang melarang
setiap perbuatan yang bisa terkategori tabarruj; diantaranya adalah sebagai
berikut;
1. Mengenakan Pakaian Tipis dan
Pakaian Ketat Yang Merangsang
Wanita yang mengenakan pakaian
tipis, atau memakai busana ketat dan merangsang termasuk dalam kategori
tabarruj.
Nabi saw bersabda:
صِنْفَانِ
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ
الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ
مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ
كَذَا وَكَذَا
Ada
dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak
pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor
sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka
auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak.
Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga
dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”- [HR. Imam Muslim]
ketika menafsirkan frase
“mutabarrijaat” yang terdapat di dalam surat al-Nuur ayat 60, Imam Ibnu
al-’Arabiy menyatakan;
“Termasuk tabarruj, seorang
wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya.
Inilah yang dimaksud dengan
sabda Rasulullah saw yang terdapat di dalam hadits shahih,
“Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang, dan berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” (HR. Imam Bukhari).
“Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang, dan berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” (HR. Imam Bukhari).
Sebab, yang menjadikan seorang
wanita telanjang adalah karena pakaiannya; dan ia disebut telanjang karena
pakaian tipis yang ia kenakan. Jika pakaiannya tipis, maka ia bisa menyingkap
dirinya, dan ini adalah haram.” - Imam Ibnu al-’Arabiy, Ahkaam al-Quran, juz
3/hal. 419
2. Mengenakan Wewangian Di Hadapan Laki-laki Asing
Nabi saw bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ
فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَة
Siapapun
wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium
baunya, berarti ia telah berzina.” - [HR. Imam al-Nasaaiy]
3. Behias terhadap laki-laki
asing (bukan mahram atau suaminya)
Seorang wanita diharamkan
berhias untuk selain suaminya. Sebab, tindakan semacam ini termasuk dalam
kategori tabarruj. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Nabi saw bersabda;
“Seorang wanita dilarang berhias
untuk selain suaminya.” - [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy]
Allah melarang para wanita untuk tabarruj
setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan
yang mengharuskan mereka ke luar rumah, hendaknya tidak ke luar sembari
mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan
muhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarruj-nya
orang-orang jahiliyah terdahulu.
Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu? Mujahid berkata, "Wanita dahulu ke luar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu." Qatadah berkata, "Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini." Muqatil bin Hayyan berkata, "Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita beriman untuk melakukannya."
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, "Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." Dia (Mujahid) berkata, "Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah." Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan yang di katakan dengan jahiliyah kedua adalah umat-umat Islam yang melakukan perbuatan perbuatan yang ada pada saat jahiliyah pertama.
Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar'i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di dalam sebuah moment atau forum yang tidak dibenarkan.oleh.Islam.
Al-Qur'an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara, dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman, "Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yangbaik."(QS.Al-Ahzab:32).
Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Dunia entertainment memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya. Sebenarnya jika kita menghayati Tabarruj dan Ikhtilah yang ada pada sekarang ini adalah konspirasi musuh-musuh Islam.
Tabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalam Protokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsa dengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilai keluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalah dengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsu syahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media sosial, film, koran, majalah dan media media lainnya.
Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah serta godaan, karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masa audio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpa batas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan model zamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarik perhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis belia ke luar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengan siapa saja tanpa pantauan kedua orangtuanya. Wanita berbicara melalui telepon genggam hingga berjam-jam dengan lelaki tanpa diketahui oleh walinya.
Di waktu siang maupun malam, tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukan untuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-mata untuk mencari sensasi. Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-laki dan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan ke luar rumah adalah sengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementara orangtuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.
Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu? Mujahid berkata, "Wanita dahulu ke luar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu." Qatadah berkata, "Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini." Muqatil bin Hayyan berkata, "Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita beriman untuk melakukannya."
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, "Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." Dia (Mujahid) berkata, "Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah." Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan yang di katakan dengan jahiliyah kedua adalah umat-umat Islam yang melakukan perbuatan perbuatan yang ada pada saat jahiliyah pertama.
Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar'i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di dalam sebuah moment atau forum yang tidak dibenarkan.oleh.Islam.
Al-Qur'an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara, dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman, "Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yangbaik."(QS.Al-Ahzab:32).
Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Dunia entertainment memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya. Sebenarnya jika kita menghayati Tabarruj dan Ikhtilah yang ada pada sekarang ini adalah konspirasi musuh-musuh Islam.
Tabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalam Protokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsa dengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilai keluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalah dengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsu syahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media sosial, film, koran, majalah dan media media lainnya.
Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah serta godaan, karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masa audio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpa batas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan model zamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarik perhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis belia ke luar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengan siapa saja tanpa pantauan kedua orangtuanya. Wanita berbicara melalui telepon genggam hingga berjam-jam dengan lelaki tanpa diketahui oleh walinya.
Di waktu siang maupun malam, tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukan untuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-mata untuk mencari sensasi. Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-laki dan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan ke luar rumah adalah sengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementara orangtuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.
Langganan:
Postingan (Atom)